Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Jessica Pernah Coba Bunuh Diri di Australia?

Jessica Pernah Coba Bunuh Diri di Australia?

Dream - Sedikit demi sedikit kasus pembunuhan yang dilakukan Jessica Kumala terhadap Wayan Mirna Salihin mulai tersibak.

Temuan penyidik Kepolisian Polda Metro Jaya yang menelusur rekam jejak Jessica menemukan bukti keterangan baru.

Salah satu bukti keterangan baru yang mengejutkan ialah catatan kriminal yang pernah dilakukan Jessica.

Menurut mantan Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian, dalam catatan kriminal itu, Jessica pernah mencoba melakukan bunuh diri.

"Kami dapat informasi yang sangat bagus dari Australia, tapi sengaja belum diekspos. Ada catatan kriminal diantaranya percobaan bunuh diri," kata Tito, Senin 21 Maret 2016.

Tetapi, Tito mengatakan jika secara resmi percobaan bunuh diri itu belum dapat diekspose kepada publik.

Proses ekspose itu terhalang perjanjian hukum yang dilakukan kepolisian Polda Metro Jaya dengan Kepolisian Federal Australia.

"Kami belum ekspose karena terhalang mutual legal agreement (MLA) dengan Australia," ucap dia.

Untuk terus mendalami kasus pembunuhan ini, rencananya pada 26 Maret 2016 tim penyidik akan mengambil berkas catatan kriminal Jessica. Selain itu, penyidik juga akan mengambil rekam medis Jessica.

"Ada catatan medis yang bersangkutan karena yang bersangkutan sebetulnya dalam treatment psikolog," ujar dia.

Dia berharap kasus ini dapat terselesaikan di bawah Kapolda Metro Jaya baru yaitu Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto.

Dengan terpilihnya kapolda yang baru, Tito berharap ada kesepakatan baru antara Kepolisian Polda Metro Jaya dengan Kepolisian Federal Australia.

"Saya pikir harus ada kesepakatan bapak kapolda yang baru dengan kepolisian Australia, mana aja yang boleh ekspose dan mana yang tidak boleh," ucap pria yang kini menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ini.

Cemburu dan Balas Dendam Jadi Motif Jessica?

Dream - Penyidikan kasus kematian Mirna memasuki babak baru dan berhasil mengungkap fakta-fakta baru.

Seorang konsultan forensik hypnotist di Australia, Kirdi Putra telah berhasil meminta keterangan tersangka Jessica Wongso dan tokoh-tokoh kunci lainnya dalam kasus pembunuhan Mirna.

Dari keterangan tersebut diketahui bahwa Jessica dan Mirna bertemu saat sama-sama belajar di Sydney's Billy Blue College of Design. Menurut Putra, hubungan keduanya kemudian renggang dan tidak berjumpa satu sama lain selama kurang lebih lima tahun.

Pada waktu itu, beberapa teman Jessica menjadi lebih dekat dengan Mirna hingga kemudian akhir tahun lalu Mirna menikah di Bali.

Namun Jessica tidak hadir di pernikahan.

"Sebuah motif yang mungkin adalah semacam kecemburuan dan dendam," kata Putra dikutip dari ABC News.

"Pertama, teman-temannya dibawa pergi. Ditambah lagi Mirna juga mendapat kehidupan yang lebih baik daripada Jessica. Ini yang bisa menjadi motif."

"Ini memang tidak cukup kuat, itu sebabnya saya meminta polisi untuk memeriksa profil psikologis Jessica untuk lebih memahami."

Putra juga telah memeriksa pesan singkat yang dikirim antara Jessica-Mirna dan meminta keterangan teman dan suami Mirna.

Dia mengatakan, tidak ada bukti yang mendukung spekulasi bahwa kedua perempuan tersebut adalah sepasang kekasih.

"Saya tidak melihat ada bahan pendukung pada percakapan mereka di WhatsApp atau gerak tubuh mereka atau berdasarkan informasi yang dikumpulkan oleh suaminya dan teman-teman," katanya.

Menanggapi temuan penyidik di Australia itu, pengacara Jessica Hidayat Boestam mengatakan, kliennya tidak tahu dan tidak ada keterkaitan dengan hal tersebut.

"Setelah berhenti kerja dirinya (Jessica) langsung ke Jakarta dan pada 6 Januari 2016 peristiwa kematian Mirna terjadi. Jadi nggak ada hubungannya," ucap dia.

Hidayat belum ingin berspekulasi mengenai proses penyidikan ini. Dia hanya merasa sedih melihat Jessica yang tidak bisa berbuat banyak.

Dia pun masih tetap berkeyakinan Jessica tidak melakukan pembunuhan Mirna seperti yang disangkakan penyidik.

"Yah jelas Jessica tidak melakukan pembunuhan. Dari CCTV jelas kelihatan tidak melakukan apapun. Ada orang yang menyampaikan ke saya tidak ada gerakan (menuang racun-red). Jessica mana tahu sianida?" ucap dia.

Terkuak Kebiasaan Jessica Selama di Tahanan

Dream - Tak banyak yang tahu aktivitas Jessica Kumala, tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin, selama mendekam di ruang tahapan titipan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Meski telah berada di tahanan selama hampir dua bulan, Jessica masih bisa berolahraga.

Menurut Direktur Tahanan dan Penitipan Barang Bukti (Tahti) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Polisi Barnabas, setiap pagi Jessica menjalani olahraga. Tetapi, aktivitas olahraga tersebut dijalankan seorang diri. Tidak bergabung dengan tahanan lain.

"Sebelum tahanan lain berolahraga, dia olahraga duluan. Sendiri. Jadi, dia bangun pagi lebih awal, terus olahraga sendiri di taman didampingi Polwan. Tahanan lain mulai olahraga, Jessica kembali lagi ke selnya," kata Barnabas, Jumat, 18 Maret 2016.

Barnabas mengatakan Jessica memang kerap beraktivitas sendirian dan jarang berinteraksi dengan tahanan lain. Sebab selama ditahan, Jessica dikenal sebagai sosok yang penyendiri.

"Jessica orangnya memang begitu. Dia tak mau ngobrol dengan tahanan lain. Introvert. Itu yang buat kita sulit korek informasi," ucap dia.

Meski begitu, Polda Metro Jaya setiap malam menugaskan polwan untuk menemani Jessica berbincang. Di siang harinya, Jessica selalu berada di ruang bimbingan konseling (BK) untuk menjalani pendampingan.

Barnabas menjelaskan selama berada di tahanan Jessica tidak menunjukkan tanda-tanda tertekan. Tetapi, Barnabas mencatat Jessica hanya mengalami penurunan berat badan.

"Berat badannya turun. Pertama masuk kan 54 kilogram. Tadi pagi, kami cek berat badannya turun, menjadi 52 kilogram," kata dia. (Ism) 

Heboh Percakapan Mirna dan Kembarannya Soal Jessica

Dream - Belum lagi kasus kematian Wayan Mirna Salihin dituntaskan kepolisian, muncul gambar tangkapan layar (screenshot) percakapan Mirna, Sandy Salihin (kembaran Mirna), Hani, dan Vera Rusli.

Percakapan keempat perempuan diunggah oleh akun Instagram @allaboutrans. Adapun tangkapan layar diambil dari akun Facebook milik Vera.

Tampak dalam akun itu, keempat perempuan itu membicarakan bayi yang digendong Jessica Kumala. Sosok Mirna yang menjadi orang pertama yang berkomentar atas foto tersebut.

"Jesss gw culikkk yaaa?" tulis Mirna.

Tak berselang lama, Sendy membalas komentar kembarannya. Sendy mempertanyakan anak yang digendong Jessica kepada Mirna.

"Itu anak siapa mir?" kata Jessica.

Setelah kedua saudara itu saling berkomentar, dua sahabat lainnya Hani dan Vera ikut berkomentar. Mereka berbincang soal bocah yang digendong Jessica dengan penuh kegembiraan.

Hanie Juwita Boon: anaknya jessica sand, heehehhehe lucu yah

Vera Rusli: bukan anaknya jessica hann tp anaknya kakaknya jessica hihihi

Hanie Juwita Boon: hahahaha iyah gw tau ver. cm isengin jess aja...gila deh andrew lucu banget ya.gw jg mau culik donk jess..klo boleeh ^^ cc klo butuh childcare qta jagain aja si andrew haha gaya bgt gw

Vera Rusli: haha aku jg maw menculiknyaaa huhuhu iya jes kakak lo butuh babysitter gak hehehe

Made Sandy salihin: HAH?? hahaha kaget gw kira anaknya jess beneran haha

Anehnya, dalam percakapan itu tak muncul sosok yang dibincangkan, yaitu Jessica. Pembicaraan itu tercatat pada tanggal 2-4 Januari 2009. Jika dilihat sekilas, pengambilan gambar keempat sahabat itu dilakukan usai melaksanakan prosesi wisuda.

Saat Dream mencoba menelusuri kembali gambar ini di akun Facebook Vera Rusli, gambar tersebut juga tidak muncul.

Jessica Sebut Ada Motif Mengejutkan Kematian Mirna

Dream - Misteri kematian Wayan Mirna Salihin belum juga usai. Yudi Wibowo, pengacara yang mendampingi Jessica selama ini, mengaku keberatan dengan status tersangka yang disandang kliennya. Sebab, menurut dia, masih banyak kejanggalan dalam kasus kematian Mirna.

"Sianida diminum Wayan Mirna pukul 16:00 WIB, matinya pukul 18:00 WIB. Kalau racun sianida tidak selama itu, pasti dia ada sakit yang lain," kata Yudi, Jumat 4 Maret 2016.

Dia curiga, kematian Mirna memiliki penyebab lain. Kecurigaan Yudi mengarah orang yang ingin memanfaatkan asuransi kejiwaan atas kematian Mirna.

"Saya curiga ada asuransi jiwa atas nama Wayan Mirna dengan jumlah besar di luar negeri. Kalau motif dibunuh maka dapat asuransi 5 juta USD," ujar dia.

Dia mempertanyakan sikap polisi yang terus mengarahkan kasus ini pada sosok Jessica semata.

"Mengapa yang disangka Jessica terus? Padahal kan tidak menutup kemungkinan orang (tersangka-red) lain selain Jessica," kata dia.

Sebagai pengacara, Yudi merasa kasihan terhadap nasib Jessica. Sebab, dia masih yakin Jessica bukanlah sosok pembunuh seperti yang disangkakan polisi.

"Kasihan dia tidak berbuat ditahan dan disangka. Jessica sebagai kambing hitam saja," ucap dia.

Sebelumnya, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak gugatan praperadilan Jessica. Kini Jessica kembali jalani proses hukum. (Ism) 

Syarat Mengejutkan Polisi Australia Bantu Ungkap Kasus Jessica

Dream - Australian Federal Police (AFP) bersedia membantu Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27) yang diduga dilakukan Jessica Kumala Wongso di Kafe Olivier, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Namun bantuan dari AFP ini bukan tanpa syarat. Polisi Federal Australia akan membantu Pemerintah Indonesia menyelidiki kasus yang terkenal dengan sebutan Kopi Bersianida itu, setelah meminta jaminan untuk tidak menjatuhkan hukuman mati kepada Jessica.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Tito Karnavian, pekan lalu terbang ke Australia untuk bertemu dengan Menteri Kehakiman Australia Michael Keenan, untuk meminta bantuan AFP mengungkap kasus Kopi Bersianida.

Juru bicara Keenan kepada Fairfax Media mengatakan, Menteri Kehakiman Australia setuju AFP membantu Pemerintah Indonesia menyelidiki kasus Jessica, namun dilakukan seusai hukum Australia.

"Pemerintah Indonesia telah memberikan jaminan kepada Pemerintah Australia, hukuman mati tidak akan diberikan karena tersangka adalah warga Australia," katanya.

Australia adalah negara yang tidak menerapkan hukuman mati kepada para pelaku kejahatan.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Krishna Murti, mengatakan Australia bersedia membantu setelah Kejaksaan Agung menjamin tidak menuntut Jessica dengan hukuman mati.

"Harap dicatat bahwa hukuman mati adalah hukuman maksimal, itu disediakan untuk kejahatan luar biasa saja," jelas Krishna.

"Setelah ada jaminan, persetujuan diberikan pihak Australia dan sekarang kami sudah mulai bekerja sama dengan AFP."

Australia mengajukan syarat tidak ada hukuman mati karena tak ingin Jessica mengalami nasib yang sama dengan dua anggota Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Chan dan Sukumaran ditangkap dan dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan heroin pada 2005 silam.

Sementara itu, Jessica dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.

Polda Metro Jaya meminta bantuan dari AFP karena Jessica dan Mirna pernah sekolah bersama di Billy Blue College of Design di Sydney dan Swinburne University of Technology di Melbourne.

(Ism, Sumber: Sidney Morning Herald)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
5 Hewan Mematikan yang Banyak Ditemui di Australia, Jangan Macam-Macam!

5 Hewan Mematikan yang Banyak Ditemui di Australia, Jangan Macam-Macam!

Berikut deretan hewan yang ditemukan di Australia dan diketahui berbahaya dan mematikan!

Baca Selengkapnya
Ini Dia 10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Wajib Waspada!

Ini Dia 10 Tempat dengan Angka Kriminalitas Tertinggi di Amerika, Wajib Waspada!

Terdapat beberapa negara bagian Amerika Serikat yang terkenal dengan angka kriminalitasnya yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Lagi Tidur Pulas di Kasur Saat Tengah Malam, Wanita Ini Tiba-Tiba Digigit Ular Paling Mematikan di Dunia

Lagi Tidur Pulas di Kasur Saat Tengah Malam, Wanita Ini Tiba-Tiba Digigit Ular Paling Mematikan di Dunia

Wanita asal Australia mengalami kejadian kurang mengenakan saat tertidur pulas di rumahnya

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Bocah di Jakarta Utara 'Disunat Jin' Usai Kencing di Kali, Ternyata Ini yang Terjadi

Begini cerita aslinya dibalik kejadian seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang disunat oleh jin!

Baca Selengkapnya
Penampilannya Dikritik, Inara Rusli: Terserah Orang Saja, yang Penting Aku Ga Jilboobs

Penampilannya Dikritik, Inara Rusli: Terserah Orang Saja, yang Penting Aku Ga Jilboobs

Inara Rusli kasih penjelasan soal busana ketat yang menuai cibiran

Baca Selengkapnya
Pengertian Katun Jepang, Kelebihan dan Kekurangannya

Pengertian Katun Jepang, Kelebihan dan Kekurangannya

Kenali pengertian katun Jepang, kelebihan, dan kekurangannya. Yuk simak penjelasannya!

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Katun Jepang yang Tepat untuk Gamis Lebaran

Cara Memilih Katun Jepang yang Tepat untuk Gamis Lebaran

Beberapa cara memilih katun Jepang yang tepat untuk gamis Lebaran. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
9 Anjing yang 'Paling Menakutkan' Dilihat dari Perawakannya

9 Anjing yang 'Paling Menakutkan' Dilihat dari Perawakannya

Inilah beberapa jenis anjing yang jika dilihat dari perawakannya membuat takut.

Baca Selengkapnya
Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ini Alasannya

Mengapa di Australia Banyak Hewan Beracun? Ini Alasannya

Para ilmuwan menjelaskan mengapa hewan-hewan di Australia menggunakan 'bisa' sebagai senjata

Baca Selengkapnya