Jurnalis Kecam Peretasan Cekfakta.com

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 20 Februari 2019 13:01
Jurnalis Kecam Peretasan Cekfakta.com
Tampilan situs cekfakta.com sempat berubah menjadi video dalam salah satu channel Youtube.

Dream - Situs penangkal kabar hoaks, cekfakta.com, diretas pada Selasa malam, 19 Februari 2019. Tampilan pada situs ini berubah menjadi tayangan video hantu.

Sejumlah jurnalis dan aktivis media menyesalkan peretasan tersebut yang dilakukan pihak tidak dikenal. Tindakan itu dinilai sebagai serangan atas upaya pencegahan dan penangkalan berita hoax atau bohong.

" Kami menyesalkan peretasan atas situs cekfakta.com yang merupakan kolaborasi media-media online untuk mencerahkan dan memberi informasi yang akurat pada publik," ujar salah satu penggagas Cekfakta.com yang juga Pemimpin Redaksi Tempo.co, Wahyu Dhyatmika, melalui aplikasi perpesanan WhatsApp.

Wahyu mengatakan pihaknya akan terus melakukan perbaikan sistem untuk mencegah terjadinya kembali serangan serupa. Selain itu, kolaborasi antarmedia dalam rangka memerangi berita hoax akan terus berlanjut.

" Ke depan, kami akan memperbaiki sistem pengamanan situs ini dan akan terus berkolaborasi memverifikasi klaim dan melawan hoax serta disinformasi," kata Wahyu.

Tampilan cekfakta

Tampilan cekfakta.com saat diretas

Tampilan cekfakta.com sempat berubah menjadi video. Link yang tertera pada kolom alamat pun dialihkan dari cekfakta.com menjadi Youtube.

Saat dibuka, muncul video berisi sosok wanita muda sedang berbicara di depan kamera. Beberapa saat kemudian, tampilan berubah menjadi sosok hantu.

Editor in Chier Kabarmedan.com, Agoez Perdana, menyatakan peretasan ini menandakan adanya pihak yang tidak menyukai upaya pengungkapan kebenaran ke publik.

" Tapi ini tidak akan membuat kami berhenti melawan hoax. Kami akan terus bekerja keras bersama teman-teman media lain yang juga bergabung di kolaborasi cekfakta.com untuk menghadirkan fakta sebenar-benarnya," ucap Agoez.

Pengamatan Dream pagi ini, kondisi cekfakta.com sudah kembali normal. Tampilan situs ini kembali seperti sedia kala, berisi informasi terkait sejumlah fakta atas klaim yang muncul saat debat calon presiden pada Minggu, 17 Februari 2019. (ism)

Beri Komentar