Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bisnis (4): Kala Wisata Halal Jadi Buruan Turis Dunia

Bisnis (4): Kala Wisata Halal Jadi Buruan Turis Dunia

Dream – Sinar Matahari sore jatuh dengan lembut di Pantai Senggigi, Lombok, pekan lalu. Angin berhembus semilir. Menampar ujung-ujung rambut dengan ramah. Di sebelah Barat, matahari mulai memerah saga.

Beberapa turis lokal dan asing mengarahkan padangan mereka ke arah Barat. Menyaksikan tahap demi tahap fase matahari tenggelam dari tepi pantai yang bersih dari sampah itu. Warna laut yang sebelumnya berwarna biru terang perlahan berubah jadi lebih tua.

Pantai Senggigi adalah salah satu tujuan wisata favorit di Indonesia. Dan, pantai itu kini tengah bersolek setelah Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI  menetapkan 3 provinsi di Indonesia sebagai destinasi wisata syariah. Tiga daerah itu adalah Aceh, Sumatera Barat, dam Nusa Tenggara Barat (NTB). Pantai Sengigi adalah salah satu destinasi di NTB.  

Bisnis wisata, kini memang tengah mengarah ke wisata syariah atau wisata halal. Alasannya, karena tuntunan agama yang dipegang dalam bisnis ini memberikan kenyamanan bagi wisatawan muslim secara umum.

Kalau tak percaya, buktinya ketika pameran travel halal digelar beberapa waktu lalu di Jakarta, hampir semua stan dipenuhi pengunjung. Kebanyakan pameran ini memang dihadiri agen umrah dan haji. Namun, beberapa agen telah mengembangkan usahanya dengan membuka layanan wisata halal di dalam dan luar negeri. Seperti ESQ Halal Holiday, salah satu agen wisata halal.

Tour Consultant ESQ, Suci Oktaviana Putri, menyatakan negara-negara yang dilayani travel-nya seperti Turki, Aman, dan Maroko. Sementara tujuan wisata lokal antara lain ke Lombok dan Aceh.

"Sudah 12 tahun membuka travel umroh dan haji tapi baru 3 tahun melayani tujuan wisata yang dipastikan kehalalan makanan, hotel dan kenyamanan transportasi tanpa khawatir waktu shalat," ujarnya.

Meski terbilang baru, tetapi wisata halal yang gaungnya mulai terdengar beberapa bulan belakang ini mulai menunjukkan geliatnya. Banyak pihak yang menilai wisata halal ini bakal menjadi primadona di sektor wisata karena faktor kenyamanan yang diberikan. Ini merupakan hal penting bagi para wisatawan muslim, terutama wisatawan yang membawa keluarga dan anak-anak mereka.

"Saya sangat percaya dengan penggunaan travel syariah karena pasti mereka akan memilih hotel yang aman," ujar Laila Rahmasari, salah seorang pengunjung pameran travel halal kepada reporter Dream, Ratin Wulan.

Potensi Wisata Halal Dunia

Potensi Wisata Halal Dunia

Wisata halal selama ini memang masih didominasi wisata religi, yaitu perjalanan umrah dan haji. Namun, seiring berjalannya waktu, ketika pertumbuhan ekonomi maju pesat di negara Timur Tengah yang penduduknya mayoritas muslim, membuat semakin banyak wisatawan dari negara-negara itu mengalir.

Tentunya, mereka mencari tempat wisata yang ramah bagi mereka, terutama untuk menjalankan ibadah sembari menikmati pemandangan alam. Istilahnya lokasi wisata yang bersahabat dengan umat muslim atau  muslim friendly.

Berdasarkan data dari Thomson Reuters, pada akhir 2013, total pengeluaran umat muslim untuk kegiatan wisata mencapai US$ 137 miliar atau Rp 1.918 trilyun. Diperkirakan jumlahnya akan meningkat hingga US$ 181 miliar atau Rp 2.543 trilyun pada tahun 2018. Sungguh angka yang fantastis dan mengiurkan karena sudah melebihi Angaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Indonesia untuk tahun 2015 yang Rp 2.039 trilyun.

Besarnya potensi ini dulu belum disertai dengan fasilitas yang disediakan. Inilah yang menjadi perhatian Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mengembangkan wisata halal di berbagai tempat wisata di dunia.

Tahun lalu, organisasi ini telah mengadakan pertemuan di Indonesia untuk menetapkan standar layanan wisata halal untuk hotel dan restoran yang disebut hilal. Sekurangnya ada 3 hilal yang harus dipenuhi sebuah hotel dan restoran yang ingin bergabung dalam sektor wisata halal.

Hilal 1, tersedianya fasilitas salat di lokasi hotel dan restoran seperti mushola, tempat berwudhu, sajadah, mukena, dan air mengalir di toilet. Sementara hilal 2 adalah tidak tersedia minuman yang memabukkan dan yang mengandung alkohol. Sedangkan hilal 3 adalah tidak menyediakan makanan haram atau yang mengandung babi.

Kini, banyak negara mulai giat membangun wisata halal di negaranya. Hal ini karena besarnya potensi tadi. Mereka berlomba-lomba menarik orang kaya asal negara Arab dan wisatawan muslim asal Asia yang secara umum memiliki kondisi ekonomi lebih stabil dibandingkan dengan penduduk Eropa dan Amerika saat perlambatan ekonomi dunia saat ini.

Begitupun Indonesia. Tidak ingin ketinggalan momen, industri wisata halal pun mulai berkembang. Tidak hanya mengejar pasar internasional, para pembisnis wisata halal tanah air pun menargetkan wisatawan-wisatawan dari negeri sendiri yang mayoritas penduduknya muslim.

Mimpi Indonesia Jadi Pusat Wisata Halal Dunia

Mimpi Indonesia Jadi Pusat Wisata Halal Dunia

Indonesia mungkin bisa dikatakan beruntung. Negara dengan mayoritas penduduk muslim memiliki tempat wisata alam yang tidak dimiliki negara lain. Tidak hanya keindahan pemandangan pegunungan yang berjajar rapi, pantai dan alam bawah lautnya pun tak terbilang indahnya.

Kekayaan alam ini menjadi kekuatan Indonesia agar bisa menjadi Pusat Wisata Halal Dunia. Hal inilah yang disampaikan Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Nusantara, Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty saat ditemui Dream.co.id pekan lalu.

"Dari sisi bisnis meningkat terus karena religi itu masuk ke budaya. Mayoritas penduduk Indonesia 80-90% muslim, jadi tanpa sertifikasi halal pun orang akan tetap mencoba baik itu makanan, hotel, dan tujuan wisata. Berbeda dengan di luar negeri, orang muslim akan hati-hati menjaga kehalalan semuanya," papar Esthy.

Sayangnya, saat ini wisata halal di tanah air masih didominasi wisata ke luar negeri, yaitu umrah dan haji. Esthy menyatakan meski memiliki populasi muslim yang besar tetapi wisawatan muslim dalam negeri masih sedikit yang melakukan wisata halal di negerinya sendiri.

"Wisata nasional di bawah perolehan wisata mancanegara. Sekitar 2 juta kunjungan mengarah untuk umroh dan haji," ujar Esthy.

Namun, Esthy menyatakan pemerintah tengah fokus meningkatkan wisata halal ini, terutama untuk wisatawan lokal terlebih dahulu. Pasalnya, pasar dalam negeri ini sangat besar.

"Jadi wisata religi domestik terus digiatkan karena sayang kalau tidak dimanfaatkan. Targetnya dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia, akan ada sekitar 50% orang yang punya kebutuhan untuk berwisata, sehingga kita bisa tawarkan halal tourism. Daripada orang-orang muslim Indonesia ini wisata religi keluar, lebih baik dbuatkan saja di dalam negeri," jelasnya.

Untuk meningkatkan wisata halal di dalam negeri tersebut, Esthy mengaku pemerintah tengah berkoordinasi dengan Garuda Indonesia untuk melakukan promo-promo wisata halal dalam negeri.

Selain itu, lanjut Esthy, pemerintah akan mengupayakan dari sisi regulasi dan mendorong strategi pemasaran. Kemudian, pemerintah sudah bekerjasama dengan universitas dan sekolah pariwisata untuk memperkuat wisata halal ini dengan sumber daya manusia yang memadai.

"Kami juga sedang melakukan pembenahan tempat tujuan wisata, akomodasi, memastikan ketersedian tempat dan kesiapan dari masing-masing tempat yang telah ditunjuk. Selain itu kami akan memastikan ada waktu-waktu ibadah di setiap agen perjalanan. Seperti misalnya saat ke bandara akan disiapkan waktu dan tempat shalat," paparnya.

Esthy menyebutkan sudah ada daerah dan hotel di Indonesia yang  dimasukkan dalam kompetisi destinasi halal sebuah lembaga dunia. Untuk saat ini baru Lombok dan Hotel Sofyan yang masuk dalam kompetisi tersebut. 

Tidak hanya itu, lanjut Esthy, pemerintah juga tengah menyiapkan tempat wisata halal di seluruh Indonesia. Rencananya, akan ada 16 daerah tujuan wisata halal. Namun, saat ini pemerintah masih fokus pada provinsi Aceh, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Barat.

"Sebenarnya banyak (daerah), tapi harus fokus agar anggaran untuk mempromosikan itu tepat sasaran," jelasnya.

Namun, lanjut Esthy, pemerintah tetap mendukung daerah lain yang ingin menjadi tempat wisata halal. Meski, harus diakui, tidak mudah memenuhi persyaratan menjadi wisata halal ini. Pasalnya, wisata halal ini tidak ditentukan dengan jumlah populasi muslim, tetapi kesiapan sumber daya manusia untuk menciptakan wisata halal itu.

"Awalnya pusat yang mengusulkan ke daerah, tapi sebelumnya telah kami seleksi dulu sejauh mana kesiapan fasilitas halal mereka. Seperti misalnya restoran, hotel, dan tempat wisatanya," tegasnya.

Geliat Bisnis Travel Syariah di Tanah Air

Geliat Bisnis Travel Syariah di Tanah Air

Tak pelak travel lokal pun merasakan gairah untuk secara serius membangun travel halal.

Menurut Tugiyono, pemilik Kholifah Wisata, pihaknya membuka tujuan wisata ke negara lain karena besarnya animo masyarakat muslim tanah air untuk berwisata religi. Sayangnya, karena keterbatasan kuota haji, para penduduk muslim ini pun beralih untuk melakukan perjalanan umrah dan negara-negara muslim atau negara yang menyediakan wisata halal.

"Banyak yang tertarik juga dengan wisata religi, biasanya mereka umroh dulu dan pulang langsung jalan-jalan. Kami menyediakan paket perjalanan 12 hari dengan harga 2.300 dolar. Sedangkan untuk yang paket standar hanya lima hari dengan harga 1.000-2.000 dolar saja," jelasnya.

Menurut Tugiyono, selaku pelaku bisnis wisata halal ini di Indonesia, dirinya cukup diuntungkan dengan kondisi perekonomian masyarakat yang terlihat membaik ketika penduduk kelas menengah semakin meningkat. Pasalnya, meski dolar kian menguat rupanya semangat penduduk kelas menengah muslim untuk melakukan wisata tidak tergerus.

"Nah ini yang saya herankan, mereka itu tidak terpengaruh dengan hal itu (dolar menguat). Unik banget kan orang Islam tetap fokus buat ibadah umroh meskipun lebih mahal. Bahkan mereka tetap minta hotel sekelas bintang 5. Tiketnya pun minta VIP Garuda, hingga kami kelebihan kuota," paparnya.

Tugiyono membocorkan keuntungan yang diperoleh dari bisnis yang telah digelutinya sejak 2009 lalu itu. Tidak tanggung-tanggung, dia mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Apalagi, saat ini, para agen wisata bisa melakukan pemasaran melalui media sosial.

"Dari satu tiket jamaah itu ada peluang sekitar 200-500 dolar dikali saja dengan 45 orang sekali keberangkatan. Peluang pasar masih sangat luar biasa. Meskipun katanya krisis tapi banyak orang yang butuh rileksasi, jadi saya optimis dengan bisnis ini," ungkapnya.

Tidak hanya travel atau agen perjalanan syariah yang menuai keuntungan dari berkembangnya wisata halal di Indonesia. Pengusaha hotel syariah pun merasakan keuntungan tersebut. Pengusaha Syariah Hotel Solo, Paramita Indah Sari, mengaku jumlah kunjungan meningkat sekitar 20-30 persen tiap bulan.

"Sudah ada juga tamu wisatawan mancanegara meskipun jumlahnya masih kalah dengan perolehan hotel-hotel syariah di Malaysia dan Singapura yang bisa mencapai 10% dari total jumlah wisatawan," ujarnya.

Paramita mengungkapkan bisnis hotel syariah juga memiliki beberapa tantangan.

"Membawa nama syariah membuat orang-orang jadi segan masuk ke hotel kami. Dikira hanya diperuntukan buat orang muslim padahal kami juga terbuka untuk seluruh kalangan. Itu PR buat kami agar semakin gencar berpromosi melalui media online," jelasnya.

Semangat wisata halal memang kian berkibar di Tanah Air. 

Dalam The World Halal Travel Submitt & Exhibition disampaikan, bisnis wisata halal tumbuh sekitar 6 persen per tahun. Atau lebih cepat dibandingkan dengan sektor wisata lainnya. Hal ini karena bisnis ini menawarkan keuntungan yang tinggi. Siapa yang tak akan tergiur? (eh)

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Daftar 10 Negara yang Dinobatkan Jadi Destinasi Bisnis Terbaik Dunia

Daftar 10 Negara yang Dinobatkan Jadi Destinasi Bisnis Terbaik Dunia

Inilah 10 negara yang dinobatkan jadi destinasi bisnis terbaik dunia

Baca Selengkapnya
7 Kategori Turis Asing yang Bebas Pajak Wisata Rp150 Ribu di Bali

7 Kategori Turis Asing yang Bebas Pajak Wisata Rp150 Ribu di Bali

Pengenaan pajak wisata bagi WNA berlaku mulai 14 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NOTED KAK! Isi Hati Karyawan

NOTED KAK! Isi Hati Karyawan

Sahabat Dream termasuk tipe orang yang suka mengeluh nggak sih kalau diberi pekerjaan? Kalau adam coba komentar dan share pengalaman kalian.

Baca Selengkapnya
Tiktoker Indonesia Irene Suwandi Bakal Debut Jadi Idol K-Pop, Awas Gemas Lihat Imutnya

Tiktoker Indonesia Irene Suwandi Bakal Debut Jadi Idol K-Pop, Awas Gemas Lihat Imutnya

Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Irene Suwandi mengumumkan debutnya sebagai salah satu personel grup bernama TD.

Baca Selengkapnya