Alexander Prokhorenko (Foto: Twitter Vera Van Horne)
Dream - Rusia akhirnya mengakui kepahlawanan salah satu anggota pasukan khusus Spetsnaz yang tewas, saat dikepung oleh tentara Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) di Palmyra, Suriah.
Anggota pasukan khusus bernama Letnan Alexander Prokhorenko itu tewas secara heroik. Dia minta dibom oleh pesawat tempur Rusia agar puluhan anggota militan ISIS yang mengepungnya juga ikut tewas.
Pemerintah Rusia awalnya menyangkal ada pasukan khusus mereka yang tewas di Palmyra. Namun pada 2 April lalu, Kedutaan Besar Rusia di Suriah menulis tweet yang intinya mengakui kepahlawanan Prokhorenko.
" Alexander #Prokhorenko, pahlawan Rusia yang mengorbankan nyawanya demi membebaskan #Palmyra," tulis @EmbassyofRussia.
Posisi Prokhorenko terjepit setelah dia menjalankan misi di daerah Palmyra selama seminggu. Misinya, mengidentifikasi target penting ISIS. Saat itulah dia menghubungi markas Spetsnaz telah kehabisan amunisi, sementara ISIS berada di luar persembunyiannya.
Prokhorenko diperintahkan untuk pergi ke daerah aman sebelum pesawat pembom Rusia datang. Namun jawaban yang diberikan Prokhorenko sungguh mengejutkan dan membuat siapa saja terharu dan bangga.
" Aku sudah terkepung, mereka di luar. Aku tidak ingin dijadikan tahanan dan dipamerkan. Lakukan serangan udara sekarang. Mereka akan menghinaku dan seragam ini.
" Aku ingin mati dengan terhormat dan menghabisi para bajingan ini bersamaku. Aku minta segera lakukan serangan udara, mereka tetap akan membunuhku juga."
Saat mendapat kesempatan lagi untuk menghubungi pusat komando Spetsnaz sebelum bom dijatuhkan, Prokhorenko mengungkapkan bagaimana dia telah mewujudkan mimpi-mimpinya.
" Aku sekarang telah memiliki istri yang cantik dan terbaik di dunia. Aku bangga bisa membela negara. Ini akhirnya Komandan. Terima kasih, beritahu keluargaku dan negaraku bahwa aku mencintai mereka. Katakan kepada mereka bahwa aku berani dan bertempur hingga titik darah penghabisan.
" Juga jaga keluargaku, balaskan kematianku, selama tinggal Komandan. Beritahu keluargaku aku mencintai mereka."
Sebelum bom dijatuhkan, Prokhorenko menembak dirinya sendiri di kepala. Dia masih tergolong muda, baru berusia 25 tahun. Dia baru menikah dengan istrinya Ekaterina 18 bulan yang lalu. Ekaterina sendiri dilaporkan tengah hamil anak pertama.
Setelah kematian heroik Prokhorenko menjadi viral di Internet, baru juru bicara militer Rusia membuat pernyataan.
" Seorang anggota tewas sebagai pahlawan, dia menembak dirinya sendiri setelah dikepung oleh teroris."
(Ism, Sumber: elitereaders.com)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib