Kentut Saat Membaca Alquran, Apa yang Harus Dilakukan?

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 22 Juni 2016 04:25
Kentut Saat Membaca Alquran, Apa yang Harus Dilakukan?
Berhadats kecil seperti kentut saat membaca Alquran diperbolehkan, asalkan tidak dengan menyentuh mushaf.

Dream - Kentut merupakan salah satu dari golongan hadats kecil. Tentu, seseorang yang kentut dapat membatalkan wudhu, apalagi sholat.

Kentut kadang dapat muncul dengan atau tanpa diduga. Jika dapat diduga, seseorang dapat segera mengambil air wudhu agar kembali suci.

Tetapi, banyak kasus kentut keluar tanpa bisa diduga, terutama ketika sedang membaca Alquran. Lantas bagaimana hukumnya dan apa yang seharusnya dikerjakan apabila kentut saat membaca Alquran?

Dikutip dari konsultasisyariah.com, ulama bersepakat apabila hadats kecil muncul sebelum atau di tengah membaca Alquran hukumnya dibolehkan. Tetapi, hal itu tetap dengan catatan membaca Alquran tidak dengan menyentuh mushaf.

An Nawawi berpendapat, dianjurkan untuk membaca Alquran dalam kondisi suci. Jika ada yang membaca Alquran dalam kondisi hadats kecil, hukumnya boleh dengan sepakat kaum muslimin.

Bahkan perbuatan membaca Alquran seseorang yang sedang berhadats kecil tidak dapat dikatakan makruh. Ini merujuk pada riwayat Ibnu Abbas ra.

Bahwa beliau pernah tidur di rumah Maimunah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam –, yang merupakan bibinya Ibnu Abbas. Ketika masuk tengah atau sepertiga malam terakhir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Beliau duduk, mengusap aroma kantuk dari wajah beliau, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir di surat Ali Imran. Kemudian beliau menuju wadah air yang digantung, lalu beliau wudhu sempurna dan shalat tahajud. (HR. Bukhari dan Muslim).

Sumber: konsultasisyariah.com

1 dari 2 halaman

Larangan Keluar Saat Magrib, Ini Penjelasannya

Larangan Keluar Saat Magrib, Ini Penjelasannya © Dream

Dream - Maghrib merupakan waktu salat tiga rakaat yang dilakukan ketika bumi berpindah waktu dari siang menjadi malam hari.

Saat Maghrib tiba, orangtua biasanya menasehati anaknya masuk ke dalam rumah. Menghentikan aktivitas di luar rumah, lalu menunaikan salat. Jika pun keluar sebaiknya pergi ke masjid melaksanakan salat berjamaah.

Sebagian orangtua percaya bahwa saat Maghrib tiba akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Dalam hadist, Rasulullah mengatakan akan banyak setan dan jin yang berkeliaran. Ternyata, hadist ini bisa dijelaskan secara ilmiah. Selengkapnya baca di sini. (Ism) 

Kirimkan kisah nyata inspiratif di sekitarmu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: 

1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish
2. Sertakan link blog atau sosmed
3. Foto dengan ukuran high-res
4. Isi di luar tanggung jawab redaksi

Ayo berbagi traffic di sini!

2 dari 2 halaman

Jika Diharamkan, untuk Apa Babi Diciptakan?

Jika Diharamkan, untuk Apa Babi Diciptakan? © Dream

Dream - Salah satu pertanyaan 'kritis' sering terlintas adalah " Mengapa babi diciptakan jika ia haram? Untuk apa diciptakan jika tidak ada kemanfaatan?"

Seperti dibahas dalam artikel sebelumnya, Alquran dengan tegas menyatakan haramnya daging babi.

Bahkan, pengharaman babi disebutkan empat kali. Yakni di Surat Al Baqarah ayat 173, Surat Al Maidah ayat 3, surat Al An’am ayat 145 dan surat An Nahl ayat 115.

Berikut ulasannya:

1. Untuk menguji manusia

Babi yang diharamkan sebenarnya merupakan ujian untuk manusia seberapa ia patuh kepada Sang Pencipta.

Manusia yang memakannya, maka ia tidak lulus dalam ujian itu. Manusia yang berpegang teguh pada larangan Allah dengan tidak memakannya, maka ia lulus dalam ujian itu.

" Dialah (Allah) yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapakah di antara kalian yang paling baik amalnya" . (QS. Al Mulk: 2)

 

Beri Komentar