Lebihkan Uang Belanja Istri Saat Ramadan, Ini Hukumnya

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 22 Juni 2016 08:31
Lebihkan Uang Belanja Istri Saat Ramadan, Ini Hukumnya
Pemberian lebih pada istri, berbuat kebajikan pada tetangga dan kerabat dekat pada bulan Ramadan akan dihitung sebagai sedekah.

Dream - Memberikan nafkah kepada istri merupakan tanggung jawab suami. Uang itu tentu akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sementara bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah. Dianjurkan bagi setiap Muslim untuk memperbanyak beribadah dan berbuat amal kebaikan di bulan ini.

Terkait dengan pemberian uang belanja lebih pada istri pada bulan Ramadan merupakan sesuatu yang dianjurkan. Ini merujuk pada pendapat Muhyiddin Syaraf An Nawawi mengenai pernyataan Al Mawardi dalam kitab Al Majmu’ Syahrul Muhadzdzab.

" Al Mawardi berpendapat bahwa dianjurkan bagi seorang suami untuk memberikan lebih dalam menyuplai kebutuhan keluarganya pada bulan Ramadan, berbuat kebajikan kepada sanak-famili, dan tetangganya, terlebih pada sepuluh akhir bulan Ramadan."

Pendapat itu menganjurkan agar para suami memberikan uang lebih kepada istri, berbuat baik pada tetangga dan kerabat dekat.

Semua kebaikan itu seperti pemberian lebih, berbuat kebajikan pada tetangga dan kerabat dekat termasuk dalam kategori sedekah. Ini berdasar pada hadits yang menyatakan sedekah di bulan Ramadan lebih utama.

" Dari Anas ra ia berkata, bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya apakah sedekah yang paling utama? Rasulullah Muhammad SAW pun menjawab, 'Sedekah yang paling utama adalah sedekah pada bulan Ramadan'," (HR Al-Baihaqi).

Sumber: nu.or.id. (Ism) 

1 dari 3 halaman

Bedanya Nafkah Istri dan Uang Belanja

Bedanya Nafkah Istri dan Uang Belanja © Dream

Dream - Jika Anda dan pasangan siap melangkah ke jenjang pernikahan, pelajari terlebih dahulu kewajiban yang harus dipatuhi oleh suami dan istri. Terutama nafkah kepada istri.

Banyak orang menganggap bahwa nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya adalah uang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, atau yang biasa disebut sebagai uang belanja.

Namun, tahukah Anda ternyata nafkah istri dan uang belanja adalah dua hal yang berbeda. Uang belanja berupa uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan, membayar rekening listrik dan air, dan biaya kebutuhan hidup lainnya. Sedangkan nafkah istri adalah yang khusus yang diberikan suami kepada istrinya atau uang jajan.


Allah subhanahu wa Ta’ala berfirman:

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. (QS. An-Nisa’: 34)

Sudah menjadi kewajiban seorang suami memberi nafkah kepada sang istri. bBerupa uang belanja dan nafkah khusus untuk istri atau uang jajan.

Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:

“ Dan mereka (para istri) mempunyai hak diberi rizki dan pakaian (nafkah) yang diwajibkan atas kamu sekalian (wahai para suami).” (HR. Muslim: 2137)

Dalam hadist ini disebutkan dua nafkah yang wajib diberikan seorang suami kepada istrinya, yaitu rizki (uang belanja) dan pakaian (nafkah istri).

Namun, Islam juga tidak memberatkan kepada para lelaki untuk memberikan nafkah kepada istrinya. Para suami memang wajib memberikan nafkah pada istrinya, namun tetap sesuai dengan kemampuannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“ Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma’ruf, Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya.” (QS.al-Baqarah: 233)

Para istri juga harus memiliki sifat qana’ah dengan cara bersyukur untuk setiap rizki yang diberikan suaminya dan mengaturnya sebaik mungkin. Seperti nasehat Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam saat Hindun binti Itbah mengadu pada Rasul tentang suaminya yang kikir. Rasulullah Salallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:

“ Ambil-lah nafkah yang cukup untukmu dan anak- anakmu dengan cara yang wajar.” (HR.Bukhori: 4945)

Nah, untuk para suami, mulai sekarang sisihkan uang untuk memberi nafkah istri juga selain untuk memberi uang belanja. Untuk para istri, boleh mengingatkan suaminya untuk memenuhi kewajiban nafkah istri, namun lakukan dengan cara yang wajar dan bersyukurlah atas setiap nafkah yang diberikan suami. Insha Allah akan membawa berkah dalam kehidupan keluarga. Aamiin.

Baca selengkapnya di sini ... (Ism) 

2 dari 3 halaman

Kecele Belanja Online di Perayaan `Hari Jomblo`

Kecele Belanja Online di Perayaan `Hari Jomblo` © Dream

Dream - Di era digital seperti sekarang, belanja online sudah menjadi hal biasa. Contoh gambar atau iklan kadang bisa mengalahkan rasio seseorang sehingga tergoda untuk membeli barang.

Jika tidak hati-hati dalam memilah dan memilih saat membeli, penyesalan pun akan datang. Hal itu terjadi pada warga Tiongkok yang membeli pakaian secara online. Malangnya, si konsumen menyesal karena tidak sesuai dengan ukuran atau bentuk tubuh mereka.

Singles Day adalah hari belanja online terbesar di dunia. Masih ingat dengan pemuda yang menyatakan cintanya dengan membeli 99 iPhone 6 baru?

Hari untuk merayakan kejombloan seseorang itu kini, menjadi sumber keuntungan terbesar pemilik toko online di Tiongkok. Nilai transaksinya sangat fantastis, mencapai US$ 9,3 miliar hanya dalam waktu 24 jam.

Namun tidak semua orang senang dengan pembelian mereka. Sambil bersungut-sungut, mereka mengeluhkan ketidakpuasan di forum China Daily. Mereka mengunggah foto selfie sambil mengenakan pakaian yang telah dibeli, disertai gambar iklan yang menjadi sumber malapetaka.

Sepertinya kelompok pembeli ini tidak menyadari bahwa contoh gambar atau iklan adalah hasil kreasi para profesional. Para peraganya sudah dipilih sehingga terlihat pas dengan pakaian yang dikenakan. Namanya saja iklan, semuanya terlihat sempurna.

(Ism, Sumber: rocketnews24.com)

3 dari 3 halaman

Bosan Bokek, Ini 6 Cara Pintar agar Punya Tabungan Berlimpah

Bosan Bokek, Ini 6 Cara Pintar agar Punya Tabungan Berlimpah © Dream

Dream - Memiliki tabungan bersaldo ratusan juta atau miliaran rupiah bagi sebagian orang bukan lagi mimpi. Namun, mempertahankan uang sebesar itu di dalam tabungan merupakan target besar yang membutuhkan rencana ketat.

Coba ambil selebaran penawaran tabungan rencana dari bank, entah berapa banyak pengorbanan yang harus Anda keluarkan untuk meraih uang sebesar itu.

Tentu saja, semua impian ini memang begitu indah dalam teori.

Namun mimpi itu bukannya tak mungkin tergapai. Mengutip laman fool.com, Selasa, 23 Desember 2014, Anda bisa mengikuti 6 strategi berikut ini untuk mengembangbiakan tabungan:

1. Sisihkan Uang

Menyimpan uang dalam daftar pengeluaran Anda merupakan prioritas utama. Bila perlu jadikan alokasi ini sebagai bagian terpenting sebelum tagihan.

Satu-satunya jalan untuk memastikan Anda memiliki simpanan dengan agresif adalah dengan menyimpan uang sebelum tagihan KPR, kredit mobil, bahkan belanja belanja bulan.

2. Mulailah sesegara mungkin

Seperti kebanyakan promo tabungan berencana, semakin cepat Anda menyimpan uang semakin mudah menggapai mimpi tabungan miliaran rupiah. Namun tetap ingat, jangan lantas Anda tergoda untuk menyimpan uang besar hanya untuk mengejar mimpi itu.

Seberapa besarpun uang yang Anda simpan, takkan mampu mengejar orang-orang yang sudah memulai kebiasaan ini terlebih dahulu.

3. Strategi Rp 500 ribu

Sejumlah rencana tabungan biasanya menawarkan batas minimal uang yang harus disetor per bulan. Biasanya setiap tahun, bank akan menaikkan batas minimal dari setoran tahunan yang biasa Anda bayarkan.

Pendekatan ini memang terbilang lambat namun bisa membawa Anda mencapai tujuan. Syaratnya, Anda harus bisa memastikan gaji bulanan selalu mengalami kenaikan setiap tahun.

4. Simpan uang kenaikan gaji

Andaikan anda saat ini mampu menghasilkan gaji Rp 4,5 juta per bulan, Anda harus mematok target kenaikan tahunan sebesar 5 persen per tahun.

Jika rencana ini tercapai, jangan lantas menambah alokasi uang belanja Anda. Sisihkan kenaikan gaji itu untuk disimpan dalam tabungan.

5. Tingkatnya pendapatan bukan belanja

Jika Anda tak bisa menikmati kenaikan gaji, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menambah pendapatan. Perluas cakrawala dan mulailah mengeksplorasi sumber-sumber pemasukan lain diluar gaji bulanan yang Anda terima.

6. Jangan takut ambil risiko

Akhirnya, Anda memang tak bisa sepenuhnya mengandalkan tambahan nilai tabungan hanya dengan menggantungkan cara-cara konvensional. Mulai untuk mempelajari bentuk investasi lain yang tentunya memiliki risiko tersendiri.

Lagi-lagi, semakin cepat Anda memutuskan untuk mengambil risiko, semakin cepat tabungan Anda berkembang biak.

Beri Komentar