Kwek Yu Xuan, Bayi Terkecil Saat Lahir (Foto:straitstimes.com)
Dream - Kwek Yu Xuan, bayi yang disebut sebagai bayi terkecil di dunia saat dilahirkan telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit Nation University Hospital (NUH) Singapura, setelah di rawat selama 13 bulan.
Bayi tersebut lahir pada 9 Juni 2020 lalu dengan berat 212g atau setara berat sebutir apel. Ia lahir empat bulan lebih awal dan awalnya diperkiraan memiliki berat sebesar 400 gram.
Setelah dirawat selama 13 bulan di rumah sakit, bayi perempuan tersebut keluar pada 9 Juli 2021. Kwek Yu Xuan dipercaya sebagai bayi terkecil di dunia yang selamat dari kelahiran prematur.
Menurut NUH, bayi seperti Yu Xuan yang lahir sekitar empat bulan lebih awal memiliki tingkat kelangsungan hidup sekitar 70 persen dan sebagian besar akan dipulangkan setelah empat hingga enam bulan di rumah sakit.
Ukurannya yang sangat kecil membuat Yu Xuan menghabiskan 13 bulan di rumah sakit, menjadikannya bayi yang paling lama tinggal di sana.
Orang tua bayi tersebut, Kwek Wee Liang dan Wong Mei Ling mengatakan bahwa kelahiran anak mereka tak pernah diduga sebelumnya
Pada 8 Juni tahun lalu, Nyonya Wong yang bekerja sebagai asisten administrasi di sebuah perusahaan asuransi merasakan sakit perut dan dilarikan ke NUH.
Ia menjalani operasi caesar darurat, karena ditemukan memiliki pre-eklampsia, atau tekanan darah tinggi selama kehamilan.Nyonya Wong mengatakan kelahiran dan ukuran Yu Xuan mengejutkan untuknya.
" Saya tidak menyangka akan melahirkan begitu cepat, dan kami sangat sedih karena Yu Xuan lahir begitu kecil. Tetapi karena kondisi saya, kami tidak punya pilihan. Kami hanya bisa berharap dia akan terus tumbuh dan sehat," ujarnya
Kondisi Yu Xuan sangat lemah sehingga ia harus dipasangi ventilator untuk membantunya bernafas karena paru-parunya tak berkembang dengan baik.
dr. Yvonne Ng, konsultan senior di departemen neonatologi, mengatakan perawatan harian Yu Xuan menjadi masalah utama, terutama saat dua minggu pertama kehidupannya. Ia mengatakan perlu berinovasi dan menemukan beberapa metode improvisasi untuk menangani bayi mungil ini.
" Dia sangat kecil sehingga bahkan perhitungan obatnya harus sampai ke angka desimal," tutur dokter tersebut.
Kulit Yu Xuan juga dikabarkan sangat rapuh dan tipis sehingga sulit untuk memasangkan probe yang dapat memonitor kondisinya. Meninggalkan probe terlalu lama akan menyebabkan cekungan pada kulitnya. Cekungan tersebut berpotensi menimbulkan luka terbuka sehingga rentan terhadap infeksi.
Selian itu, popok bayi yang baru lahir terlalu besar dan menutupi seluruh tubuhnya. Tim perawat mencari vendor yang bisa membawa popok yang cocok untuknya.Namun ketika mereka akhirnya menemukan vendor, vendor tersebut tak bisa memasok stok ke Singapura karena memerlukan biaya besar.
Tim perawatan memutuskan untuk merombak popok agar sesuai dengan Yu Xuan. Mereka memotong popok yang akan dikenakan Yu Xuan. Tak hanya itu, tim perawat juga harus menghadapi tantangan ketika memasukan selang ke dalam tubuh bayi mungil tersebut.
Setelah 13 bulan dirawat di rumah sakit, kondisinya kini jauh berbeda dibandingkan saat ia lahir. Beratnya sekitar 6,3 kg ketika dia keluar pada 9 Juli lalu. Namun Yu Xuan yang kini berusia 14 bulan menderita penyakit paru-paru kronis sehinnga harus menggunakan ventilator di rumah untuk mendapatkan bantuan oksigen.
Tagihan rumah sakit selama perawatan Yu Xuan mencapai sekitar $200,000 atau setera Rp2,8 miliar. Tagihan tersebut dibayar melalui hasil penggalangan dana yang mengumpulkan sekitar $300.000.
Sekitar setengah dari kelebihan tersebut disisihkan untuk kebutuhan masa depan Yu Xuan, sementara setengah lainnya dikembalikan ke platform crowdfunding, Give Asia, untuk keluarga membutuhkan lainnya.
(Sumber: straitstimes.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN