Tilawah Alquran Langgam Jawa (youtube.com)
Dream - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin punya alasan sendiri menggagas tilawah Alquran langgam Jawa. Dia berpatokan pada pendapat ulama yang membolehkan penggunaan langgam selain Arab dalam membaca Alquran.
" Jadi sejauh tajwidnya baik dan tidak mengubah makna kalimat, apapun langgamnya, maka tidak menjadi masalah," ujar Lukman, dikutip Dream.co.id dari Kemenag.go.id, Rabu, 20 Mei 2015.
Lukman menerangkan, tilawah langgam Jawa tidak hanya berlangsung pada peringatan Isra Miraj 2015 di Istana Merdeka saja. Menurut dia, hal semacam ini pernah berlangsung ketika penutupan Musabaqah Hafalan Alquran tingkat ASEAN dan Pasifik di Istana Wakil Presiden.
" Saat itu dihadiri para juri berskala internasional. Meski merasa sesuatu yang baru, tidak ada satupun yang menyalahkan bahkan mengharamkan," kata dia.
Selanjutnya, Lukman mengaku bisa memaklumi jika tilawah semacam ini menimbulkan polemik di masyarakat. Dia mengakui terdapat beberapa pendapat terkait ketentuan pembacaan Alquran.
" Kami memahami ada sejumlah pandangan yang tidak seperti itu. Kemenag memegang pandangan yang membolehkan tadi," ungkap Lukman.
Meski demikian, Lukman menerangkan pihaknya hanya menjalankan ketentuan yang dibolehkan ulama. Sedangkan terkait masalah hukum, dia menyerahkan sepenuhnya kepada ulama.
" Kami menyerahkan sepenuhnya kepada ulama kita. Ini menjadi domain untuk mendalami bagaimana hukum membaca Alquran seperti itu. Kami akan mengikuti apapun keputusan ulama mayoritas terkait hal ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, Lukman mengatakan gagasan tilawah Alquran langgam Jawa ini memiliki tujuan untuk memelihara tradisi Islam disebarluaskan di bumi Nusantara. Selain itu, hal tersebut juga dimaksudkan untuk memperkenalkan kepada dunia tentang khazanah Islam Nusantara.
" Ini sekaligus memperkaya semua bahwa para pendahulu kita telah begitu baiknya memadukan nilai agama ke dalam tradisi masyarakat yang beragam," terang Lukman.
Penggunaan langgam Jawa dalam tilawah Alquran tersiar secara langsung saat peringatan Isra Miraj Jumat pekan lalu. Hal ini menuai polemik lantaran tilawah tersebut dinilai telah menyalahi ketentuan.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya