Mengerikan! Bukti Adanya Karma, Dibalas Detik Itu Juga

Reporter : Puri Yuanita
Selasa, 26 September 2017 09:02
Mengerikan! Bukti Adanya Karma, Dibalas Detik Itu Juga
Melihat aksi preman itu, ada seorang pejalan kaki mengenakan topi baseball, yang menegur pria tersebut. Namun preman yang memecahkan kaca itu malah........

Dream - Inilah momen dimana seseorang yang berbuat kejahatan mendapatkan karmanya langsung. Rekaman CCTV menunjukkan seorang pria dengan kaus biru bercelana jogging melempar batu bata ke arah jendela sebuah toko di Lubliniec, Polandia.

Tak puas hanya melempar baru, pria itu memecahkan kaca jendela tersebut dengan tinjunya.

Melihat aksi preman itu, seorang pejalan kaki mengenakan topi baseball terlihat  berusaha menegur pria tersebut. Namun preman yang memecahkan kaca itu justru mengancam si pejalan kaki.

preman

Saat preman tersebut mulai menendang kaca jendela, pejalan kaki itu pun mundur dan mulai menelepon.

Si preman pun khawatir jika pria itu memanggil polisi. Ia pun segera berlari menuju seberang jalan. Tapi tak disangka, saat sedang berlari ia ditabrak oleh sebuah mobil merah.

preman

 

1 dari 5 halaman

Inilah Karmanya

Inilah Karmanya © Dream

Menurut pemilik toko itu, ini adalah kali kedua orang tersebut memecahkan kaca jendela.

" Pertama kali dua minggu yang lalu pada 9 September dan minggu ini pada hari Kamis dia melakukannya lagi," kata pemilik toko tersebut, menurut The Sun.

" Orang lain menelepon polisi dan setelah pria itu memutuskan untuk melarikan diri dia ditabrak mobil di jalan. Ia menderita luka ringan."

(Sumber: mirror.co.uk)

2 dari 5 halaman

Karma Pengemudi Sombong, Mobil Mewah Nyangkut di Tiang Telepon

Karma Pengemudi Sombong, Mobil Mewah Nyangkut di Tiang Telepon © Dream

Dream – Bagi pengemudi, alangkah lebih baik tidak angkuh di jalanan. Jangan sampai terkena karma seperti pengemudi mobil Chevrolet Camaro berikut ini.

Sebagaimana dikutip dari laman NY Daily News, Senin 12 Juni 2017, seorang pengemudi Camaro hitam bersikap angkuh di jalanan. Tidak hanya mengabaikan batas kecepatan kendaraan di jalan, pengemudi ini juga berulang-ulang mengerem dadakan, memotong jalan kendaraan lain, dan menerobos garis kuning.

Keangkuhan pengemudi ini berujung pada tersangkutnya mobil ini di sebuah tiang telepon. Usahanya untuk “ melepaskan” diri dari tiang telepon dengan menekan pedal gas pun sia-sia. Alhasil, mobil ini menjadi tontonan di jalan.

Jangan ditiru, ya, sahabat Dream.

Lihat videonya di halaman berikutnya.

3 dari 5 halaman

Pedihnya Karma Pandang Rendah Rumah Tangga Orang

Pedihnya Karma Pandang Rendah Rumah Tangga Orang © Dream

Dream - Setiap pasangan yang berumahtangga pasti memimpikan pernikahan yang bahagia dan kekal hingga akhir hayat.

Namun, setiap pernikahan pasti ada ujiannya dan tidak semua pasangan berhasil mengatasi ujian tersebut.

Berikut adalah kisah sebuah pernikahan yang telah lama terbina namun terpaksa bubar.

Menurut Nini Ruspawan, netizen asal Malaysia yang membagikan kisah ini, gagalnya pernikahan pasangan tersebut bukan karena tak cinta, tapi tak ingin terus menanggung dosa.

Berikut ini kisahnya:

4 dari 5 halaman

Takut Dosa Semakin Bertambah

Takut Dosa Semakin Bertambah © Dream

Saat pergi ke pengadilan agama pada bulan Mei tahun kemarin, untuk pertama kali aku jumpa seorang kakak (sudah ibu-ibu sebenarnya), yang datang mengajukan tuntutan fasakh (melepaskan ikatan perkawinan melalui hakim) terhadap suaminya.

Kakak ini adalah pensiunan sebuah sekolah menengah 12 tahun yang lalu. Dia menuntut fasakh dari suaminya pada usia perkawinan yang telah berusia lebih dari 40 tahun.

Dia menuntut fasakh sebab takut dosanya dan suami makin bertambah. " Kami berdua sudah gagal menjalankan tanggung jawab," katanya.

Sebenarnya, dia merasa sayang harus menuntut fasakh karena sudah punya cucu. Suaminya juga tipe orang yang penyayang, bertanggung jawab, dan penuh penghormatan.

Semua orang melihat kakak itu dan suaminya adalah pasangan yang penuh kasih sayang. Sehingga timbul dalam dirinya rasa sombong karena selalu memandang rendah rumah tangga orang lain.

" Saya selalu memandang rendah orang lain yang rumah tangganya mendapat masalah. Saya selalu merasa semua itu karena istri tak pandai jaga suami atau mereka tak pintar mendekatkan diri kepada Allah," kata kakak itu.

5 dari 5 halaman

Balasan Memandang Rendah Rumah Tangga Orang Lain

Balasan Memandang Rendah Rumah Tangga Orang Lain © Dream

Hidup kakak ini juga tak ada banyak masalah. Anak-anak semua sukses. Masalah sedikit-sedikit itu biasa. Pokoknya semua kehidupan rumah tangganya berjalan lancar.

Sampai tiba masanya ketika ujian dari Allah datang. Setelah pensiun, kehidupan rumah tangga makin mesra karena makin punya banyak waktu untuk bersama.

Tapi 3 tahun sebelum dia menuntut fasakh, suaminya kawin lagi dengan seorang janda. Dan hal-hal indah dan menyenangkan yang diberikan suami sebelumnya, sekarang telah tercurah ke istri muda.

Kakak ini bilang, suaminya bukannya tak sayang dia dan anak-anaknya lagi. Tapi kasih dan sayangnya kini telah terbagi.

" Awalnya semuanya terkendali. Tapi makin lama makin hilang. Sampai suami tidak balik-balik lagi ke rumah dan mengabaikan tanggung jawab terhadap saya," kata kakak tersebut.

Semua cara sudah dicoba untuk mengembalikan segalanya seperti semula. Tapi nampaknya tidak berjalan seperti yang dibayangkannya. Sehingga fasakh jadi pilihan terakhirnya.

" Itu karena kakak ini tak ingin menanggung dosa yang semakin bertambah," katanya.

Menurut kakak itu, salah satu hal yang dia peroleh dari pengalamannya itu adalah dalam situasi apa pun, bersangka baiklah.

" Mungkin ini balasan untuk saya sebab dulu suka bersangka buruk kepada orang lain, terhadap rumah tangga mereka. Asal melihat rumah tangga orang lain bermasalah, saya berprasangka buruk pada mereka."

Sekarang, Allah mengujinya dan tiba-tiba pernikahannya yang tampak bahagia itu harus bubar pada usia lebih dari 40 tahun.

Apa yang aku ingin bagikan di sini adalah kepada semua pasangan yang menikah, yang dikaruniai suami yang baik -bertanggung jawab, penyayang, tak curang- maka bersyukurlah kepada Allah.

Jangan sekali-sekali, walau terbetik dalam hati, untuk memandang rendah orang lain yang diuji dengan suami yang ‘macam-macam’, istri yang tak pandai jaga suami, atau rumah tangga yang tak dekat dengan Allah.

Jangan pernah merasa selamat dengan pernikahan kita. Karena ujian Allah itu bisa datang kapan saja. Dan jangan sekali-sekali pandang hina pada wanita-wanita yang diceraikan oleh suami, atau yang menuntut cerai dari suami. Kita tak pernah tahu nasib kita. Hati manusia itu selalu berubah-ubah.

(Sumber: ohbulan.com)

Beri Komentar