Ilustrasi Warga Tiongkok (Shutterstock)
Dream - Pemerintah China mengakui wabah virus corona sedang menyebar di ibu kota Beijing, Sumber penyebaran yang pertama kali dideteksi pada pertengahan Juni lalu diduga berasal dari pasar grosir Xifandi yang berlokasi di kota tersebut.
Meski santer disebut akan muncul gelombang kedua wabah Covid-19, China memastikan pemerintah kota beijing terus berupaya melakukan pengamanan ketat dan menggalakkan protokol kesehatan COVID-19 seperti pemberlakuan karantina wilayah (lockdown).
Dalam konferensi pers virtual pada Rabu 24 Juni 2020, Konselor Politik Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Qiu Xinli, menyampaikan update-nya terkait situasi pandemi Corona COVID-19 di negaranya.
" Pada saat ini, situasi Pandemi COVID-19 di Tiongkok pada umumnya terjaga stabil, kegiatan produksi dan pekerjaan mulai beraktivitas kembali secara tertib," kata Qiu Xinli.
Ia juga memaparkan, ada kasus kluster dan kasus sporadik di beberapa tempat tertentu di Tiongkok. Selain itu, Qiu Xinli pun menegaskan bahwa risiko kasus impor dari luar negeri tidak boleh diabaikan.
Dilansir dari Liputan6.com, dikutip dari laporan VOA News pada 22 Juni 2020, Beijing mengaku telah melakukan tes COVID-19 kepada 1 juta orang.
Dalam konferensi pers virtual pada Rabu 24 Juni 2020, Konselor Politik Kedutaan Besar Tiongkok untuk Indonesia, Qiu Xinli, menyampaikan update-nya terkait situasi pandemi Corona COVID-19 di negaranya.
" Pada saat ini, situasi Pandemi COVID-19 di Tiongkok pada umumnya terjaga stabil, kegiatan produksi dan pekerjaan mulai beraktivitas kembali secara tertib," kata Qiu Xinli.
Ia juga memaparkan, ada kasus kluster dan kasus sporadik di beberapa tempat tertentu di Tiongkok. Selain itu, Qiu Xinli pun menegaskan bahwa risiko kasus impor dari luar negeri tidak boleh diabaikan.
Menurut laporan dari South China Morning Post pada beberapa waktu lalu juga mengatakan bahwa pihak berwenang Tiongkok telah memeriksa dan menguji hingga lebih dari 15.600 sampel makanan impor, termasuk kemasan, dan semuanya kembali negatif untuk Corona COVID-19.
Seorang pejabat karantina di Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok, Song Yueqian mengatakan, pada Jumat 19 Juni 2020 bahwa lembaganya telah meluncurkan gerakan nasional untuk memeriksa semua produk impor segar yang disimpan dingin dari " negara-negara berisiko tinggi."
" Pihak Tiongkok akan terus memegang teguh prinsip " mencegah virus kembali masuk agar tidak terjadi penularan lagi" . Untuk semakin memperkukuh dan menspesifikasikan tindakan pencegahan dan pengendalian reguler," jelas Qiu Xinli dalam koferensi pers virtual pada Rabu 24 Juni 2020.
Hal itu pun termasuk " terus meningkatkan kemampuan pencegahan, pengendalian dan pengobatan, mempercepat penyempurnaan sistem kesehatan publik, mempertahankan hasil melawan COVID-19, mempercepat proses resumpsi pekerjaan dan persekolahan, serta mengembalikan tatanan ekonomi dan sosial secara keseluruhan."
(Sah, Sumber: Liputan6.com)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media