Ilustrasi (Foto: Www.ohbulan.com)
Dream - Tidak dapat dibayangkan kesusahan dan kepayahan seorang ibu untuk melahirkan anak di dunia setelah mengandungnya selama 9 bulan. Ada yang sanggup berkorban melahirkan walau bertaruh nyawa, begitu kuat ikatan kasih sayang ibu dan anak semenjak dari dalam rahim.
Namun, tidak semua beruntung merasakan kasih sayang seorang ibu. Seperti kisah wanita yang semenjak kecil dimaki dan dipukuli ibu sendiri. Dia dibilang babi, anak tak berguna hingga kata-kata yang tak pantas keluar dari seorang ibu.
Kendati begitu dia tetap sayang dan mendoakan kesejahteraan ibunya.
Dia adalah anak sulung dari keluarga dengan banyak anak. Kematian ayahnya pada 4 tahun lalu meninggalkan duka mendalam. Belum lagi sifat ibunya sendiri yang sangat membencinya.
" Dari usia 3-4 tahun saya sudah biasa dimaki 'babi sial' oleh ibu," kenangnya. Selain dibilang anak tak berguna dan menyusahkan, dia mengaku pernah dilempar kuali sampai berdarah.
Ketika ayahnya pulang, ibunya akan berbohong dengan berkata bahwa dia anak nakal hingga jatuh dan kepalanya berdarah.
Selama beberapa kali Lebaran, dia hanya memakai baju bekas para kerabat sedangkan ibunya punya puluhan helai baju baru.
" Bahkan di ulang tahun saya, ibu tak pernah ambil peduli. Tetapi akan menyambut ulang tahu sepupu saya dengan kue besar dan macam-macam hidangan," katanya.
Baginya, ayahnya adalah ayah terbaik dunia-akhirat. Tapi terlalu sibuk bekerja karena punya banyak anak, sementara ibunya suka menghajar anak-anaknya bila suaminya tak ada di rumah.
Ditampar Hingga Bibir Pecah...
Dream - Kejadian yang sangat diingatnya adalah ketika dia ditampar oleh ibunya hingga bibirnya pecah.
" Dari kecil saya mengayuh sepeda jualan es krim tanpa upah. Dan pernah sekali saya makan sebatang es krim yang sudah cair sampai rumah. Melihat itu, ibu tampar saya sampai pecah bibir saya."
Ada sekali waktu dia mengadukan perlakuan ibunya kepada ayahnya. Ibunya marah sekali sampai membubuhi cabe pada kemaluan wanita itu. Semua kejadian tadi dia pendam sampai tua.
" Saya pun tumbuh jadi gadis pemberontak dan sangat benci pada ibu sendiri. Sampai saya punya niat jika ibu babikan saya lagi, saya akan balas 'kalau aku babi berarti kau ibunya babi."
Beberapa tahun berlalu, dia menikah dan dikaruniai anak. Sejak itu dia berusaha berbaikan dengan ibunya. Dia sering pulang tengok ayahnya, namun ibunya selalu berkata " Kau tak usah susah payah selalu pulang tengok bapak kau. Nanti laki kau ada betina lain baru menyesal kau."
Ya, memang, akhirnya dia mendapati suaminya bukan saja menduakannya, tapi mensepuluhkannya. Dia pun bercerai tanpa sebutir air mata sama sekali.
Di saat paling mengubah hidupnya itu, ayahnya pergi selamanya. Hilang tempat mengadu dan bergantung kasih sayang. Waktu ayahnya tengah nazak, ayahnya memanggil-manggil istrinya. Tapi istrinya selalu bilang " menyusahkan aku saja orang tua ini, mampus saja situ."
Dia mengalami depresi yang sangat parah namun Allah temukan dia dengan seorang pria yang tidak dicintainya.
" Kami menikah. Saya tak sangka kami sangat bahagia walau suami saya tidak berharta. Ibu saya? Dia selalu menjelek-jelekkan suami saya sana-sini sampai saya ambil keputusan pindah jauh."
Padahal, jika saja ibunya tahu, menantu barunya itulah yang selalu mendoakannya setiap kali dia salat.
Sekarang dia tengah hamil dan sangat rindu pada ayahnya. Dia sering pulang ke rumahnya dan tidur di kasur kesukaan ayahnya, berharap bisa mimpi tentang ayahnya.
" Tapi ibu saya bilang saya ingin kikis hartanya. Sejak itu saya tak pulang rumah itu karena tak ingin ibu semakin benci saya."
Tetap Sayang Ibu....
Pelajaran dari kisah ini adalah jadilah ibu yang terbaik untuk anak-anak. Selalu berhati-hati dengan kata-kata dan doa terhadap anak-anak.
" Saya pastikan anak-anak saya mendapat kasih sayang yang melimpah ruah dari saya."
Meskipun tumbuh tanpa pernah dipeluk dan dicium ibunya, dia tetap menyayangi ibunya.
" Walau saya besar tanpa satu pun kenangan dipeluk dan dicium ibu, saya sangat sayang dia. Saya bersyukur dapat mertua yang sangat sayang saya."
Baginya, Allah sangat adil setelah memberinya ujian macam macam. Karena Allah hadirkan suami dan mertua yang sangat baik dan Allah permudahkan urusan bersalinnya.
(Sumber: ohbulan.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN