Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

`Hei... Penyiram Air Keras, Ini Video Pesan Novel Baswedan`

`Hei... Penyiram Air Keras, Ini Video Pesan Novel Baswedan` Penyidik Senior KPK Novel Baswedan (Facebook/Dahnil Anzar Simanjuntak)

Dream - Sudah 105 hari setelah diserang dengan air keras, penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan, akhirnya muncul dalam sebuah video.

Penampilan terbaru Novel Baswedan itu diunggah Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Dahnil Azhar Simanjuntak di Facebook. 

Dalam video tersebut, kondisi Novel terlihat pulih namun masih harus menjalani perawatan untuk pemulihan mata.

Dalam video berdurasi dua menit itu, Novel memberi semangat kepada para penyidik KPK agar tidak kendur dalam mengungkap korupsi di negeri ini. Dia pun menegaskan segala bentuk serangan dan ancaman para koruptor tidak akan mampu membuat para penyidik KPK patah semangat.

"Saya ingin menyampaikan semangat bahwa saya tentunya dengan kejadian ini, berharap tidak akan mengendur atau berkurang semangat. Saya berharap dengan kejadian ini, justru menambah semangat terkait dengan pemberantasan korupsi, terkait dengan hal-hal lain yang merupakan tugas dan tanggung jawab kita semua," kata Novel, dalam video yang diunggah pada 24 Juli 2017 itu.

"Begitu juga dengan harapan orang-orang yang telah berupaya menyerang saya untuk memendam, menghentikan langkah-langkah pemberantasan korupsi. Saya ingin menunjukkan bahwa harapan orang-orang itu akan sia-sia. Tidak ada gunanya, dan saya tegaskan itu tidak bisa sebagaimana yang mereka harapkan," ucap dia.

Selain menyampaikan kasus pemberantasan korupsi, Novel juga mengabarkan perkembangan mata kirinya. Dia mengatakan mata kirinya masih butuh waktu dan tahapan operasi agar dapat sembuh.

"Mengenai mata saya, sedang dalam proses penyembuhan, terutama mata kiri, perlu waktu dan ada tahapan operasi, untuk menyelesaikan agar fungsi melihat kembali," ucap dia.

Dahnil menyertakan keterangan dalam unggahan video itu, siap membantu pengungkapan kasus penyerangan menggunakan air keras yang dialami Novel. Dahnil mengaku menemukan banyak kejanggalan dalam penanganan kasus Novel.

"Insya Allah dalam waktu dekat saya dan kawan-kawan akan menyampaikan kepada publik terkait dengan temuan-temuan kami, terkait dengan kasus penyerangan teroris terhadap Novel Baswedan, yang sampai saat ini sudah berlalu selama 104 hari dan belum kunjung ditemukan pelakunya," tulis Dahnil. (ism) 

Sidik Jari di Cangkir Penyiram Novel Baswedan Masih Misterius

Dream - Polda Metro Jaya saat ini masih kesulitan mengungkap kasus penyerangan menggunakan air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Sebuah cangkir yang diduga menjadi wadah air keras diharapkan dapat menjadi alat untuk menguak misteri kasus tersebut.

Sayangnya, hasil pemeriksaan Laboratorium Forensik terhadap cangkir tersebut ternyata negatif. Tidak ditemukan adanya sidik jari pelaku yang melekat di cangkir itu. 

" Ya memang tidak ada sidik jari, masa kita memaksakan. Itu menurut Labfor ya. Kalau itu cangkir, kalau kena itu kan basah. Itu labfor yang ngomong lho ya. Jadi sudah dikeringkan juga nggak bisa. Nggak kelihatan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya.

Argo menjelaskan, lamanya pengungkapan kasus tersebut juga lantaran penyidik Polda Metro Jaya tidak hanya menangani kasus Novel saja. Alhasil, kata dia, penyidik harus membagi perhatian untuk mengungkap kasus lainnya. 

" Masih banyak juga kasus-kasus yang lain. Tidak cuma ini saja. Ada pembunuhan di Jakbar (Puspo Arum) pun belum sampai sekarang. Bom di Filipina pun tiga tahun juga baru terungkap," ucap dia.

Untuk itu, Argo meminta kepada semua pihak untuk bersabar dan terus mendukung pihak kepolisian agar bekerja sebaik mungkin.

Seperti diketahui, Novel disiram dengan air keras oleh dua orang tak dikenal usai sholat Subuh di masjid yang tak jauh dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Selasa, 11 April 2017. Saat ini, Novel tengah menjalani perawatan intensif di Singapura.(Sah)

Novel Baswedan Kantongi Foto Penyiram Air Keras?

Dream - Polda Metro Jaya terus mengusut kasus penyerangan menggunakan air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Tetapi, polisi belum mendapat informasi terkait foto pelaku yang dikabarkan dimiliki oleh Novel.

" (Foto pelaku) belum punya info dari pak Novel, masih sakit. Setelah dinyatakan lebih baik, nanti kami periksa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 17 April 2017.

Argo mengatakan saat ini penyidik terlah memeriksa sejumlah saksi. " Kemarin saksi 16 orang sudah kita lakukan periksa, hari ini terakhir 19 orang," ucap dia.

Selain itu, polisi tengah memeriksa rekaman CCTV dari rumah Novel. Hasil pemeriksaan itu akan disinkronkan dengan keterangan para saksi.

Sementara hasil pemeriksaan terhadap barang bukti berupa cangkir wadah air keras, kata Argo, pihaknya tidak mendapatkan sidik jari pelaku. Dia mendua ini lantaran ukuran gagang cangkir yang kecil.

" (Sidik jari) belum. Namanya cangkir gagangnya kecil, kami tak mendapatkan di situ," beber dia.

Kapolri Dengar Penyiraman Novel Baswedan Saat Mengaji

Dream - Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, mengaku mendapat telepon dari Novel Baswedansetelah insiden penyiraman air keras ke wajah penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi(KPK) itu. Dia mengaku mendapat cerita penyiraman itu langsung dari mantan perwira polisi itu.

" Tadi pagi saya sebetulnya saya lagi Sholat Subuh dan baca Yasin. Kemudian di tengah-tengah itu saya melihat ada telepon dari Novel," kata Tito di Jakarta, Selasa 11 April 2017.

Karena masih sholat dan mengaji, Tito baru menjawab telepon itu setelah selesai ibadah. " Kemudian Novel menyampaikan bahwa dia disiram air keras," tambah mantan KepalaDetasemen Khusus 88 tersebut.

Saat ini, kata Tito, kondisi Novel sudah membaik. Mantan Kapolda Metro Jaya itu mengaku telah melihat langsung kondisi Novel. " Tapi, matanya kurang baik," ucap dia.

Untuk mencari para pelaku penyiraman air keras itu, Tito telah memerintahkan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Mochamad Iriawan, untuk membentuk tim khusus. Selain itu, juga untuk mengamankan Novel.

" Saya sudah sampaikan tadi tim khusus gabungan Polda dan back-up dari Mabes Polri. Memberikan pengamanan kepadanya maupun di kediaman (Novel)," ujar Tito.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Warga Geleng Kepala Saksikan Pembangunan IKN bak Cerita Roro Jonggrang:

Cerita Warga Geleng Kepala Saksikan Pembangunan IKN bak Cerita Roro Jonggrang: "Jujur, Nggak Masuk Akal"

Daerah yang tadinya masih berupa hutan dengan penuh pepohonan disulap menjadi penuh kerangka bangunan dalam waktu setahun saja.

Baca Selengkapnya
Cerita Kocak Anies Baswedan Terkunci di Kamar Mandi, Cara Minta Bukain Pintu ke Ajudan Bikin Gregetan

Cerita Kocak Anies Baswedan Terkunci di Kamar Mandi, Cara Minta Bukain Pintu ke Ajudan Bikin Gregetan

Bukannya langsung meminta Gian membuka pintu, Anies malah menceritakan alasan dia terkunci.

Baca Selengkapnya
Wanita Ikut Tren Kirim Kuesioner Tentang Anak ke Orangtua, Jawaban Sang Ayah Bikin Banjir Air Mata

Wanita Ikut Tren Kirim Kuesioner Tentang Anak ke Orangtua, Jawaban Sang Ayah Bikin Banjir Air Mata

Sang ayah menyebut bahwa rasa sayang kepada anaknya tidak terukur.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Nyesek! Potret Empat Bocah Bersaudara Yatim Piatu Ziarahi Makam Orangtuanya Ini Bikin Menangis

Nyesek! Potret Empat Bocah Bersaudara Yatim Piatu Ziarahi Makam Orangtuanya Ini Bikin Menangis

Sayangnya tidak disebutkan apa penyebab kedua orangtua empat bocah itu meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
11 Arti Mimpi Kehujanan Basah Kuyup, Konon Membawa Pertanda Baik sekaligus Buruk

11 Arti Mimpi Kehujanan Basah Kuyup, Konon Membawa Pertanda Baik sekaligus Buruk

Mimpi kehujanan basah kuyup menggambarkan seseorang tengah melewati suatu perjalanan hidup yang penuh dengan kesulitan.

Baca Selengkapnya
Kelakar Cak Imin: Untung Saya Enggak Jadi Menhan, Masa Cuma Dapet Angka 11 dari 100

Kelakar Cak Imin: Untung Saya Enggak Jadi Menhan, Masa Cuma Dapet Angka 11 dari 100

Cak Imin mengaku bersyukur tak jadi Menhan, diberi nilai hanya 11 dari 100 oleh Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Sindiran Anies ke Pihak yang Yakin Pemilu Satu Putaran,

Sindiran Anies ke Pihak yang Yakin Pemilu Satu Putaran, "Tahu-Tahu Nggak Masuk Putaran Kedua,"

Tanggapan Anies soal pemilu satu putaran yang dianggap lebih hemat.

Baca Selengkapnya
Pengalaman Horor Pemilik Toko Merasa Diteror Ilmu Hitam: Malam Dengar Ledakan, Paginya Taburan Bunga Orang Mati dan Tanah Kuburan

Pengalaman Horor Pemilik Toko Merasa Diteror Ilmu Hitam: Malam Dengar Ledakan, Paginya Taburan Bunga Orang Mati dan Tanah Kuburan

Kejadian aneh dan menakutkan tak berhenti di situ saja. Kartika sempat merekam momen seram saat lagi rebahan.

Baca Selengkapnya
Orangtua Tak Hadir, Momen Mahasiswi Rantau Wisuda Tanpa Pendamping Ini Bikin Air Mata Menetes

Orangtua Tak Hadir, Momen Mahasiswi Rantau Wisuda Tanpa Pendamping Ini Bikin Air Mata Menetes

Kedua Orangtua Tak Hadir, Momen Anak Rantau Wisuda Tanpa Pendamping Ini Penuh Haru

Baca Selengkapnya