Nenek Canaria Terbaring Lesu (Foto: Fajar Online)
Dream - Nenek Canaria, 75 tahun, bersiap sholat Maghrib, pada 29 September 2018, lalu. Tapi, hentakan hebat dari bumi membuatnya terkejut. Gempa Palu yang dahsyat itu.
Seperti warga lain, dia mencoba keluar dari rumah. Menyelematkan diri dari reruntuhan.
Tapi, ada daya. Tubuhnya tertimbun reruntuhan rumahnya. Dari kaki hingga leher tertutup puing.
Keluarga sempat kesulitan mencari Canaria. Gempa membuat lokasi rumahnya bergeser jauh.
Teriakan Canaria-lah yang membawa harapan itu. Suaranya didengar warga yang lewat.
" Alhamdulillah saat itu ada warga yang lewat dan mendengar ibu minta tolong, diberi air minum dan memberi tahun kami posisi ibu," kata Aidah, anak kelima Canaria, dikutip dari Fajar Online, Senin, 8 Oktober 2018.
Proses evakuasi berjalan tak mudah. Posisi Canaria di dasar reruntuhan menjadi alasan utamanya.
Di tengah proses evakuasi, Canaria enggan menyerah. Sisa tenaga dia salurkan untuk menggapai air minum.
Usai 20 jam dia bertahan dalam timbunan puing, tubuh Canaria akhirnya dapat diselamatkan pada Sabtu, 29 September 2018 sekitar pukul 14.00. Mukena yang hendak dia pakai sholat masih tampak. Melilit di lehernya.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media