Komputer Langka Apple-1 (mirror.co.uk)
Dream - Seorang nenek yang tidak diketahui identitasnya asal Bay Area, San Francisco tanpa sadar membuang sebuah kotak berharga. Di dalam kotak tersebut terdapat produk paling bersejarah dari perusahaan raksasa, Apple.
Kotak tersebut sampai ke sebuah perusahaan daur ulang CleanBay Area. Pengelola perusahaan itu pun sempat mengabaikan kotak itu dan menyimpannya di gudang.
Dua pekan berselang, mereka memutuskan untuk membuka kotak tersebut. Apa yang mereka lihat sungguh mengejutkan, satu unit komputer Apple-1 yang begitu langka dan bernilai sejarah tinggi.
Komputer tersebut diklaim merupakan satu dari 200 unit komputer serupa yang pernah dibuat oleh Steve Wozniak bersama mendiang Steve Jobs dan Roy Wayne pada 1976. Pembuatan komputer langka itu menelan biaya mencapai 666,66 dolar Amerika kala itu dan hanya tersisa beberapa unit.
" Casing komputer itu terbuat dari kayu. Saya tidak pernah melihat yang seperti itu. Reaksi pertama saya, mungkin itu palsu. Tapi ternyata itu asli," ujar juru bicara CleanBay Victor Gichun.
Perusahaan itu akhirnya berhasil menjual komputer tersebut dengan harga US$ 200,000 atau setara Rp 2,6 miliar kepada seorang kolektor yang tidak disebutkan namanya. Hasil penjualan komputer Apple-1 tersebut kabarnya akan dibagi dua sama rata dengan wanita misterius yang diperkirakan berusia 60-an tahun.
(Sumber: metro.co.uk)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'