Ngeri! Ada Sosok yang Melompat Berenang ke Danau

Reporter : Maulana Kautsar
Selasa, 1 November 2016 07:29
Ngeri! Ada Sosok yang Melompat Berenang ke Danau
Saat perayaan Halloween di Eropa dan Amerika video 'hantu' anak kecil bermain air menjadi bahan perbincangan.

Dream - Dalam budaya negara barat, bulan Oktober identik dengan Halloween. Karena itulah internet dipenuhi dengan cerita hantu, gambar menakutkan, dan video menyeramkan.

Sementara sebagian besar dari informasi yang beredar adalah palsu dan dibuat khusus untuk pesta Halloween, ternyata ada beberapa gambar dan video yang konon adalah nyata.

Seperti video yang telah menjadi viral di situs media sosial ini, yang menunjukkan hantu melompat ke dalam kolam tempat dua anak laki-laki sedang berenang.

 

1 dari 4 halaman

Ada Sosok Melompat ke Air?

Ada Sosok Melompat ke Air? © Dream

Menurut laman Viral4Real, kanal YouTube Ghost Hunters mengunggah video tersebut. Video ini menunjukkan sekelompok anak laki-laki sedang berenang dan bermain di danau.

Semua tampak normal tanpa ada sesuatu mencurigakan.

Namun saat ditelisik lebih dalam, ternyata ketika sosok tembus pandang yang tidak diketahui asalnya tampak melompat ke dalam air!

 

2 dari 4 halaman

Menyerupai Salah Satu Anak?

Menyerupai Salah Satu Anak? © Dream

Tapi jika Anda melihat sedikit lebih dekat, 'hantu' tersebut menyerupai salah satu anak laki-laki sehingga kemungkinan video itu hanya manipulasi.

Beberapa orang mempertanyakan keaslian video yang oleh Ghost Hunters dipertanyakan keasliannya.

" Video ini tidak nyata. Ini dimaksudkan untuk tujuan hiburan saja," bunyi pernyataan Ghost Hunters.

3 dari 4 halaman

Asli atau Tidak, Ini Videonya

Asli atau Tidak, Ini Videonya © Dream

Untuk mengetahui asli tidaknya video yang menggegerkan itu, lihat gambar berikut: 

4 dari 4 halaman

Jangan Panggil Nama `Awang` di Desa Ini, Sebab yang Muncul...

Jangan Panggil Nama `Awang` di Desa Ini, Sebab yang Muncul... © Dream

Dream - Sejak bulan lalu, warga di Kampung Cempaka, Kuantan, Pahang, Malaysia, digegerkan oleh kemunculan buaya. Yang unik, buaya tersebut hanya akan muncul jika dipanggil dengan nama “ Awang”.

“ Kalau ada yang berteriak nama Awang, dia baru mau muncul,” kata penduduk Kampung Cempaka, Mohd. Zaki Taufik, penduduk Kampung Cempaka, sebagaimana dikutip Dream dari mynewshub.cc, Jumat 29 Januari 2016.

“ Tapi kalau dipanggil dengan nama lain, buaya itu tak mau ke permukaan,” tambah pria berusia 31 tahun tersebut.

Penduduk setempat menyebut buaya itu berwarna kuning kecokelatan. Sehingga sebagian juga menyebutnya sebagai buaya tembaga. Buaya ini diduga terdampar di parit kampung tersebut akibat meluapnya Sungai Kuala Baru ketika terjadi banjir tahun lalu.

Zaki menambahkan, setelah kemunculan Awang, banyak warga datang ke parit itu setiap pagi dan petang. Mereka semata-mata ingin melihat buaya itu muncul dan memberinya makanan.

“ Buaya ini tidak mengancam penduduk di sini. Sebaliknya keberadaan Awang membuat desa kami terkenal karena banyak orang dari luar datang untuk melihatnya,” katanya.

Sementara itu, kepala desa Kampung Cempaka, Mat Lazim Kadir, mengatakan, sejak daulu, daerah kampung itu sering menjadi tempat 'persinggahan' buaya yang terdampar akibat hanyut oleh air pasang sungai dan laut.

Menurutnya, buaya-buaya tersebut kembali ke habitat aslinya ketika terjadi air pasang yang berikutnya.

“ Kemunculan buaya di sini sebenarnya sudah lama terjadi. Tapi karena media sosial, baru kali ini menjadi buah mulut orang sampai tersebar luas,” ujar Kadir.

“ Ada yang bilang ada tiga ekor buaya tembaga di dalam parit ini, tapi saya hanya pernah melihat dua karena mereka tidak muncul secara serentak,” tambah Kadir.

Namun, menurut Kadir, reptil sepanjang hampir dua meter itu tidak berbahaya bagi penduduk, karena sudah jinak dan mengenal penduduk sekitar.

“ Parit yang dalam dengan jumlah ikan yang banyak menyebabkan buaya nyaman berada di dalam parit itu. Reptil itu hanya akan meninggalkan parit tersebut ketika terjadi banjir besar dan air pasang besar lagi,” tutur dia.

Selain itu, tambah Kadir, karena sering diberi makanan, buaya itu tampaknya tidak takut manusia dan akan muncul meskipun dikerumuni orang banyak yang menunggu untuk melihatnya.

Sekretaris Kampung Cempaka, Mohd. Azri Abdul Rahman, berharap pemerintah memasang papan tanda peringatan agar warga lebih berhati-hati.

Sementara itu, Departemen Perlindungan Satwa Negeri Pahang akan melakukan operasi penangkapan buaya tembaga itu. Salah satu caranya dengan menggantung ayam di permukaan parit.

“ Sebelum ini tali yang digunakan untuk menjerat moncong buaya yang diapung menggunakan pelampung tidak berhasil karena arus air yang deras,” tutur Datuk Khairiah Mohd. Shariff, Direktur Departemen Perlindungan Satwa.

“ Kami menyarankan warga agar tidak mendekati daerah itu untuk menghindari kejadian tidak diinginkan. Jika perlu kami harus bertindak tegas dengan membatasi warga dari mendekati tebing parit itu,” tambah dia.

Menurutnya, parit tersebut bukan tempat tinggal reptil seperti itu dan dikhawatirkan buaya tersebut akan menjadi buas ketika lapar dan terancam.

“ Hanya sungai saja menjadi habitat alami buaya,” kata Khairiah Shariff. (Ism)

Beri Komentar