5 Peristiwa Kematian dan Orang Hilang yang Masih Misterius

Mary Celeste

© Dream

Dream - Kapal dagang Amerika, Mary Celeste, ditemukan terombang-ambing di Laut Atlantik pada 5 Desember 1872. Kapal itu berada di sebelah timur Azores Islands di Portugal. Kapal itu membawa kargo berupa tong berisi alkohol, makanan dan air yang cukup untuk bertahan selama berbulan-bulan. Tapi salah satu sekoci pada kapal dagang itu hilang, dan tidak ada tanda-tanda keberadaan para kru, meskipun barang-barang mereka ditemukan masih dalam ranjang mereka.

Hampir sebulan sebelum ditemukan, Mary Celeste telah berlayar dari New York menuju Genoa, Italia dengan 10 orang di atas kapal, tujuh awak dan kapten kapal, istri dan anak perempuan kapten yang berusia dua tahun. Tapi tanda-tanda keberadaan tidak pernah ditemukan.

Beberapa peneliti berspekulasi, Mary Celeste telah ditinggalkan karena kru takut terjadi ledakan dari uap alkohol yang keluar dari tong yang bocor. Lainnya berspekulasi, kapal itu diserang oleh bajak laut Maroko. Menurut dugaan ini, bajak laut menahan awak kapal, tetapi membiarkan barang-barang milik para kru.

Mallory dan Irvine di Gunung Everest

© Dream

Dream - Pada 4 Juni 1924, pendaki gunung Inggris George Mallory dan Andrew Irvine berangkat dari base camp di puncak North Col, Gunung Everest. Usaha mereka mendaki Gunung Everest dalam upaya untuk menjadi orang pertama yang mencapai puncak gunung tertinggi di dunia itu.

Mereka sempat terlihat empat hari sejak pendakian dimulai. Tapi, kemudian awan menutup punggung gunung tersebut, dan kedua orang itu tidak pernah terlihat lagi.

Sejarawan dan pendaki gunung berspekulasi Mallory dan Irvine mungkin masih bertahan hidup dalam pendakian ke puncak Gunung Everest. Tetapi kemudian meninggal selama mereka turun dari gunung, mungkin pada 9 Juni 1924.

Pada 1933, kapak es milik Irvine ditemukan berada di ketinggian ketinggian 8.564 meter. Ini membenarkan spekulasi para sejarawan dan para pendaki gunung. Pada tahun 1999, sebuah ekspedisi menemukan sisa-sisa jasad Mallory, di Everest North Face, pada ketinggian hampir 8.230 meter. Tapi pertanyaan yang kemudian muncul apakah Mallory dan Irvine berhasil mencapai puncak sebelum mereka meninggal tetap menjadi bahan perdebatan.

Penerbangan Amelia Earhart

© Dream

Dream - Penerbang Amerika Serikat (AS) Amelia Earhart ingin menjadi wanita pertama yang terbang mengelilingi seluruh dunia. Bersama navigatornya, Fred Noonan, dia berangkat pada 2 Juli 1937.

Mereka memulai misi dengan rute pemberangkatan, dari Lae di Papua New Guinea, menuju Pulau Howland, tempat pengisian bahan bakar berikutnya. Saat mereka mendekati apa yang mereka pikir adalah Pulau Howland, Earhart melakukan kontak radio dengan kapal U.S. Coast Guard yang ditugaskan untuk menuntun mereka. Tapi, pesan radio terakhir Earhart menunjukkan dia tidak dapat menemukan, baik kapal atau pulau yang dimaksud.

U.S. Coast Guard mulai melakukan pencarian segera, bergabung dengan kapal-kapal Angkatan Laut AS lainnya. Sayangnya, tidak ada sisa-sisa pesawat Earhart yang ditemukan, dan upaya pencarian resmi terbesar dan paling mahal dalam sejarah AS.

Baroness dari Galapagos

© Dream

Dream - Eloise Wehrborn de Wagner-Bosquet, yang dikenal sebagai 'Baroness dari Galapagos', adalah seorang wanita Austria muda yang menghilang pada tahun 1935 di pulau terpencil Floreana di Kepulauan Galapagos, di timur Samudera Pasifik.

Floreana menjadi terkenal di Jerman setelah sebelumnya 'dikuasai' pada 1929 dikuasai oleh pasangan Jerman, Friedrich Ritter dan Dore Strauch. Petualangan mereka menarik keluarga Jerman lainnya untuk pergi ke Floreana, mencari apa yang mereka lihat sebagai gaya hidup utopis.

Pada tahun 1933, Baroness tiba, bersama dengan dua kekasih muda Jermannya, Robert Philippson dan Rudolf Lorenz, serta seorang pembantu berkebangsaan Ekuador. Setelah mendirikan rumah di pulau itu, ia mengumumkan rencana untuk membangun sebuah hotel mewah.

Pada tanggal 27 Maret 1934, Baroness dan kekasihnya Philippson menghilang. Penghuni Jerman lainnya mengklaim keduanya naik sebuah kapal pesiar yang lewat menuju Tahiti, tapi tidak ada catatan dari kapal pesiar tersebut pernah mengunjungi Galapagos pada waktu itu.

Beberapa hari kemudian, kekasih Baroness yang lain, Rudolph Lorenz, buru-buru meninggalkan Floreana dengan perahu bersama nelayan Norwegia, menuju daratan Amerika Selatan. Tubuh mereka ditemukan beberapa bulan kemudian terdampar di sebuah pulau tanpa air.

Para peneliti berspekulasi Lorenz membunuh Baroness dan Philipson, dan bahwa penghuni lainnya membantunya menutupi pembunuhan itu. Tetapi hilangnya Baroness dari Galapagos tidak pernah terungkap.

Kematian Ilmuwan di Kutub Selatan

© Dream

Dream - Pada 12 Mei 2000, di tengah musim dingin Antartika yang gelap, astrofisikawan Australia bernama Rodney Marks meninggal. Tewasnya Marks disebabkan penyakit misterius di Stasiun Amundsen-Scott, basis penelitian ilmiah Amerika Serikat yang terletak di Kutub Selatan.

Musim dingin di Kutub Selatan membuat tubuhnya terus membeku hingga musim semi. Tetapi, ketika diterbangkan kembali ke Selandia Baru, hasil otopsi mengungkapkan dia telah meninggal karena keracunan metanol.

Setelah penyelidikan, termasuk mewawancarai hingga 49 orang yang tinggal selama musim dingin bersama Marks di Amundsen-Scott, polisi Selandia Baru mengesampingkan dugaan dia bunuh diri. Menurut polisi, tidak mungkin Marks sengaja meracuni dirinya sendiri.