Pembelaan Pangeran Saudi Soal Musibah Beruntun Haji 2015

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 13 Oktober 2015 11:43
Pembelaan Pangeran Saudi Soal Musibah Beruntun Haji 2015
Pangeran Turki Al Faisal menegaskan hanya orang-orang Mekah yang paling tahu wilayah Mekah.

Dream - Anggota Senior Keluarga Kerajaan Arab Saudi Pangeran Turki Al Faisal menyatakan menolak wacana pengelolaan haji diserahkan kepada konsorsium negara-negara Islam. Dia beralasan ini terkait pada persoalan kedaulatan dan hak keistimewaan.

Arab Saudi tengah menghadapi kecaman dunia Islam, lantaran banyaknya jemaah haji yang meninggal dalam dua insiden yaitu jatuhnya crane dan desak-desakan di Mina. Hal itu menjadi tendensi sejumlah negara Islam untuk menyatakan Arab Saudi sudah tidak lagi layak mengelola haji.

Iran merupakan negara dengan jumlah jemaah haji menjadi korban tragedi terbesar di musim haji tahun ini. Iran kemudian menyerukan agar dibentuk badan independen untuk mengelola haji.

Kerajaan Arab Saudi telah mendapat hak penuh atas pengelolaan haji. Ini lantaran posisi dua masjid suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi berada di wilayah kekuasaan kerajaan yang dikendalikan Dinasti Al Saud tersebut.

" Kerajaan selama bertahun-tahun selalu melayani para jemaah yang tidak bisa menjamin perjalanan mereka lancar karena usia senja dan karena seluruh faktor lain seperti penyakit, kepadatan jemaah, pemondokan, dan lain sebagainya, kami tidak akan menyerahkan hak keistimewaan atau perbedaan menjadi pelayan di dua tanah suci," kata Pangeran Turki.

" Orang-orang Mekah yang tahu betul wilayah Mekah dan Anda tidak bisa mengambil alih dari orang Mekah," lanjut dia.

Pernyataan ini ditegaskan Turki untuk menjawab serangan kritik yang dilancarkan pihak Iran. Beberapa saat setelah tragedi Mina terjadi, otoritas Iran mengeluarkan wacana pengelolaan haji tidak lagi dijalankan oleh Arab Saudi.

Sumber: yahoo.com

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More