Asap Polusi Terlihat Jelas Di Langit Jakarta
Dream - Listrik yang padam di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, Minggu, 4 Agustus 2019, diklaim membuat kualitas udara di Jakarta membaik.
Menurut pantauan data AirVisual, kualitas udara Jakarta dan sekitarnya sempat menyentuh angka 79 US Air Quality Index (AQI) dengan parameter PM 2.5 sebesar 25 µg/m³. Catatan kualitas udara itu terjadi pada pukul 08.00 WIB.
Tapi, jelang pukul 09.00 WIB, kualitas udara mencapai 106 AQI dengan parameter PM2.5 sebesar 37,5 µg/m³. Puncaknya, indeks AQI Jakarta mencapai 158 pada pukul 12.00 WIB. Paramater PM2.5 udara jakarta mencapai 70 µg/m³.
Menurut laman yang sama, ada tiga lokasi dengan AQI tinggi di Jakarta, diantaranya Rawamangun, Jakarta Timur dengan 165 AQI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)-Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta dengan 153 AQI, serta Pejaten Barat dengan 152 AQI.
Pemadaman listrik lebih dari lima jam tampaknya tak berdampak banyak.
Musim kemarau disinyalir masih mendukung kualitas udara yang buruk. Plh Deputi Bidang Klimatologi, BMKG, Nasrullah mengatakan musim kemarau mengurangi penyucian endapan polutan, atau rain washing.
View this post on Instagram
Dengan kondisi udara yang stagnan lapisan inversi suhu atau kecepatan angin yang rendah memungkinan polusi udara tetap di udara.
Nasrullah menyebut, konsenstrasi partikulat polutan PM10 mengalami peningkatan pada Juli, Juli, dan Agustus 2019. Bahkan, data pada Juni hingga Juli, PM 10 meningkat dan melampaui nilai ambang batas (NAB). NAB harian PM10 yaitu 150 µg/m³dan 50 µg/m³ untuk tahunan.
" Nilai kadar atau konsentrasinya bahkan melewati 180 µg/m³ yaitu pada tanggal 20,24,25,27, dan 28 Juni 2019 serta 14 dan 25 Juli 2019," kata Nasrullah di Instagram resmi BMKG.
Dream - Peristiwa kebakaran terjadi saat pemadaman listrik di wilayah Banten, Jabodetabek dan Jawa Barat. Salah satu penyebab kebakaran yaitu tidak berhati-hati ketika menyimpan lilin untuk penerangan.
Salah satu peristiwa kebakaran terjadi di Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara. Di lokasi ini, ada tiga ruko yang hangus terbakar.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, dalam kebakaran itu satu keluarga yakni Tony, Jeny Ruslan, Erica Wisely, dan Kent Wisely tewas terbakar.
" Iya, itu korban satu keluarga. Keempat korban meninggal dunia dibawa ke RSCM untuk dilakukan visum," ujar Mustakim, Senin, 5 Agustus 2019.
Saat kebakaran terjadi, Tony, sang kepala keluarga, sudah berada di luar ruko dan meminta bantuan warga untuk memadamkan api.
Tony kemudian mendengar teriakan istrinya, Jeny. Tanpa pikir panjang, Tony langsung masuk ke dalam ruko berniat untuk menyelamatkan keluarganya.
Nahas, api semakin membesar. Warga tak sempat menyelamatkan keluarga itu hingga akhirnya mereka ditemukan tewas terbakar dengan posisi berpelukan.
Dream - Sebuah kisah heroik diperlihatkan oleh seorang pengasuh anak di Malaysia ketika terjadi kebakaran di rumahnya sendiri.
Pengasuh itu meninggal setelah mencoba menyelamatkan dua anak perempuan ketika rumahnya tiba-tiba terbakar.
Insiden memilukan itu terjadi di Batu Pahat, Johor, pada tanggal 29 Juli 2019, sekitar jam 8.30 pagi waktu setempat.
Wanita bernama Xu telah bekerja sebagai pengasuh anak selama 24 tahun. Dia sendiri memiliki lima orang anak.
Anaknya yang berusia 31 tahun mengatakan hari itu ibunya sedang menjaga dua anak perempuan berusia dua tahun.
Kebetulan salah satu dari dua anak perempuan itu adalah cucu Xu sendiri.
Dia mengatakan, saat kejadian, kedua anak itu sedang tidur di kamar. Sementara ibunya keluar sebentar untuk membeli sarapan.
Ketika sampai di rumah, dia melihat api sudah membakar ruang keluarga dengan hebatnya. Anak Xu itu berusaha masuk rumah untuk menyelamatkan kedua anak perempuan yang sedang tidur di kamar.
Namun, karena api sudah terlalu besar, dia terpaksa kembali keluar. Saat itulah ibunya datang dan langsung panik melihat rumahnya terbakar.
Xu khawatir karena anak-anak yang dijaganya masih ada di dalam rumah. Dan dia sendiri bingung harus melakukan apa. Namun, akhirnya Xu nekat ingin masuk dan menyelamatkan kedua anak perempuan tersebut.
Wanita 59 tahun itu langsung mengambil handuk kecil. Setelah membasahi dan melilitkannya di kepala, Xu menerobos kobaran api yang membakar rumahnya.
Sementara itu anaknya berusaha masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang. Saat itulah dia melihat ibunya hanya duduk diam di lantai sambil mendekap kedua anak perempuan tersebut.
Khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, dia langsung menyeret keluar Xu yang terus memeluk dua anak perempuan itu.
Sayangnya, tindakan anak Xu sedikit terlambat. Ibunya mengalami luka bakar hingga 80 persen di wajah, tangan, kaki, dada dan punggung.
Salah satu anak perempuan tersebut tidak menderita luka sedikit pun. Namun anak perempuan yang satunya mengalami luka bakar ringan di kaki.
Xu dikirim ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun sayang, dia meninggal dunia pada jam 5.00 waktu setempat keesokan paginya.
Anak Xu mengatakan ibunya sebenarnya akan segera pensiun, dan menjaga anak di saat kebakaran itu adalah tugas terakhirnya.
" Penyesalan terbesar Ibu mungkin karena dia tidak bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan cucunya yang selamat," kata anak Xu.
Sumber: World of Buzz
Advertisement
Kenapa Seseorang Bisa Terkena Cacingan? Ini Kata Dokter
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`