Pemerintah Desak Naqabah Sediakan Bus Lebih Layak

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 11 September 2015 10:31
Pemerintah Desak Naqabah Sediakan Bus Lebih Layak
Ketersediaan bus yang lebih layak harus dapat dirasakan jemaah saat menempuh perjalanan dari Mekah menuju Madinah maupun Jeddah.

Dream - Kasus mogoknya beberapa armada bus pengangkut jemaah haji di bawah koordinasi naqabah Arab Saudi dinilai membawa dampak negatif. Bahkan, kondisi jemaah bisa dalam keadaan membahayakan mengingat cuaca panas yang tengah melanda Arab Saudi.

Terkait persoalan ini, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Abdul Djamil telah mendesak naqabah untuk menyediakan bus lebih layak. Hal ini mengingat masih banyak jemaah yang harus menempuh perjalanan lintas kota baik rute Madinah-Mekah maupun rute Jeddah-Mekah.

" Kami minta ini menjadi perhatian," ujar Jamil usai bertemu Ketua Naqabah Arab Saudi, Letjen (Purn) Ahmad Abdullah Sumbawa.

Djamil mengatakan perbaikan pelayanan harus sudah bisa dirasakan oleh jemaah yang akan bergerak dari Mekah. Saat ini, masih banyak jemaah haji yang berada di Madinah dan rencananya mereka akan diberangkatkan secara bertahap setelah menjalankan ibadah arbain, yaitu salat wajib 40 waktu berturut-turut di Masjid Nabawi.

" Begitu pula dengan transportasi gelombang kedua dari Mekah ke Madinah setelah Arafah, ada perbaikan," ungkap dia.

Beberapa persoalan teknis yang masih dihadapi jemaah adalah fasilitas bus seperti AC mati hingga mogok. Ini begitu menyusahkan jemaah haji.

Padahal, jumlah jemaah haji Indonesia mencapai 155.200 orang, dan tergolong terbanyak di dunia. Tetapi, hal ini seperti diabaikan oleh pihak naqabah.

" Agar jemaah haji Indonesia memperoleh perhatian khusus karena jemaahnya terbanyak di seluruh dunia dan dilayani ribuan bus," ungkap Djamil.

Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ahmad Dimyati Bashori mengatakan transportasi saat ini memang menjadi masalah yang paling banyak dikeluhkan jemaah. Menurut dia, masalah ini bisa terjadi lantaran kurangnya anggaran untuk upgrade pengadaan bus.

" Kondisi bus berbeda dibandingkan bus yang mengalami upgrade tahun lalu. Ada banyak masalah di tengah jalan," ungkap dia.

Beri Komentar