Ilustrasi
Dream - Ulah para turis Eropa dan Amerika yang dituduh memicu gempa berkekuatan 5,9 skala richter (SR) di kawasan Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia pada Jumat (5/6) lalu ramai diperbincangkan di media sosial. Aksi jahil itu membuat kedua wisatawan ini harus menanggung akibatnya.
Dikutip Dream dari themalaymailonline.com, Selasa 9 Juni 2015, seorang pejabat pemerintah Malaysia baru-baru ini melarang dua orang wisatawan asal Kanada bernama Lindsey dan Danielle, untuk meninggalkan Malaysia. Tindakan ini sebagai tindaklanjut dari kabar yang banyak beredar di masyarakat itu.
Keduanya merupakan sekelompok turis yang dituduh melakukan aksi tak senonoh di atas puncak Kinabalu.
Mereka berdua akhirnya tak diizinkan keluar dari Malaysia karena diharuskan mengikuti ritual tradisional dan upacara adat akibat perbuatan mereka yang dianggap tidak menghormati kesucian Kinabalu.
Polisi Malaysia mengungkapkan, Lindsey (23) dan Danielle (22) telah diidentifikasi sebagai orang-orang yang tidak menghormati gunung yang dianggap sebagai tempat suci dalam budaya asli Sabah. Tindakan mereka bahkan dianggap sebagai pemicu gempa oleh sebagian masyarakat.
Selain kedua turis wanita itu, masih ada lima turis lainnya yang hingga kini namanya masih dalam proses identifikasi kepolisian Malaysia.
Sebelumnya, Tan Sri Joseph Pairin Kitingan, Wakil Menteri Besar Negara Bagian Sabah, Malaysia menilai perbuatan wisatawan itu sangat tercela karena dinilai tidak menghormati adat-istiadat setempat.
" Percaya tidak percaya, ini adalah hal yang penduduk Sabah percaya, ketika gempa bumi terjadi, itu merupakan konfirmasi dari kepercayaan kita, Gunung Kinabalu adalah gunung yang suci, jangan menganggap hal ini sebelah mata," kata Kitingan dilansir Metro.co.uk.
Kitingan juga meminta agar turis-turis itu diseret ke pengadilan lokal untuk diadili atas perbuatannya. Foto setengah telanjang turis Eropa itu muncul di media sosial.
Bagi masyarakat Kinabalu, gunung tak sekadar unsur alam yang harus dihargai dan dijaga dari perilaku yang tidak baik. Secara turun-temurun, penduduk ini juga yakin gunung dihuni roh-roh pelindung yang mereka sebut sebagai ‘aki’. Pelindung ini akan marah jika kesucian tempatnya dicemari oleh tindakan-tindakan menyimpang.
Ritual tradisional dan upacara adat akan digelar Suku Kadazan yang sehari-hari bermukim di Dusun Murut, Gunung Kinabalu, Sabah, Malaysia untuk menenangkan roh gunung kelima tertinggi di Asia Tenggara tersebut.
Diketahui, saat gempa terjadi sebanyak 11 pendaki tewas dan 137 pendaki lainnya harus dievakuasi dari puncak Gunung Kinabalu.