Foto: Iflscience.com
Dream - Di tengah meningkatnya ketegangan hubungan dengan Rusia, pesawat kiamat atau doomsday plane milik Amerika Serikat (AS) terlihat terbang di langit Nebraska.
Melansir iflscience.com, dilaporkan jika pada Senin lalu, AS melakukan uji terbang selama 4,5 jam dengan rute ke Chicago.
Namun pemerintah AS tidak menanggapi komentar perihal latihan tersebut, termasuk apakah hal tersebut merupakan tanggapan atas pengumuman Rusia yang telah menyiagakan pasukan nuklir.
Sebagai informasi, pesawat Boeing E-4B dengan nama kode Nightwatch itu memiliki serangkaian fitur pertahanan. Secara teoritis, pesawat ini mampu bertahan dari serangan nuklir dan dilindungi dari efek pulsa elektromagnetik.
" E-4B dilindungi dari efek pulsa elektromagnetik dan memiliki sistem kelistrikan yang dirancang untuk mendukung elektronik canggih dan berbagai peralatan komunikasi," tulis Angkatan Udara AS di situs web mereka.
" Sistem komunikasi satelit canggih menyediakan komunikasi di seluruh dunia untuk para pemimpin senior melalui pusat operasi udara. Perbaikan lainnya termasuk perisai efek nuklir dan termal, kontrol akustik, fasilitas kontrol teknis yang ditingkatkan dan sistem pendingin udara yang ditingkatkan untuk pendinginan komponen listrik."
Selain itu, pesawat ini mampu mengisi bahan bakar di udara. Pesawat hanya perlu turun untuk melumasi mesin sekitar seminggu sekali.
Rupanya, pesawat kiamat ini sudah ada sejak puncak perang dingin. Saat pertukaran nuklir nampak menjadi skenario masuk akal, AS dan Uni Soviet menugaskan pesawat tersebut.
Pesawat juga dirancang berfungsi sebagai ruang perang terbang. Jadi para pemimpin negara bisa mengeluarkan perintah saat terjadi konflik nuklir.
Dream - Pesawat terbesar di dunia milik Ukraina, Antonov AN-225 dilaporkan telah hancur akibat serangan militer Rusia di luar ibu kota Kiev pada Minggu, 27 Februari 2022 waktu setempat.
Melansir dari World of Buzz, Selasa, 1 Maret 2022, pesawat kargo Antonov-225 itu dihancurkan militer Rusia saat diparkir di Bandara Antonov di Gostomel.
" Pesawat itu berada di bandara berdekatan dengan Kiev ketika ia diserang tentara Rusia," kata pihak berwenang Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba memberikan pernyataan atas peristiwa memilukan tersebut melalui akun Twitternya.
“ Ini adalah pesawat terbesar di dunia, AN-225 Mriya (Mimpi dalam bahasa Ukraina). Rusia mungkin telah menghancurkan Mriya kami. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kami tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kami akan menang!,” tulisnya.
Pihak berwenang Ukraina menambahkan bahwa mereka akan membangun kembali pesawat dengan biaya dari pihak Rusia.
“ Restorasi diperkirakan memakan waktu lebih dari 5 tahun dan menghabiskan biaya US$3 miliar (Rp43,18 triliun). Tugas kami adalah memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Federasi Rusia, yang telah menyebabkan kerusakan yang disengaja pada penerbangan Ukraina dan sektor kargo udara,” tegas mereka.
Ukraina berharap pihak Rusia tak hanya mengganti biaya pembangunan pesawat kembali, melainkan juga mengakhiri serangan.
" Kami benar-benar berharap mereka tidak hanya membangun kembali pesawat, tetapi juga kehidupan Ukraina setelah serangan yang menghancurkan. Kami juga berharap serangan itu segera berakhir," jelas pihak berwenang.
Darurat PMK, 32 Tahun Bebas Penyakit Mulut dan Kuku Kini Kembali Mencengkram Indonesia
Darurat PMK, Dunia Belum Bebas Penyakit Mulut dan Kuku, Termasuk di India
Urutan Doa untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal Sebagai Hadiah dan Permohonan Ampunan
Darurat PMK, Gejala Penyakit Mulut dan Kuku dan Dampaknya pada Manusia
Tak Boleh Dipakai Setiap Hari! Begini Cara Tepat Gunakan Clay Mask
111 Kata-kata Hari Raya Idul Fitri Penuh Makna dan Menyentuh Hati
BERANI BERUBAH: Singal, Warisan Budaya Penghasil Rupiah - Berani Berubah
Wukuf Adalah Puncak Ibadah Haji Umat Islam: Definisi, Waktu, Amalan dan Doa
Bolehkah Naik Haji Lebih dari Sekali? Simak Penjelasan Para Ulama
Puluhan Ribu Ojol di Negara Ini Terancam Kehilangan Pekerjaan