Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan pihaknya menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) untuk menelusuri aliran dana ke kelompok Saracen.
Martinus mengatakan ada sekitar 14 rekening yang diduga terkait operasi penyebar berita bohong atau hoax tersebut.
" Ada 14 rekening yang kita minta pada PPATK yang tentu kita ingin segera mungkin mendapatkan data analisis," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta, Kamis, 31 Agustus 2017.
Martinus mengatakan data analisis PPATK akan memudahkan penyidik menggali informasi siapa saja orang yang memesan kabar bohong ke Saracen. " Setelah mendapatkan analisis ini dari PPATK, kita akan menggali dan mendapatkan data-data tambahan," ucap dia.
Seperti diketahui, dalam menjalankan operasinya, Saracen membuat proposal kepada para pelanggannya. Kasubag Operasi Satgas Patroli Siber Dittindak Pidana Siber Bareskrim Polri, AKBP Susatyo Purnomo, mengatakan dalam setiap proposal itu, pelaku bisa memperoleh keuntungan sebesar Rp75 juta hingga Rp100 juta.
" Senilai Rp75 juta sampai Rp100 juta. Ada proposalnya, tapi kami masih mendalami betul, dicek betul apakah ini hanya ajuan mereka atau gimana," ujar Susatyo.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu