Politisi Belanda Berulah Lagi, Bikin Sayembara Kartun Nabi

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 23 Juni 2018 06:00
Politisi Belanda Berulah Lagi, Bikin Sayembara Kartun Nabi
Politisi sayap kanan Geert Wilders kerap melontarkan pernyataan kontroversial.

Dream - Geert Wilders, politisi Belanda yang kerap menyuarakan kebijakan anti-Islam, kembali membuat kontroversi. Dia mengunggah kompetisi kartun Nabi Muhammad SAW di kantor parlemen partainya, Partai untuk Kebebasan (PVV).

Partai tempat bernaung Wilders ini sebelumnya pernah menyuarakan agar Alquran dilarang.

Diwartakan The Independent, Wilders mengklaim kontes itu didukung oleh badan anti-terorisme negara. Partai ini menawarkan hadiah 5.000 euro, setara Rp82 juta, kepada pemenang.

" Kebebasan berbicara bagi para kritikus Islam terancam," kata Wilders. " Kita harusnya tidak pernah menerima kondisi itu. Kebebasan berbicara adalah kebebasan yang paling penting."

Hasil gambaran para peserta akan dinilai kartunis Amerika Serikat (AS) Bosch Fawstin. Sosok Bosch merupakan juara kompetisi serupa tiga tahun lalu. Dia kemudian menjadi target penyerangan dua teroris bersenjata api.

Politikus sayap kanan itu mengklaim, Islam merupakan ideologi politik yang totaliter. Ini bukan pernyataan kontroversialnya yang pertama.

Sebelumnya, dia menyerukan masjid dan sekolah-sekolah Islam di Belanda ditutup agar tak disalahgunakan bagi para imigran Muslim.

Pada 2016, Wilders pernah dihukum karena memicu kebencian dan diskriminasi.

Menampilkan sosok kemanusiaan Nabi Muhammad oleh umat Islam dianggap terlarang. Beberapa ulama menyebut, rujukan penting pelarangan itu karena Nabi Muhammad SAW enggan dianggap sebagai sosok sesembahan.

Kerendahan hati Nabi Muhammad itu muncul atas dasar firman Allah yang berbunyi, " Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: “ Bahwasanya tidak ada sesembahan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah Aku” (QS. al-Anbiyâ’)

Dalam shahih Muslim, Rasulullah berkata, " Dan sesungguhnya Allah memilih Kinanah dari anak keturunan Ismail, memilih suku Quraisy dari bangsa Kinanah, memilih bani Hasyim dari suku Quraisy, memilih diriku dari bani Hasyim." (HR Muslim).

(Sah)

Beri Komentar