Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (Foto: Arab News )
Dream - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan geram dengan keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) yang mendukung pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Erdogan beranggapan keputusan mengabaikan resolusi PBB itu membuat " kawasan ini masuk ke dalam lingkaran api" .
" Hei Pak Trump, apa yang coba kamu lakukan? Jika Trump berkata, 'Saya kuat dan benar,' dia salah," kata Erdogan.
Dilaporkan Arab News, Erdogan berupaya berbicara dengan para pemimpin negara-negara Barat, termasuk Inggris, Jerman, Spanyol, dan Perancis.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Turki dalam pernyataannya mengecam keputusan AS atas Yerusalem. Kemlu Turki juga menyebut keputusan itu tidak bertanggung jawab.
" Keputusan ini bertentangan dengan hukum internasional dan resolusi PBB."
Untuk merespons keputusan AS, Erdogan segera menyerukan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk mengadakan pertemuan luar biasa di Istanbul, Turki, pada 13 Desember 2017.
Direktur Riset di Forum Al Sharq di Istanbul, Galip Dalay mengatakan keputusan Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel membuat hubungan AS-Turki dan Turki-Israel menjadi semakin panas.
" Secara khusus, hubungan Turki-Israel cenderung memburuk jika terjadi kekerasan di Palestina, dan jika Israel menanggapi dengan cara yang berat," Dalay. (ism)
Advertisement
Komunitas `Hutan Itu Indonesia` Ajak Anak Muda Jatuh Cinta Lagi pada Zamrud Khatulistiwa

Influencer Fitness Meninggal Dunia Setelah Konsumsi 10.000 Kalori per Hari

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau
