Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
Dream - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin amat menyesalkan pengakuan Amerika Serikat (AS) bahwa Yerusalem merupakan ibukota Israel. Melalui akun Twitter pribadinya, @lukmansaifuddin, dia meminta AS sadar pengakuan itu akan memunculkan konflik.
" Amerika mestinya sadar bahwa pindahkan ibukota Israel ke Yerusalem adalah ciptakan konflik kian meluas. Kebijakan itu mengusik perdamaian dunia. Setiap umat beragama wajib menolaknya," tulis Lukman, Kamis, 7 Desember 2017.
Amerika mestinya sadar bahwa pindahkan ibukota Israel ke Yerusalem adalah ciptakan konflik kian meluas. Kebijakan itu mengusik kedamaian dunia. Setiap umat beragama wajib menolaknya.
— Lukman H. Saifuddin (@lukmansaifuddin)December 6, 2017
Mengomentari tautan laman berita, Lukman mengatakan akan menolak tegas kebijakan Trump tersebut.
" Amat sangat disesalkan pengakuan tersebut. Kita menolak tegas setiap upaya pengingkaran atas kesepakatan perdamaian," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengecam keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Jokowi meminta Trump mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
" Indonesia mengecam keras pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel," kata Jokowi di Istana Bogor, Kamis, 7 Desember 2017.
Jokowi menegaskan pengakuan sepihak AS itu telah melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB. Selain itu, dukungan itu juga dapat mengguncang stabilitas keamanan dunia.
" Saya dan rakyat Indonesia tetap konsisten untuk bersama dengan rakyat Palestina dalam memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya sesuai dengan amanah Pembukaan UUD 1945," ucap Jokowi. (ism)
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu