Anak Yang Jadi Saksi Pembunuhan Keji Di Samosir (Foto: Instagram @makassar_iinfo)
Dream - Proses rekontruksi pembunuhan terhadap Rianto Simbolon yang terjadi pada tanggal 8 Agustus 2020 yang lalu, diwarnai dengan teriakan histeris dari anak sulung korban. Bocah itu berteriak ketika dihadapkan dengan para tersangka sebagai saksi dalam rekonstruksi tersebut.
Anak sulung korban, MS, menjerit histeris ketika akan memerankan adegan saat melihat para tersangka yang melakukan pembunuhan terhadap ayah kandungnya. Sembari mendekati para tersangka, ia berteriak sambil menangis.
" Boasa ipamate hamu Bapaki (Kenapa kau bunuh bapakku)," ujar MS sambil menangis histeris.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @makassar_iinfo, Minggu 29 November 2020, terlihat bocah itu terus berteriak histeris.
Pihak kepolisian dan keluarga korban langsung berusaha menenagkan MS Tetapi anak korban terus berteriak " kembalikan ayahku" .
Sehingga untuk melanjutkan proses rekontruksi, pihak Polres Samosir melewatkan adegan yang melibatkan anak korban.
MS dan keenam adiknya harus menerima takdir menjadi anak yatim piatu. Mereka kini tak lagi punya orangtua.
Menurut informasi, sebelum ayahnya berpulang, sang ibu sudah lebih dulu meninggal pada 2018.
Anak korban lainnya yang ditinggalkan antara lain MS, 17 tahun, BFS, 16 tahun, BP, 14 tahun, MIS, 12 tahun, RS, 8 tahun, GS, 8 tahun, dan anak paling bungsu MS, 4 tahun.
Kini mereka tinggal di rumah peninggalan orangtuanya. Sementara dua orang adiknya dititipkan di panti asuhan, ada juga yang sampai putus sekolah.
Rianto Simbolon ditemukan tewas bersimbah darah di pinggir jalan menuju Ronggornihuta, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir. Korban meninggal akibat tusukan benda tajam.
Sebanyak empat pelaku diamankan. Mereka adalah BS, 27 tahun, TS, 42 tahun, PSn, 42 tahun, dan JS, 60 tahun.
Motif para pelaku tega menghabisi Rianto mengenai soal tanah dan dendam. Aksi kelompok itu dipimpin JS yang juga merupakan otak di balik pembunuhan tersebut.
Kepada polisi, JS merancang pembunuhan tersebut karena dendam lama. Dia beralasan orangtuanya dulu dibunuh oleh orangtua korban sehingga dia dan tiga pelaku lainnya berniat membalas.