Kendaraan Lapis Baja Rusia TOS-1 Pembawa Roket Berkepala Bom Termobarik.
Dream - Invasi Rusia ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir merupakan serangan terbesar di Eropa paska-Perang Dunia II.
Tingkat kerusakan yang ditimbulkan cukup parah, dengan 137 warga sipil dan militer Ukraina tewas akibat serangan di hari pertama.
Serangan ini atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan dimulainya operasi militer khusus pada Kamis, 24 Februari 2022 dini hari waktu setempat.
Pertempuran antara tentara Rusia dan Ukraina sejatinya berjalan tidak seimbang dari segi kekuatan militer kedua negara serumpun tersebut.
Meski memiliki anggota militer resmi, Ukraina tetap memerlukan pasukan cadangan yang notabene adalah warga sipil yang tidak terlatih untuk berperang.
Sebaliknya bagi Rusia, mengerahkan ratusan ribu tentara yang terlatih di medan perang merupakan hal yang sangat mudah.
Bukan itu saja, Rusia juga menurunkan persenjataan modern yang mematikan untuk menghadapi negara kecil seperti Ukraina.
Baru-baru ini CNN merilis video militer Rusia mengangkut bom termobarik. Ini salah satu senjata paling ditakuti di dunia selama invasi Rusia ke Ukraina.
Selain itu, video Twitter @RALee85 memperlihatkan tentara Rusia menaiki kendaraan lapis baja dengan sistem peluncur TOS-1 yang siap menembakkan roket termobarik pada Sabtu kemarin.
Kendaraan lapis baja yang mengangkut sistem peluncur TOS-1 berisi termobarik itu berjalan beriringan melewati jalan utama di Kota Tokmak yang berada di selatan Ukraina.
Lucunya, meski sangat mengerikan, peluncur roket TOS-1 mempunyai julukan Buratino, yakni Pinokio versi Rusia. Disebut demikian karena roket ini memiliki moncong yang besar dan panjang.
TOS-1 pertama kali digunakan di Afghanistan saat Rusia masih bernama Uni Soviet. Sementara penggunaan TOS-1 terbaru di Suriah.
Sebelumnya Rusia mengerahkan bom termobarik menggunakan sistem peluncur roket BM-21 Grad di timur dan selatan Ukraina.
Sistem peluncur roket ganda itu juga dipasang pada sasis tank T-72. Bom termobarik juga terlihat dibawa masuk di sekitar Kharkiv.
Peluncur TOS-1 mampu menembakkan roket termobarik menggunakan oksigen dari udara di sekitar untuk menghasilkan ledakan suhu tinggi.
Selain itu, bom termobarik hadir dalam berbagai ukuran. Bom ini bisa dibuat dalam ukuran kecil sehingga bisa dipakai pada senjata peluncur granat untuk pertempuran jarak dekat.
Bom termobarik juga bisa dibuat dalam ukuran yang sangat besar sehingga dapat ditembakkan dari pesawat atau sistem peluncur roket ganda seperti TOS-1.
Karena keunikannya yang menggunakan oksigen sebagai pemicu ledakan, bom termobarik ini juga dikenal sebagai bom udara, bom bahan bakar, dan bom vakum.
Bom termobarik dikenal jauh lebih kuat daripada bahan peledak konvensional. Waktu pembakarannya lebih lama, sehingga meningkatkan kekuatan penghancurnya.
Sumber: mStar
Russian TOS-1A thermobaric MLRS reportedly in Tokmak In southern Ukraine. https://t.co/L3u6jWOIDI pic.twitter.com/BRUnfVMlLg
— Rob Lee (@RALee85)February 26, 2022
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR