Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Satu keluarga terdiri dari suami, istri, dan ibu mertua di Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia pada Selasa, 10 Maret 2020. Penyebabnya, ketiganya mengonsumsi ikan buntal yang dikenal beracun.
Tiga orang tersebut yaitu Muhlis Hartono, 66 tahun, Dewi Ambarwati, 58 tahun, dan Siti Habsah, 80 tahun, yang merupakan ibu mertua Muhlis. Ketiganya tercatat sebagai warga Desa Alas Butuh, Kecamatan Wongsorejo.
" Tiga orang meninggal dunia diduga akibat keracunan ikan, satu lelaki dua wanita," ujar Kapolresta Banyuwangi, Komisaris Besar Arman Asmara Syarifudin.
Ikan buntal yang diduga jadi penyebab kematian tiga orang tersebut didapat Muhlis dari hasil memancing pada Senin, 9 Maret 2020. Ikan tersebut lalu dimasak istri Muhlis untuk lauk selama dua hari.
" Ikan tersebut kemudian dimasak dengan kuah santan. Hari Senin, mereka sempat memakan ikan tersebut namun tidak sampai berakibat fatal," kata Arman.
Pada Selasa, ketiganya kembali makan olahan ikan buntal tersebut. Tetapi, kali ini mereka mengalami sakit perut dan muntah.
Ketiganya sempat dilarikan ke Puskesmas dan mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, nyawa ketiganya tidak bisa diselamatkan.
" Mereka dinyatakan meninggal dunia. Petugas kami di lapangan langsung melakukan olah TKP," terang Anwar.
Polisi mengambil sisa ikan sebagai sampel untuk diperiksa di laboratorium forensik.
Beruntung, masih ada satu anggota keluarga itu yang selamat lantaran tidak ikut makan olahan ikan tersebut.
" Ada satu anak berusia 10 bulan selamat karena dia tidak ikut makan ikan itu," kata salah satu kerabat korban, Ahmad Soifulloh.
(Sumber: beritajatim.com)
Dream - Satu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan dua anak, warga Jalan Kayu Mas Selatan VI blok C. RT.01 RW.09, Pulogadung, Jakarta Timur meninggal dunia diduga akibat keracunan asap genset.
Keluarga ini terpaksa menyalakan genset karena terkena pemadaman listrik akibat banjir yang melanda beberapa daerah.
" Karena ada asap genset ke dalam rumah, meninggal suami istri dan dua orang anak," ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Arie Ardian saat dikonfirmasi, Jumat 3 Desember 2019.
Arie mengatakan identitas para korban sudah diketahui. Mereka adalah Mahmudi, 35 tahun, Ayu Maryana Oktavia, 29 tahun, Selvia Audy, 9 tahun dan Mahezha Kurniawan, 5 tahun.
Menurut Arie, keluarga tersebut menggunakan genset yang disimpan di dalam rumah saat mati lampu. Asap karbon dari genset diduga terjebak di dalam rumah.
Selain itu, keluarga itu juga tertidur saat genset menyala. Sehingga, seluruh asapnya terhirup dan mereka kekurangan oksigen.
" Harusnya (gensetnya) di luar, kan asap karbonnya biar keluar," ucap dia.
Korban pertama kali ditemukan dalam keadaan meninggal sekitar pukul 23.30 WIB oleh warga yang hendak mengantar makanan. Saat itu, kondisi listrik sudah menyala.
Karena pintu tak kunjung dibuka, warga tersebut mengintip ke dalam rumah. Warga tersebut melihat hidung satu keluarga mengeluarkan darah, lalu langsung lapor polisi.
" Tanda kekerasan enggak ada tapi keluar darah dari hidung, diduga tewas keracunan asap genset. Tapi ini dugaan ya, masih harus tunggu keterangan dokter," kata dia.
Jenazah keempat korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diautopsi.
Dream - Penemuan mayat seorang wanita di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kandang Kawat Palembang membuat geger. Jasad ditemukan dalam kondisi dicor saat dikubur di areal pemakaman.
Korban diduga hasil pembunuhan karena masih menggunakan pakaian lengkap.
Mengutip laman Merdeka.com, jasad itu ditemykan di antara makam yang hanya berjaak sekitar 15 meter dari jalan raya. Korban ditemukan di galian sedalam setengah meter dengan kondisi dicor dalam posisi terlentang dan kaki tertengkuk.
Kepolisian yang menemukan jasad korban membuat mayat tersebut ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk keperluan autopsi. Diharapkan identitas korban bisa terkuak.
Dari dugaan sementara, korban berjenis kelamin wanita itu bernam Apriyanita (50) seorang aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian PU Balai Besar Palembang.
Keberadaan korban dikabarkan sudah tak diketahui sejak 9 Oktober 2019 lalu.
Kakak korban Heriyanto yang turut melakukan penggalian bersama jajaran Ditreskrimum Polda Sumsel, Jumat (25/10/2019) meyakini jasad mayat yang ditemukan dalam kondisi dico itu adalah adiknya, Apriyanita.
" Saya yakin itu adalah mayat adik saya yang hilang lama. Saya lihat ada ciri-cirinya dan keyakinan sebagai kakak, karena saya sendiri yang menggalinya," ungkap Heriyanto.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati