Aksi Kerusuhan 21-22 Mei 2019 (Foto: KLY)
Dream - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, menyebut, salah satu korban dari kerusuhan 21-22 Mei 2019 lalu meninggal karena terkena peluru tajam.
" Saya mengutip apa yang disampaikan Pak Kapolri. Pak Kapolri menyebut ada enam orang korban meninggal dunia, satu di antaranya teridentifikasi terkena peluru tajam," kata Dedi dilaporkan Merdeka.com, Kamis, 23 Mei 2019.
Meski demikian, Dedi mengatakan, ingin memastikan hasil penembakan berdasar autopsi yang dilakukan Pusdokkes.
" Saat ini Pusdokkes masih semaksimal mungkin melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian dari para korban tersebut," kata dia.
Dedi menyayangkan jatuhnya korban jiwa dari aksi kerusuhan ini.
Selain berbicara mengenai korban, Dedi menyebut kerusuhan yang terjadi akibat rencana matang oknum tertentu. Polisi, kata dia, menemukan sejumlah barang bukti yang mengindikasikan massa telah dibayar.
" Ada uang, kemudian dari hasil pemeriksaannya juga para tersangka tersebut mengakui bahwa uang yang diterimanya tersebut sebagai imbalan untuk melakukan aksi yang rusuh," ucap dia.
Dedi menduga ada keterkaitan penembakan ini dengan ditangkapnya enam orang yang membawa tiga senjata api sebelum terjadi kerusuhan pada 21 Mei.
" Kita tunggu hasil pemeriksaan Satforensik yang dilakukan oleh teman-teman Polda Metro. Nanti akan ketemu dan terurai semua siapa aktor intelektual di balik setting maupun desain kerusuhan ini," ujar dia.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN