Cegah Ajaran Menyimpang Masuk, Saudi Ubah Kurikulum Sekolah

Reporter : Maulana Kautsar
Kamis, 22 Maret 2018 19:01
Cegah Ajaran Menyimpang Masuk, Saudi Ubah Kurikulum Sekolah
Kementerian Pendidikan siap melawan para pendukung gerakan

Dream - Menteri Pendidikan Arab Saudi, Ahmad Al Eissa menegaskan siap melawan orang-orang yang mengadopsi atau justru mendukung gerakan Ikhwanul Muslimin. Apalagi jika sampai menyebarkan pengaruhnya melalui kurikulum pendidikan.

Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad menanggapi peringatan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman yang sempat mengatakan Ikhwanul Muslimin telah 'menginvasi' kurikulum pendidikan di Saudi.

Dilaporkan Al Arabiya, untuk memerangi ideologi ekstrim itu, Kementerian Pendidikan Saudi merumuskan sejumlah langkah. Beberapa di antaranya mengkonsep ulang kurikulum pendidikan, menerbitkan buku pelajaran sekolah yang baru, dan melarang buku-buku yang memuat pandangan Ikhwanul Muslimin beredar di sekolah dan universitas.

Saudi Waspada Ikhwanul Muslimin Masuk ke Kurikulum Sekolah

Menteri Pendidikan Arab Saudi Ahmed Al-Eissa (Foto: Al Arabiya)

Eissa mengatakan upaya tersebut butuh dilakukan secara terus menerus. Kewaspadaan dan ketegasan Kementerian Pendidikan Saudi diperlukan untuk menghukum orang-orang yang terlibat dalam ideologi itu.

Selanjutnya, menurut Eissa, Ikhwanul Muslimin disimbolkan dengan orang-orang yang terbang ke Mesir pada 1960an. Para era 1970an, orang-orang tersebut pulang ke Arab Saudi untuk mengajar di sekolah negeri dan universitas sehingga mempengaruhi beberapa pejabat, pengawas, dan guru untuk merumuskan kurikulum keagamaan.

Aktivis Ikhwanul Muslimin juga mengorganisir kegiatan siswa. Pemerintah Saudi menyebut upaya pengorganisiran itu dilakukan untuk menyebarkan ajaran Ikhwanul Muslimin yang dianggap 'menyimpang'.

(Beq)

Beri Komentar