Jemaah Haji Saat Menuruni Tangga Pesawat
Dream - Maskapai asal Arab Saudi, Saudia Airlines, dipastikan tidak akan mengangkut jemaah haji dari Bandara Internasional Kertajati tahun ini. Pemicunya terdapat masalah administrasi antara maskapai dengan pengelola bandara.
Hal ini disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Dia mengaku mendapatkan kabar tersebut menjelang penentuan embarkasi haji Jabar.
" Pihak Saudia Airlinesnya berkeberatan karena kerumitan administrasi yang sudah deal dengan Bandara Soekarno-Hatta, jadi lebih ke masalah itu," ujar Ridwan, dikutip dari Merdeka.com.
Ridwan memastikan persoalan yang menjadi kendala bukan seputar infrastruktur. " Kalau infrastruktur, mau terbang kapan saja siap ya," kata dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah menetapkan Bandara Kertajati sebagai embarkasi keberangkatan jemaah haji.
Atas batalnya rencana ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan Bandara Kertajati menjadi titik pemberangkatan jemaah haji pada 2020. Sementara untuk umroh, jemaah bisa diberangkatkan dari bandara ini antara Agustus-September 2019.
Sementara, Sekretaris Daerah Jabar, Iwa Karniwa, mengatakan untuk mewujudkan target tersebut harus ada penetapan dari Kementerian Agama mengenai embarkasi haji lebih dulu. Menurut dia, hasil rapat pihaknya dengan Kemenag menyatakan akan dibangun embarkasi haji di Kabupaten Indramayu.
Pertimbangannya, jarak antara Kabupaten Indramayu dengan Bandara Kertajati relatif pendek, sekitar 40 kilometer. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Indramayu juga telah menghibahkan tanah seluas 8 hektare untuk dibangun embarkasi haji.
" Sehingga atas dasar tersebut, maka Kementerian Agama menetapkan embarkasi haji adanya di Kabupaten Indramayu," kata dia.
(Sah, Sumber: Merdeka.com)
Dream - Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) Anggito Abimanyu menyebut, tambahan kuota 10.000 jemaah memerlukan tambahan dana sebesar Rp319,9 miliar.
" Rapat semalam memutuskan BPKH dan Kemenag akan membiayai kuota tambahan 10.000 jemaah haji," ujar Anggito, dilaporkan Liputan6.com, Jumat, 17 Mei 2019.
Rincian untuk `menambal` dana itu awalnya melibatkan APBN. Formulasinya, BPKH sebesar Rp120 miliar, Kemenag Rp50 miliar, dan sisanya dari APBN. Tapi, setelah perundingan itu, dana APBN tak jadi dilibatkan.
Kekurangan itu akan menggunakan nilai manfaat keuangan haji dari BPKH sebesar Rp100 miliar.
Sisanya, dari realisasi anggaran layanan akomodasi di Mekah dan peningkatan layanan transportasi antar kota sebesar Rp49,9 miliar.
Sementara itu untuk Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) jemaah dikenakan, biaya rata-rata, Rp35 juta.
Anggito mengungkapkan, BPIH itu sebetulnya telah memanfaatkan dana manfaat dari jemaah tunggu. Seharusnya, jemaah dikenakan biaya Rp72 juta.
" Satu tantangan besar yakni merasionalisasikan biaya haji," ujar dia.
(ism, Sumber: Liputan6.com/Switzy Sabandar)
Dream - Proses penyediaan layanan transportasi untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi telah sampai fase akhir. Sebanyak delapan perusahaan akan melayani angkutan antar kota dan bus sholawat.
Ada beberapa rute perjalanan antar kota perhajian, yaitu, Madinah ke Mekah, Jeddah ke Mekah, Mekah ke Madinah, dan Mekah ke Jeddah.
Sementara itu, ada enam perusahaan bus yang akan dioperasikan untuk melayani jemaah haji Indonesia dalam perjalanan antar kota perhajian, yaitu: Hafil, Rawahil Al Mashaer Co, Abu Sarhad, Durrat Al Munawwarah Transport Co, Al Massa Al Mutamayezh Transport, Rabitat Makkah Co.
Adapaun bus sholawat adalah layanan bus pergi pulang dari hotel ke Masjidil Haram, Mekah. Bus ini akan disiapkan oleh dua perusahaan bus yaitu, Saptco dan Rawahil Armada. Sebanyak 448 bus disiapkan per harinya.
Konsul Haji, Endang Jumali mengingatkan perwakilan perusahaan transportasi agar menyediakan pengemudi bis yang ramah dan juga pelayanan yang baik.
“ Apabila ada kesulitan dan memerlukan bantuan dari kami silakan (hubungi kami, red). Kami ada kantor di Mekah dan Madinah sehingga kami bisa membantu menyelesaikan masalah-masalah yang anda hadapi,” kata Endang, melalui keterangan tertulisnya, Senin, 6 Mei 2019.
Endang menegaskan, seluruh bus yang digunakan untuk melayani jemaah haji Indonesia dalam kondisi terbaik.
Meski demikian, Endang melarang awak perusahaan transportasi memungut uang kepada jemaah.
“ Kami melarang pungutan dalam bentuk apapun dan kami juga tidak memungut uang. Dan kami tidak mengharapkan apapun dari kalian (gratifikasi) dan ini yang kami larang keras,” ucap dia.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Sri Ilham Lubis, mengatakan, perusahaan juga menyediakan pengemudi yang berasal dari Indonesia. Permintaan ini demi memudahkan jemaah untuk berkomunikasi.
“ Kami minta supir orang Indonesia sehingga bisa mudah berkomunikasi dengan Jemaah. Dan juga anda larang supir bis minta uang tip kepada Jemaah,” ucap Sri Ilham Lubis.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas