SBY Saat Bersama Kedua Puteranya (Sumber: Instagram/@aniyudhoyono)
Dream - Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut nasib yang kini dialami Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mirip dengan apa yang dialaminya saat pemilihan presiden 2004. Menurut SBY, kala itu, dia mendapat serangan kampanye hitam sehari jelang pencoblosan.
" Di kala minggu tenang, saya juga mendapatkan fitnah. Dan sengaja buletin dibikin, dicetak, dan diedarkan. Isinya serangan fitnah dan pembunuhan karakter," kata SBY di kediamannya Mega Kuningan Timur, no 26, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Februari 2017.
" Jadi, bukan menakdirkan nasib Agus Harimurti Yudhoyono nampaknya sama dengan nasib saya saat pemilihan presiden 2004," ucap dia menambahkan.
Menurut SBY, pernyataan Antasari di Bareskrim Polri, esensinya untuk menyerang dan merusak. Apalagi, serangan tersebut dilakukan satu hari menjelang pencoblosan.
Sehingga SBY memperkirakan, pernyataan Antasari tersebut memiliki kaitan dengan Pilkada DKI Jakarta. Bahkan, SBY merasa pernyataan Antasari mendapat restu dari orang yang berkuasa.
" Sulit mengatakan serangan, fitnah ini tidak terkait langsung dengan pilkada," ucap dia.
Dia pun mengarahkan pertanyaan kepada pemerintah. " Apakah seseorang harus dimenangkan dengan segala cara dan lawannya dikalahkan dengan cara-cara yang tidak dengan demokratis?" ucap dia bertanya.
Merasa tidak adil, SBY pun memberi pesan khusus kepada pemerintah. Dia mengingatkan pemerintah agar tidak menggunakan kekuasaannya secara sewenang-wenang.
" Para penguasa berhati-hati menggunakan kekuasaannya. Jangan bermain api terbakar nanti. Ingatlah rakyat, takutlah kepada Allah," ucap dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah