Dream - Sebuah foto selfie seorang pria yang tengah berbuka puasa membuat dunia terharu. Bukan lantaran makanan yang disajikan, tapi dia membuat pesan yang membuat setiap muslim terenyuh.
Khaled Zikry adalah pria yang membuat foto itu. Dia pemuda asal Mesir yang kini tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat. Usianya baru 25 tahun.
Ini adalah kali pertama baginya menghabiskan Ramadan jauh dari keluarga.
" Hari ini saat di meja makan saat berbuka, melihat ke kiri dan kanan hitunglah kenikmatan yang diperoleh. Kenyataannya sangat pahit," ucap Khaled mengutip laman Khalleejtimes.com, Jumat, 10 Juni 2016.
Khaled berbagi foto makanan buka puasanya di halaman Facebook-nya menggunakan fitur timer dari telepon selulernya. Dia sempat berdoa sebelum mengakhiri puasa pada hari pertama.
Menu makannya berupa ayam goreng dari Popeyes, minuman kalengan dari Campbell, serta sup dan yoghurt dari toko kelontong Iran terdekat.
Telepon Orang Tua Tapi....
Tapi tidak ada sukacita di ruangan itu. Tak ada orang-orang terkasih yang menyambut buka puasa hari pertama. Serta tidak ada suara Azan dari masjid di dekatnya yang biasanya bersahutan.
Khaled yang tinggal di Dubai selama empat tahun sebelumnya ditawari posisi pekerjaan di Los Angeles. Namun kini ia sangat kebingungan menjalani Ramadan sendirian. Khaled pun ingin kembali ke Timur Tengah.
Sebenarnya Khaled berusaha menghibur diri dengan menelepon kedua orangtuanya. Dia ingin mengucapakan selamat Ramadan. Namun harapan kandas. Ayah ibunya telah tertidur karena perbedaan waktu kedua negara.
Dengan hati sedih, Khaled pun berpesan kepada semua umat Islam yang diberkati kesempatan menghabiskan Iftar bersama keluarga mereka:
" Berlutut dan mencium tangan ibu Anda. Cium kening ayahmu. Telepon bibi yang telah lama tak ada hubungi untuk memastikan dia baik-baik saja. Nikmati manisan dan makanan penutup yang disajikan nenek. Ambil uang dari kakek Anda tanpa rasa malu. Pergi dengan sepupu Anda, bermain sepak bola dengan tetangga Anda. Bicara. Tertawa. Atau hanya duduk dengan saudara Anda. Karena mereka adalah orang-orang yang sesungguhnya. "
Posting Khaled sontak menjadi viral di media sosial. Ribuan orang tersentuh dengan curahan hatinya. Ia bahkan menerima beberapa undangan dari umat Islam yang berbasis di AS untuk bergabung dengan mereka untuk berbuka. (Ism)
Dream - Status yang diunggah seorang pria berkebangsaan India di halaman media sosialnya mendapat perhatian netizen dan menjadi viral.
Dalam statusnya Devaneswaran Kanesan mengatakan, masyarakat non-Muslim seharusnya memberi kesempatan dan jalan kepada orang Islam supaya pulang terlebih dahulu sehingga jalan raya tidak sesak.
" Sudah tahu bulan puasa, biarlah orang muslim balik dulu, beri mereka jalan. Sehingga mereka bisa singgah ke pasar Ramadan lebih awal. Ini tidak, yang non-Muslim ikut-ikutan pulang hingga memacetkan jalan dan mengacaukan pasar Ramadan sampai orang yang berpuasa tak ada tempat parkir."
" Kita non-Muslim selalu mengeluh kita tidak mendapatkan rasa hormat dari orang Islam tetapi apakah kita hormat kepada mereka terlebih dahulu," tulisnya.
Status itu telah mendapatkan banyak pujian. Pengguna Twitter Piko @ezzatulsyafiq berkata," Terima kasih bro devaneswaran. Semoga Allah SWT memberkatimu."
Sementara Hasrie Ahmad menulis di bagian komentar. " Semua orang punya hak, muslim harus punya kesabaran yang lebih dalam hatinya, terutama di bulan puasa seperti sekarang. Bagaimanapun terima kasih untuk Devaneswaran atas pengertiannya."
(Ism, Sumber: mynewshub.cc)
Dream - Netizen dihebohkan adanya laporan satu warga sebuah desa menjalani puasa tersingkat di dunia. Warga di sebuah desa di Oman itu kabarnya hanya puasa selama tiga jam.
Desa Wekan namanya. Berlokasi 150 kilometer dari ibukota Oman, Muscat. Desa tersebut hanya bisa ditempuh dengan naik keledai, kuda atau mobil berpenggerak 4 roda (4WD).
Namun kabar tersebut dibantah oleh Kementerian Pariwisata Oman.
" Berita itu tidak benar. Meski sulit menyaksikan matahari di wilayah bergunung-gunung, namun bukan berarti mereka tidak mengetahui matahari tidak terbit," kata seorang pejabat Kementerian Pariwisata Oman kepada Times of Oman.
Sebelumnya, media lokal menyebut warga desa itu melihat matahari terbit pada jam 11 pagi dan terbenam jam 2.30 siang. Berita tentang singkatnya matahari bersinar di desa itu telah menyebar luas di media sosial.
Karena itulah, desa itu disebut sebagai wilayah dengan jam puasa paling singkat di dunia dengan durasi hanya 3 jam dan 60 menit.
(Ism, Sumber: khaleejtimes.com)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR