(Foto: Twitter/@saipanting)
Dream - Twitter telah merevolusi cara kita menggunakan media sosial sejak muncul 11 tahun yang lalu. Media sosial itu telah digunakan dan disalahgunakan oleh satu miliar penggunanya.
Pelaku penyalahgunaan Twitter bukan saja dari kalangan atas, orang-orang awam pun juga ikut memainkan peran mereka untuk menarik perhatian sebanyak-banyaknya.
Salah satu contohnya wanita muda yang hanya dikenal sebagai Saipanting ini. Kicauanya di @saipanting menjadi viral setelah dia membuat pengumuman tentang kehamilannya.
Saipanting menulis dia ingin agar cuitannya di-retweet sebanyak 4.000 kali. Jika tidak, dia mengancam akan melakukan aborsi.
" Hamil 4 bulan. 4.000 RT dan aku tidak akan melakukan aborsi," tulis Saipanting di Twitter.
Sebenarnya banyak juga yang menganggap wanita itu hanyalah mencari perhatian. Namun tidak sedikit pula yang menanggapinya dengan serius.
Mereka yang serius menanggapi Saipanting menyayangkan langkah yang akan ditempuh wanita itu.
" Mengapa? Pernah berpikir itu karena alasan tertentu? Kamu sudah setengah jalan. Kamu bisa minta bantuan dan ada tempat penampungan adopsi," tulis Rachael Stanley di @rachh_stanley.
© Dream
Namun urusan menjadi semakin kacau ketika pacar yang diduga menjadi ayah bayi yang dikandungnya menulis cuitan yang tak kalah mengejutkan.
" Kamu bilang ke semua orang bahwa aku sudah mati. Kemudian kamu menjual anjingku untuk membeli tiket konser Lil Pump," tulis pria yang mengaku pacar Saipanting.
Tidak itu saja, ada seorang wanita yang mengaku pacar pria itu dan menulis kicauan yang semakin membuat keadaan jadi makin parah.
" Apa-apaan Nathan. Bagaimana dengan bayi kita," tulis Double Z di @Zurizoltan.
Terlepas dari kekacauan tersebut, akun Saipanting akhirnya mendapatkan 4.000 retweet yang diinginkannya.
Tapi hal itu tidak menghilangkan kenyataan bahwa seseorang telah menggunakan 'berita' kehamilan sebagai cara untuk mendapatkan retweet dan menganggap remeh masalah aborsi.
(Sumber: mirror.co.uk)
© Dream
Dream - Kemajuan teknologi bagaikan pisau bermata dua. Jika tidak digunakan dengan baik, maka akan lebih banyak dampak negatifnya. Salah satunya, makin banyak orang begitu mudah melakukan selfie tanpa busana.
Mereka bahkan tidak pikir dua kali untuk mengirimkan hasil foto dan memamerkan ke semua orang lewat sosial media.
Namun seorang sarjana seksologi dari Harvard, Justin Lehmiller, memiliki teori-teori yang menjelaskan mengapa di era smartphone ini banyak orang hobi melakukan selfie tak senonoh.

" Ini adalah kasus kesalahpahaman seksual klasik. Jadi sinyal pertemanan seperti senyum, 'nyambung' ketika diajak berbicara, dan tertawa bersama diartikan sebagai ketertarikan seksual atau hal yang romantis," jelas Lehmiller.
Kemungkinan lainnya karena menderita Eksibisionisme. Apa itu?
© Dream
Menurut Lehmiller, sebagian orang akan mengalami kepuasan jika memperlihatkan bagian tubuh paling pribadi di depan orang lain. Sungguh mengejutkan.
" Sebelum ini Eksibisionisme dilakukan di tempat-tempat umum yang banyak dilihat orang. Tapi sekarang sudah merambah dunia digital," kata Lehmiller.
Dia menambahkan bahwa ahli psikologi sepakat bahwa Eksibisionisme adalah penyakit di mana pelakunya memiliki masa-masa sulit untuk membangun hubungan yang benar-benar berfungsi.
Sehingga dengan mengirim gambar itu sebenarnya mengalami kekurangan dalam menciptakan hubungan yang dekat dengan orang lain secara sosial.
(Sumber: nymag.com)
Advertisement

Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Kenalan dengan CX ID, Komunitas Customer Experience di Indonesia

Ranking FIFA Terbaru, Indonesia Turun ke Peringkat 122 Dunia

Warung Ayam yang Didatangi Menkeu Purbaya Makin Laris, Antreannya Panjang Banget