Tolak Pelanggan Muslim, Pemilik Salon Ditahan

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 17 November 2015 12:15
Tolak Pelanggan Muslim, Pemilik Salon Ditahan
Wanita yang diketahui bernama April Major, 43 tahun, mengunggah status bernada rasial di akun Facebook salonnya.

Dream - Pemilik salon kecantikan di Inggris terpaksa merasakan jeruji besi. Ini lantaran dia mengunggah kalimat bernada rasial di akun Facebook salonnya.

Berdasarkan keterangan kepolisian Thames Valley, wanita berusia 43 tahun diancam dengan Pasal 19 Undang-undang Ketertiban Umum.

Pasal 19 tersebut berkaitan dengan 'tampilan bahan tulisan yang mengancam, kasar atau menghina dengan maksud menghasut pada kebencian rasial, dan untuk pembuatan komunikasi yang berbahaya.'

Wanita tersebut belakangan diketahui bernama April Major. Dia adalah pemilik Oxfordshire pada rumah salon Blinks of Bicester.

Meski begitu, dia belum didakwa meski telah melakukan pelanggaran.

Kasus ini bermula ketika sebuah pernyataan muncul dalam halaman Facebook Blinks of Bicester. Kalimat tersebut berbunyi " Time to put my country first (Saatnya mendahulukan negara saya)."

" Blinks of Bicester are no longer taking bookings from anyone from the Islamic faith whether you are UK granted with passport or not (Blinks of Bicester tidak lagi melayani siapapun dari Islam meski Anda mendapat passport Inggris atau tidak," tulis akun tersebut.

Unggahan lainnya menyatakan, " Saya telah dibanjiri banyak pesan malam ini seperti saya katakan saya tidak akan melayani setiap muslim atau pelanggan Islam. Saya berdiri sebagai sebenar-benarnya warga Inggris."

Unggahan tersebut dibuat beberapa saat setelah tragedi Paris. Polisi mengatakan akan melayani semua keluhan terkait persoalan ini dan akan segera menggelar investigasi.

Sumber: mirror.co.uk

Beri Komentar