Ilustrasi
Dream - Dalam perkembangan sosial media, ada istilah untuk menyindir seorang kawan yang cepat marah. " Wah kamu kurang piknik," ucap kawan yang menyindir.
Tetapi, tahukan Anda, jika beberapa juta tahun yang lalu, nenek moyang manusia juga mengalami kondisi " kurang piknik." Temuan yang dilakukan oleh sekelompok ilmuwan di Universitas Rutgers membuktikan kondisi itu.
Dalam penelitian yang dilakukan, para ilmuwan menyebut pada 1,8 juta tahun yang lampau kehidupan manusia di Olduvai Gorge, Tanzania jauh dari kesempatan untuk bertamasya.
Menurut profesor di Jurusan Ilmu Kebumian dan Planet, Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Rutgers Gail M Ashley, masa-masa tersebut sebetulnya nenek moyang manusia telah memiliki menemukan kapak batu. Tapi, tantangan yang muncul begitu sangat berat.
" Di masa itu, manusia purba harus berebut makanan dengan karnivora. Sehingga mereka tak dapat " piknik" ," kata Ashley.
Makanan ini dianggap penting karena mengandung sumber protein tinggi. Inilah yang kemudian diteliti oleh Ashley dan peneliti lain di situs itu.
Mereka menggali dan merekonstruksi kembali kehidupan di sana. Hasil publikasi yang diterbitkan di Jurnal Akademi Ilmu Nasional itu membuktikan bagaimana perilaku manusia purba, minuman apa saja yang mereka dapatkan hingga memperoleh sumber protein untuk bertahan hidup.
Situs yang ditemukan paleoantroplog terkenal Mary Leakey pada 1958 itu terdapat ribuan tulang hewan purba dan peralatan batu. Melalui penggalian satu dekade terakhir para ilmuwan, termasuk Ashley di dalammya, menemukan banyak materi penelitian baru.
" Kami mampu memetakan apa tanaman yang ada di tanah itu dahulu kala. Dimanakah manusia purba dulu tinggal dan peralatan batu yang mereka gunakan," ujar dia menjelaskan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ditemukan perubahan kondisi alam di situs tersebut. Selain itu, penelitian itu menemukan dua spesies manusia purba yaitu Pranthropus Boisei, yang bertubuh kuat tetapi berotak kecil, dan Homo Habilis, memiliki otak lebih besar dan mirip manusia modern.
Dari para Homo Habilis inilah ditemukan kebiasaan memakan daging. Tetapi, menurut catatan laman Science Daily, ahli paleoantropologi masih terus mencari jawaban bagaimana Homo Habilis tersebut mendapatkan sumber protein itu.
" Apakah mereka aktif berburu binatang untuk sumber daging ataukah mereka mengais-ais sumber daging sisa karnivora?" kata dia.
Peran daging itu menjadi sangat penting. Sebab, sumber protein dalam daging dipercaya dapat meningkatkan volume otak.
" Peningkatan ukuran otak dalam evolusi manusia, mungkin juga terkait dengan banyaknya konsumsi protein," ucap dia.
(Ism, Sumber: Sciencedaily)
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta