Terowongan Mrawan (merdeka.com)
Dream - Banyuwangi memiliki segudang potensi wisata. Selain keindahan alam, Banyuwangi juga punya keindahan agrikultur dan sejarah.
Salah satu yang cukup menarik perhatian ialah objek wisata Terowongan Mrawan. Menggunakan kereta pengangkut hasil bumi atau dikenal lori, wisata yang membelah Kabupaten Jember dan Banyuwangi itu terasa sayang untuk dilewatkan.
"Lori wisata ini adalah bentuk kolaborasi PT KAI mendukung upaya pengembangan wisata di Banyuwangi. Wajib dijajal bagi wisatawan yang menyukai jenis wisata edukasi dan wisata sejarah, karena atraksi ini kental nuansa edukasi dan sejarah," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, seperti dilansir merdeka.com.
Wisata berbasis kolaborasi itu menawarkan pengalaman berwisata sembari mengedukasi wisatawan.
"Di sini, akan bisa memberikan edukasi sejarah bagaimana terowongan ini dibangun di masa penjajahan Belanda," kata Anas.
Asisten Manajer Humas PT KAI Daop 9, Tohari, menyampaikan Terowongan Mrawan memiliki panjang hampir 700 meter dan berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.
Para wisatawan akan disuguhi cerita-cerita sejarah pembangunan terowongan, yang saat itu dilakukan oleh Belanda dengan mempekerjakan kaum pribumi.
Di terowongan yang bersuhu 20 hingga 25 derajat celcius itu, terdapat gua-gua tempat persembunyian para pekerja saat kereta hendak lewat. Terowongan Mrawan mulai dibangun Belanda tahun 1901 atau sudah berusia sekitar 116 tahun.
"Kemudian sempat berhenti di tahun 1902, karena ternyata di dalam terowongan ada pancuran. Sekarang pancuran itu dialihkan ke luar terowongan. Baru di tahun 1910, kereta api pertama lewat terowongan itu," kata dia. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN