Jelang Olimpiade Musim Dingin, Trump-Shinzo Abe Bahas Rudal

Reporter : Maulana Kautsar
Senin, 5 Februari 2018 11:03
Jelang Olimpiade Musim Dingin, Trump-Shinzo Abe Bahas Rudal
Korea Utara sempat kecewa dengan pemberitaan media-media Korea Selatan.

Dream - Menjelang Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan yang dimulai pekan depan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat menghubungi pemimpin Jepang dan Korea Selatan.

Selain Olimpiade, dikutip dari Anadolu Agency, Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga membahas sistem pertahanan rudal untuk Jepang, sekaligus rencana pemindahan pangkalan utama AS di Okinawa, Jepang.

Diskusi pertahanan ini dilakukan ditengah upaya Korea Utara yang gencar ingin mengembangkan program rudal balistik dan nuklir.

Trump dan Abe pun sepakat untuk meningkatkan tekanan atau sanksi global demi denuklirisasi Korea Utara.

Pada Rabu, 31 Januari 2018  sebanyak dua puluh pemain ski asal Korea Selatan bertolak ke Korea Utara untuk menghadiri latihan gabungan.

Mereka dapat terbang ke Korea Utara setelah mendapat izin dari AS, karena Washington telah melarang pesawat apapun masuk ke wilayah udara Korea Utara selama 180 hari.

Kunjungan delegasi Korea Selatan selama dua hari tersebut dipandang sebagai simbol kerja sama antarnegara Korea.

Sebelumnya, pada Senin, 29 Januari 2018, Korea Utara secara sepihak membatalkan rencana pawai kebudayaan dengan Korea Selatan yang rencananya akan digelar Minggu, 4 Februari 2018.

Menteri Unifikasi Korea Utara mengambil keputusan itu karena kecewa dengan laporan media Korea Selatan yang bias.

Sementara itu, ketika berbicara dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Trump menyampaikan harapannya bahwa Korea Selatan dapat menggelar Olimpiade Musim Dingin dengan sukses.

" Kedua pemimpin negara mendiskusikan pentingnya peningkatan situasi kemanusiaan di Korea Utaraea dan menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama menemukan solusi masalah tersebut," tulis keterangan resmi dari Gedung Putih.

" Presiden Trump juga menyatakan komitmennya untuk mengatasi ketidakmerataan perdagangan antara kedua negara," ucap Trump. (ism) 

 

Beri Komentar