Atlet Paralayang Singapura, Ng Kok Choong (Foto:Channel News Asia)
Dream - Atlet paralayang asal Singapura dan penyintas bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, Ng Kok Choong, meninggal dunia di India utara. Dia meninggal karena mengalami kecelakaan saat menjalani paragliding, Selasa, 23 Oktober 2018.
Dia dilaporkan menghilang sehari sebelumnya. Dikutip dari Channel News Asia, Ng Kok Choong dan paralayangnya terakhir kali terlihat pada Senin, 22 Oktober 2018, pukul 11.00, di Bir Billing, Himachal Pradesh. Ketika itu, cuaca mendadak berubah buruk.
Tetapi, dia tak ditemukan di hotel tempatnya menginap. Otoritas India segera menindaklanjuti laporan kehilangan dengan mencari Ng Kok Choong menggunakan helikopter. Tubuhnya terlihat tergeletak di bukit kota Baijnath.
" Ketika tim penyelamat mendekati tubuhnya, dia sudah meninggal dunia. Penyebab kematiannya hanya bisa diungkap melalui posmortem," demikian pernyataan Otoritas India.
Selain penyintas gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, Ng Kok Choong dikenal karena aksi heroiknya. Dia menyelamatkan seorang gadis kecil dari puing-puing hotel tempatnya menginap.
Dream - Gempa dahsyat yang melanda Palu dan sekitarnya pada Jumat, 28 Oktober 2018 menyisakan kisah aneh. Usai gempa terjadi, sejumlah warga mendapat pengalaman mencekam, terutama di kawasan terdampak bencana.
Diketahui, hingga 12 hari pasca-bencana, masih banyak korban yang belum dapat dievakuasi. Sejumlah orang hilang belum ditemukan.
Seperti dialami oleh warga Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu, Sulawesi Selatan, Inton, 39 tahun. Dia beberapa kali mengalami kejadian aneh.
Contohnya ketika dia melintas di Jalan Diponegoro di pesisir Pantai Buluri. Inton mengaku sering mendengar suara-suara yang aneh dan makin sering terdengar jelang tengah malam.
" Di sini (posko pengungsi) tidak ada yang berani melintas di sepanjang pesisir pantai itu kalau sudah tengah malam," kata Inton, dikutip dari pojoksatu.id, Rabu 10 Oktober 2018.
Suara-suara itu, kata Inton, seperti wanita atau anak-anak. Isinya adalah permintaan tolong.
" Suara aneh itu terdengar jelas jika melintas pada malam hari, apalagi saat suasana jalan raya sepi," kata dia.
Pantai Buluri merupakan lokasi terdampak tsunami cukup parah. Banyak korban meninggal ditemukan di tempat itu.
" Tapi mungkin ada juga yang tidak ditemukan," kata Inton.
Kejadian lain dialami Inton saat terpaksa menjarah pakaian di pusat perbelanjaan Hypermart Palu, dua hari usai gempa. Saat itu, dia juga mendengar suara teriakan.
" Tiba-tiba dari lantai tiga Hypermart terdengar suara perempuan minta tolong. Kami langsung berhamburan keluar mall," kata dia.
Suara itu menyebabkan ketakutan sebagian besar warga yang melakukan penjarahan. Sebab, di lantai tiga sudah tidak ada orang sama sekali.
" Jadi kami yakin suara itu bukan dari manusia, mungkin makhluk halus," ucap Inton.
Lepas dari itu, seluruh masyarakat berharap Palu dapat pulih segera mungkin.
Sumber: pojoksatu.id
Advertisement
Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Raih Rekor Dunia Guinness, Robot Ini Bisa Jalan 106 Km Selama 3 Hari

Sensasi Unik Nikmati Rempeyek Yutuk Camilan Khas Pesisir Kebumen-Cilacap

5 Destinasi Wisata di Banda Neira, Kombinasi Sejarah dan Keindahan Alam Memukau