Ilustrasi
Dream - Allah SWT menjanjikan kemudahan bagi orang-orang yang dapat menjalankan sholat Tahajud. Salah satunya, Allah akan memberikan jalan terang di dunia dan akhirat.
BACA JUGA: Tata Cara, Niat Dan Do'a Sholat Tahajud
Sholat Tahajud dapat dikerjakan pada sepertiga malam hari. Salah satu ayat yang menjadi rujukan untuk menjalankan sholat Tahajud yaitu Alquran Surat Al Isra ayat 79 yang berbunyi, " Hendaknya engkau gunakan sebagian waktu malam itu untuk sholat Tahajud, sebagai sholat sunnah untuk dirimu, mudah-mudahan Tuhan akan membangkitkan engkau dengan kedudukan yang baik."
Sholat tahajud ditandai saat umat Muslim terjaga di waktu tidur malam. Tetapi, tak banyak yang tahu ada beberapa kategori sepertiga malam yang dituliskan dalam Alquran dan Sunnah.
Berikut beberapa waktu yang dianjurkan untuk menjalani sholat tahajud:
© Dream
1. Sepertiga Malam yang Pertama
Sholat tahajud dapat dikerjakan pada waktu sepertiga malam pertama. Waktu itu terjadi pada rentang setelah sholat Isya' hingga pukul 22.00. Tetapi, untuk mengerjakannya harus diawali dengan tidur terlebih dahulu sejenak.
Tidak ada batasan mengenai banyaknya rekaat menjalankan sholat tahajud. Tetapi, agar keiistimewaan yang terdapat di dalamnya diraih, hendaknya perlu dibarengi ke-istiqomaahan.
2. Sepertiga Malam yang Kedua
Sepertiga malam kedua menjadi waktu utama menjalankan sholat Tahajud. Waktu sepertiga malam terjadi pada pukul 22.00 hingga 01.00.
Waktu sholat tahajud ini memang sulit diterapkan. Sebab, kebanyakan orang tidak dapat bangun di waktu-waktu tersebut.
Konon, waktu ini dipercaya memiliki fadhilah dan keiistimewaan besar yang akan didapatkan.
3. Sepertiga Malam yang Terakhir
Menjalankan sholat sunnah pada sepertiga malam terakhir merupakan waktu yang paling utama. Jika direntangkan, waktu sepertiga malam terakhir itu antara pukul 01.00 hingga sebelum memasuki waktu subuh.
Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim disebut,
" Setiap malam Allah SWT turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang terakhir. Ia (Allah) pun berkata," Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang dia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa hingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?"
Lafadh niat sholat tahajud adalah sebagai berikut;
USHALLII SUNNATAT TAHAJJUDI RAK’ATAINI (MUSTAQBILAL QIBLATI) LILLAAHI TA’AALAA
Artinya: Aku niat shalat sunnah tahajjud dua raka’at karena Allah ta’ala.
Bacaan niat ini dibaca ketika hendak melakukan takbiratul ihram. Hukum membacanya adalah sunnah, bukan wajib. Maka jika sebelum takbir kita tidak membaca bacaan niat tersebut, hukumnya tetap sah.
Tata cara sholat tahajud pada dasarnya sama dengan sholat sunnah pada umumnya. Sebelum sholat disyaratkan suci dari hadats kecil dan hadats besar; suci badan, pakaian dan tempat dari najis; menutup aurat; dan menghadap kiblat.
Sholat tahajud dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya. Rasulullah terkadang melaksanakan 11 rakaat termasuk witir dan terkadang 13 rakaat termasuk witir. Secara ringkas, tata caranya sama dengan sholat sunnah dua rakaat pada umumnya, yaitu:
Demikian diulangi hingga empat kali salam (delapan rakaat). Kemudian berdoa. Dan setelah itu ditutup dengan sholat witir.

Doa setelah sholat tahajud insya Allah dikabulkan oleh-Nya. Terlebih jika dikerjakan di sepertiga malam yang terakhir, waktu paling istijabah untuk berdoa.
ALLAAHUMMA RABBANA LAKAL HAMDU ANTA QAYYIMUSSAMAA WAATI WAL ARDI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA MALIKUS SAMAA WAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTA NUURUS SAMAAWAATI WAL ARDHI WA MAN FIIHINNA. WA LAKAL HAMDU ANTAL HAQQU, WA WA’DUKAL HAQQU, WA LIQAA’UKA HAQQUN, WA QAULUKA HAQQUN, WAL JANNATU HAQQUN, WANNAARU HAQQUN, WANNABIYYUUNA HAQQUN, WA MUHAMMADUN SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA HAQQUN WASSAA’ATU HAQQUN.
ALLAAHUMMA LAKA ASLAMTU, WA BIKA AAMANTU, WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU, WA ILAIKA ANABTU, WA BIKA KHAASHAMTU, WA ILAIKA HAAKAMTU, FAGHFIRLII MAA QADDAMTU, WA MAA AKH-KHARTU, WA MAA ASRARTU, WA MAA A’LANTU, WA MAA ANTA A’LAMU BIHIMINNII. ANTAL MUQADDIMU, WA ANTAL MU’AKHKHIRU, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, WA LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
Artinya : Ya Allah, hanya milik-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau yang mengatur langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Hanya milikMu segala puji, Engkau pencipta langit dan bumi serta siapa saja yang ada di sana. Engkau Maha benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar. Surga itu benar, neraka itu benar, dan kiamat itu benar.
Ya Allah, hanya kepada-Mu aku pasrah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku bertaubat, hanya dengan petunjuk-Mu aku berdebat, hanya kepada-Mu aku memohon keputusan, karena itu, ampunilah aku atas dosaku yang telah lewat dan yang akan datang, yang kulakukan sembunyi-sembunyi maupun yang kulakukan terang-terangan. Engkau yang paling awal dan yang paling akhir. Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. (HR. Muslim, Ibnu Majah dan Ahmad).
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang