`Anak-anak Tsunami` Aceh Berhaji: Mimpi Itu Jadi Kenyataan

Reporter : Eko Huda S
Senin, 13 Oktober 2014 12:31
`Anak-anak Tsunami` Aceh Berhaji: Mimpi Itu Jadi Kenyataan
"Kami tidak bisa menggambarkan kegembiraan kami bisa melaksanakan haji tahun ini. Ini merupakan mimpi yang menjadi kenyataan," kata Badriah.

Dream - Anak-anak yatim asal Aceh yang diundang untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci mengucapkan terima kasih kepada penguasa Arab Saudi, Raja Abdullah. Anak-anak yang menjadi yatim setelah musibah tsunami tahun 2004 ini merasa beruntung karena bisa menunaikan rukun Islam ke lima itu tanpa harus membayar.

" Kami tidak bisa menggambarkan kegembiraan kami bisa melaksanakan haji tahun ini. Ini nerupakan mimpi yang menjadi kenyataan," kata salah satu anak yatim yang diundang ke Tanah Suci, Badriah binti Nurdin sebagai mana dikutip Dream dari Arab News, Senin 13 Oktober 2014.

" Ketika masyarakat di negara saya harus menunggu lebih dari 20 tahun untuk melaksanakan haji, kami berterima kasih dan berhutang budi kepada raja karena kami bisa menunaikan ibadah haji pada usia muda kami," tambah dia.

Tak hanya kepada Raja Saudi, anak-anak yatim itu juga berterima kasih kepada Islamic Development Bank (IDB) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang telah memberikan bantuan selama di Mekah, Madinah, dan Jeddah.

Anak-anak Tsunami Aceh Berhaji: Mimpi Itu Jadi Kenyataan

Anak-anak yatim asal Aceh berhaji

" Kami cukup beruntung memiliki perlindungan dan perawatan. Kami berdoa untuk kesehatan Raja dan kemakmuran Kerajaan," kata anak yatim asal Aceh lainnya, Salmi bin Musa Ilyas. [Baca juga: Raja Saudi Undang 105 Anak Yatim Aceh Naik Haji]

Sementara itu, Sri Mustina binti Jeelani, yang juga diundang bersama teman-temannya ini mengatakan berhaji merupakan pengalaman berharga bagi hidupnya. Dia berharap Raja Saudi terus mengundang anak-anak yatim untuk berhaji.

" Menyaksikan Kabah di Masjidil Haram merupakan pengalaman unik, yang akan kami kenang seumur hidup," tutur Sri. Tahun ini, sebanyak 105 anak yatim, 44 pria dan 41 perempuan yang berusia di bawah 18 tahun, asal Aceh diundang berhaji. Mereka adalah korban tsunami Aceh tahun 2004. 

Beri Komentar