Naudzubillah, Ini Balasan Pedih Pemakan Riba Saat Kiamat

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 5 Juli 2018 10:01
Naudzubillah, Ini Balasan Pedih Pemakan Riba Saat Kiamat
Riba merupakan dosa besar yang harus dijauhi.

Dream - Selain maksiat, hal yang paling sering disinggung dalam Islam adalah riba. Umat Islam diharuskan sebisa mungkin menjauh dari riba dalam praktik bermuamalat atau bertransaksi.

Riba termasuk perbuatan dosa besar. Amalan ini memang terasa lezat karena memberi keuntungan besar, namun menjerumuskan manusia.

Dalam kajian fikih, riba dimaknai sebagai ziyadah (tambahan) atau nama' (berkembang). Maksudnya, adanya tambahan melebihi nilai awal transaksi khusus untuk utang, bukan jual beli.

Allah SWT melarang hamba-Nya melakukan riba. Mereka yang melanggar, terdapat ancaman yang sangat pedih.

Dalam Surat Al Baqarah ayat 275 digambarkan bagaimana bahaya dari riba.

" Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya."

Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan makna ayat di atas.

" Orang yang memakan (mengambil) riba akan bangkit dari kubur mereka pada hari kiamat seperti orang yang terkena ayan (epilepsi) saat berdiri, di mana ia bertindak serampangan karena kerasukan setan. Saat itu ia berdiri sangat sulit."

Selengkapnya...

Beri Komentar