Cerita Hijaber Pemberani Hadir di Pelantikan Donald Trump

Reporter : Ahmad Baiquni
Selasa, 24 Januari 2017 07:02
Cerita Hijaber Pemberani Hadir di Pelantikan Donald Trump
Baraa Ktiri bukan pendukung Trump. Tapi, dia hadir di Mall Nasional yang jadi tempat pelantikan Trump untuk menunjukkan Muslim bukan teroris.

Dream - Pelantikan Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat ke-45 menyisakan banyak kekhawatiran. Bagi publik, selama ini Trump dikenal sebagai sosok anti-Islam

Namun anggapan tersebut tidak membuat Baraa Ktiri, 23 tahun, takut. Tanpa keraguan sedikitpun, wanita berhijab ini hadir di lokasi pelantikan Trump.

Dia berdiri di tengah-tengah para pendukung Trump. Seolah Ktiri ingin menyampaikan pesan, 'Aku di sini.'

" Saya ingin orang-orang melihat saya," kata Ktiri.

Hanya dengan menunjukkan diri sebagai seorang Muslim, kata Ktiri, dia ingin mengingatkan masyarakat Negeri Paman Sam jika umat Muslim adalah bagian dari Amerika. 

" Saya tinggal di negara ini juga dan hanya karena Anda tidak melihat saya setiap hari bukan berarti saya tidak ada," kata Ktiri.

Tetapi Ktiri ingin lebih dari sekadar dilihat. Dia ingin menyatu dengan rakyat Amerika.

Meskipun tidak ada yang mendekatinya secara langsung, Ktiri berhasil bertatapan dengan orang-orang yang hadir di Inaugurasi itu. Dengan memperlihatkan wajahnya yang terbuka dan bersahabat. Dia ingin menunjukkan setiap orang bisa terlibat perbincangan, tanpa sekat apapun. Dia juga berharap ada yang bertanya mengapa dia datang, tentang Islam, apapun.

Harapannya tidak tercapai. Tetapi, berdiri di garis tak berujung menuju Mall Nasional di Hari Pelantikan, Ktiri merasa mendapatkan sesuatu.

" Kehadiran saya adalah hadiah," kata Ktiri, mengutip lagu Kanye West.

Ktiri tidak sendirian hadir di pelantikan itu. Dia bersama sejumlah hijaber lain sengaja hadir untuk menunjukkan Muslim bukanlah teroris, sehingga tidak perlu ditakuti.

Salah satu pendukung Trump, Olga Smith, 72 tahun, mengaku tidak khawatir dengan kehadiran Ktiri. Bagi wanita beragama Katholik itu mengatakan setiap orang punya kebebasan untuk menjalankan keyakinannya.

" Banyak Muslim yang baik. Saya tidak tidak punya pandangan lain tentang Muslim di Amerika sejauh mereka bukan teroris," kata Smith.

(Sah/Sumber: religionnews.com)

Beri Komentar