Hikmah di Balik Kelahiran Rasulullah Tak di Bulan Mulia

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 21 Desember 2017 16:00
Hikmah di Balik Kelahiran Rasulullah Tak di Bulan Mulia
Padahal, Rasulullah adalah sosok yang diliputi banyak kemuliaan. Hikmahnya kelahiran itu ternyata jauh lebih mulia.

Dream - Nabi Agung Muhammad SAW lahir ke dunia untuk menjadi suri teladan bagi umat manusia. Di dalam diri Rasulullah terkandung banyak contoh kebaikan yang bisa dilakukan oleh semua orang.

Dalam catatan sejarah, Rasulullah lahir pada bulan Rabi'ul Awal. Bulan ini tidak masuk dalam golongan bulan-bulan mulia seperti Ramadan, Zulqa'dah, Zulhijjah, Muharram, maupun Rajab.

Mengapa Allah menetapkan kelahiran Rasulullah tidak di bulan-bulan utama?

Dikutip dari rubrik Hikmah Nahdlatul Ulama, Sayyid Muhammad ibn Alawi Al Maliki memberikan penjelasan dalam kitabnya Adz Dzakhair Al Muhammadiyah.

" Sesungguhnya kelahiran Nabi Muhammad berada di bulan Rabi' (awal) menurut pendapat yang shahih. Bukan di bulan Muharram, Rajab, Ramadan dan lain sebagainya dari bulan-bulan yang mulia. Karena Nabi Muhammad tidak mulia karena sebab masa atau waktu. Namun waktu-lah yang menjadi mulia sebab Nabi Muhammad lahir. Begitu pula tentang (kemuliaan) tempat. Jika Nabi dilahirkan di bulan-bulan (mulia) tersebut, bisa jadi akan menimbulkan persepsi, Nabi mulia gara-gara lahir di bulan mulia. Maka, Allah menciptakan kelahiran Baginda Nabi di bulan lain yang justru memberi pertolongan dan kemuliaan di bulan lain itu sendiri."

Pendapat senada disampaikan oleh Syeikh Az Zarqani dalam kitab Al Mawahib Al Laduniyyah bil Minah Al Muhammadiyah, juga oleh Ibnu Hajar Al Haitami dalam kitab Asyraful Wasail ila Fahmil Masail.

Artinya, bulan yang merupakan waktu lahir Rasulullah menjadi mulia karena kemuliaan yang dibawa Rasulullah dan bukan karena faktor lain.

Selengkapnya...

Beri Komentar