Kisah Marbot Masjid Tanpa Tangan

Reporter : Puri Yuanita
Selasa, 17 November 2015 15:29
Kisah Marbot Masjid Tanpa Tangan
Keterbatasan fisik tak menjadikannya malas, putus asa atau enggan berkarya.

Dream - Kisah yang satu ini dijamin bakal membuat Anda terenyuh sekaligus sadar, bahwa keterbatasan diri bukanlah akhir dari segalanya.

Sandy, pemuda asal Klaten, Jawa Tengah telah membuktikan hal itu. Keterbatasan fisik tak menjadikannya malas, putus asa atau enggan berkarya.

Pemuda ini mengabdikan dirinya sebagai penjaga masjid di Sukoharjo, Solo. Tidak ada yang spesial dari diri pemuda berusia 27 tahun ini memang.

Namun melalui pekerjaannya sebagai seorang marbot (penjaga masjid) yang tak jarang dipandang sebelah mata, Sandy berhasil membuktikan diri melalui pengabdiannya yang besar.

Seiring waktu, orang-orang tak lagi menganggap remeh lantaran cacat fisik yang dideritanya. Mereka justru menjadi kagum dengan semangat dan keikhlasan Sandy dalam mengurus masjid.

Sandy merupakan difabel tanpa kedua tangan. Ia hanya memiliki lengan sebatas siku ke atas. Namun pemuda itu rutin membersihkan seluruh area masjid dua lantai meski tak memiliki tangan yang utuh.

Sandy menyapu hingga mengepel masjid. Semua itu biasanya ia lakukan menjelang sore selepas zuhur.

" Biasanya mulai bersih-bersih dari siang hingga sore, tapi kalau Jumat mulai dari pagi karena ada Salat Jumat," kata Sandy.

Kisah selengkapnya baca di sini.      

(Ism) 

Beri Komentar