Kisah TKI Heroik, Pulihkan Majikan dari Kelumpuhan

Reporter : Puri Yuanita
Senin, 28 Desember 2015 08:01
Kisah TKI Heroik, Pulihkan Majikan dari Kelumpuhan
Adalah Siti Musyafaah, TKI yang berhasil "membangkitkan" sang majikan dari kelumpuhan. Seperti apa kisahnya?

Dream - Bukan kisah miris, cerita tentang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang satu ini justru sangat menginspirasi. Adalah Siti Musyafaah, TKI yang berhasil " membangkitkan" sang majikan dari kelumpuhan.

Siti bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah seorang pialang real estate bernama Zheng Qinyun, di Singapura. Cerita berawal ketika sang majikan mendadak jatuh sakit. Namun di saat itu pula Siti sedang merayakan Lebaran Haji.

Zheng Qinyun, sang majikan, tak ingin memberitahu Siti mengenai penyakitnya karena tak ingin mengganggu hari libur Siti. Ia pun masuk ke rumah sakit untuk menjalani operasi.

Namun tak disangka, setelah menjalani operasi, wajah dan lengan kiri Zheng menjadi kaku. Wanita itu pun tak mampu memutar lehernya. Dia mengatakan, " Saya tidak bisa berbicara, saya tidak bisa membuat ekspresi wajah dan bahkan sulit tersenyum," katanya seperti dikutip dari laman AsiaOne.

Ibu tunggal yang memiliki tiga anak itu pun menambahkan bahwa ketika terapis fisiknya tidak bisa membantu, dia pun merasa putus asa. Sampai akhirnya, Siti lah yang datang untuk memotivasi dirinya.

Siti datang ke Singapura pada tahun 2010 dari Indonesia dan telah bekerja di rumah Nyonya Zheng selama lima setengah tahun.

Ketika penyakit Zheng menyerang, Siti senantiasa berupaya membantunya untuk menjalani proses rehabilitasi, yang sering memakan waktu hingga tujuh atau delapan jam sehari.

Zheng juga mengatakan bahwa ketika ia merasa sakit selama terapi lengan, Siti lah yang selalu membantu dan menyemangatinya dengan mengatakan: " Bu, suatu hari, Anda akan lebih baik. Anda harus kuat menghadapinya. Aku akan membantu Anda."

Tiga bulan setelah operasi dan terapi, Zheng terkejut lantaran menemukan bahwa ia sudah bisa memutar lehernya. Tak lama setelah itu, ia pun bisa menggerakkan tangan kirinya. otot-otot wajahnya pun telah kembali normal dan kekakuan di punggungnya pun menghilang.

Ia pun sangat bergembira dan ingin memberikan Siti hadiah berupa uang tunai lantaran telah membantunya sembuh. Namun Siti menolaknya. Ia mengatakan bahwa apa yang dilakukannya memang merupakan tanggung jawabnya.

Nyonya Zheng dan Siti menjalin hubungan kerja yang begitu baik sebagai majikan dan bawahan. Karena hal itu pula, Zheng dinominasikan untuk mendapat penghargaan the FDW & Employer of the year 2015 Awards oleh Foreign Domestic Worker Association for Social Support and Training (FAST).

Siti menjelaskan, ketika ia baru tiba di Singapura, bahasa Inggrisnya tak baik, namun Zheng cukup sabar mengajarinya.

" Ibu Zheng dan anak-anaknya mengajari saya bicara bahasa Inggris. Mereka juga mengoreksi pengejaan saya. Bahasa Inggris saya meningkat baik dan saya sayang anak-anaknya. Mereka menghormati saya, dan tak menganggap saya sekadar pembantu," tutur Siti.

Siti juga mengungkapkan bahwa ketika baru bekerja untuk keluarga Zheng, ia menunggu keluarga selesai makan sebelum mulai makan. Namun Zheng bersikeras mengajaknya menikmati hidangan bersama.

" Saya bisa menikmati semua makanan di meja, bahkan yang sangat mahal seperti abalone dan sirip hiu di acara Tahun Baru China. Mereka sudah menganggap saya keluarga."

Zheng juga membelikan Siti iPhone yang sama seperti untuk anak laki-lakinya. Ia mengajarkannya melakukan panggilan telepon internasional, bahkan memberi cuti hari ulang tahun.

Beri Komentar