Seorang Tentara Sedang Mencium Kaki Ibunya (Facebook/Patriot NKRI)
Dream - Tugas tentara adalah mengabdi jiwa dan raga untuk bangsa dan negara. Mereka bahkan siap bertaruh nyawa demi menjaga negara tercinta.
Tetapi, ada kisah haru di balik ketangguhan para tentara. Seperti sebuah foto seorang tentara mencium kaki ibunya.
Foto penuh haru ini diunggah oleh pengelola akun Facebook @patriotsejatiNKRI.
" Doa Restu Ibu selalu mengiringi langkah kita. Semoga kita menjadi anak yang berbhakti dan bisa membuat bangga orang tua, terutama IBU kita. Amiiin...," tulis pengelola akun, diakses pada Senin, 30 Januari 2017.
Foto tersebut diunggah pada Senin, 23 Januari 2017. Belum diketahui identitas tentara itu dan di mana lokasi foto diambil.
Sejak diunggah, foto tersebut telah disukai lebih dari 5.500 pengguna Facebook. Selain itu, foto tersebut telah dibagikan sebanyak 2.589 kali dan mendapat 412 komentar.
" YaAlloh sy terharu lihat mas TNI ini...smpi segitinya pd ibundanya.. smg km bnr2 menjadi tentara yg sholih dan anak yg sholih.berbakti pd kdua orgtua..syurga dbwh telapak kaki ibu..," tulis pemilik akun Idacty Hdahlan
" Surga di dunia adalah Ibu...smg bpk TNI ini mendapatkan kebahagiaan di Dunia & di Akhirat nanti..Aamiin..," Edhy Subagio.
Dream - Sholat berjemaah di masjid telah lama menjadi rutinitas Muntarto, 57 tahun, warga Lagoa, Koja, Jakarta utara. Bahkan sholat berjemaah menjadi bagian dalam dirinya hidupnya, tidak bisa lagi ditinggalkannya.
Sayangnya, Muntarto tidak bisa lagi menjalankan rutinitas itu. Bukan karena kesibukan. Munarto tidak lagi punya kaki palsu yang setia mengantarkannya pergi ke masjid.
" Kaki palsu milik saya yang dulu sudah rusak," ujar Muntarto, dikutip dari dinsos.jakarta.go.id, Jumat.
Sejak 1982, tubuh Muntarto tidak lagi sempurna. Tubuhnya hanya bertumpu pada satu kaki.
Kala itu, Muntarto mengalami kecelakaan motor hebat. Salah satu kakinya hancur. Keputusan berat harus diambil. Kakek ini harus diamputasi.
Untuk bisa bergerak, Muntarto mengandalkan kaki palsu yang dia beli dengan susah payah. Dia memakai kaki palsu tersebut selama bertahun-tahun hingga akhirnya rusak.
Kakek itu pasrah dan mencoba meyakinkan diri agar tidak lagi berharap punya kaki palsu. Sebab, dia mampu membeli kaki palsu baru yang harganya cukup mahal. Penghasilannya sebagai karyawan koperasi angkutan umum tidak mencukupi.
Kini, Muntarto dapat tersenyum. Dia kembali dapat menjalankan rutinitas sholat berjamaah di masjid setelah tercatat sebagai penerima bantuan program 1.000 kaki palsu Yayasan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI).
Dia sangat gembira dan bersyukur bisa memiliki kaki palsu lagi. " Saya sekarang sudah bisa rutin sholat di masjid lagi," ucap Muntarto.
Nama Muntarto masuk dalam daftar penerima bantuan, diusulkan Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Koja, Jakarta Utara. " Karena aktivitasnya yang membutuhkan kaki palsu, maka kami upayakan agar dia bisa kembali berjalan," kata petugas Satlak Sosial Koja, Marspel.(Sah)
Dream - Menjadi polisi tentu merupakan kebanggaan. Begitu pula yang dirasakan oleh anggota Polsekta Ujungpandang, Ajun Inspektur Satu (Aiptu) Mustamin.
Gaji sebagai polisi memang tidak besar. Hal itu disadari sepenuhnya oleh Mustamin. Tetapi, dia memilih untuk menjadi polisi jujur dan berintegritas.
Sehingga untuk menutupi kekurangan biaya hidup, Mustamin memutuskan menjalani profesi sebagai tukang tambal ban di belakang Pengadilan Negeri Makassar.
" Saya jadi polisi tahun 1979 dan mulai buka usaha tambal ban tahun 1991. Awalnya dulu saya tambal ban di Jalan Alimalaka, tapi kena penggusuran. Jadi saya pindah di belakang Pengadilan Jalan Ammanagappa tahun 2012. Saya suka kerja-kerja tambal ban," kata Mustamin, dikutip dari fanspage Facebook Divisi Humas Polri.
Jika dihitung, Mustamin sudah menjalani profesi ini selama 26 tahun. Profesi itu tidak mengganggu tugasnya sebagai seorang polisi.
Dream - Umrah merupakan cita-cita bagi para Muslim. Tetapi, tidak semua Muslim mampu mewujudkan cita-cita tersebut.
Seperti yang dialami oleh pasangan suami istri Riski, 50 tahun dan Fatima, 40 tahun. Pasangan yang berprofesi sebagai pedagang bakso dan es kelapa muda asal Jember ini sampai menyisihkan pendapatan selama 15 tahun.
Pasangan yang merupakan warga RT 4 RW 1 Desa Kajar, Kecamatan Tenggarang itu akhirnya berangkat umrah pada 6 Desember lalu. Riski mengatakan, dia dan istrinya akan menjalankan umrah selama 20 hari, dengan 5 hari di Madinah dan 15 hari di Mekah.
" Saya tidak punya gaji bulanan, bukan pegawai negeri. Tidak punya juga, apa yang mau dijual. Jadi, hasil jualan ini saya tabung," ujar Riski, dikutip dari nu.or.id, Jumat, 12 Januari 2016.
Setiap hari, Riski dibantu Fatima menggelar dagangan di pinggir jalan di Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya