Pesan Damai Eks Imam Besar New York untuk Muslim RI

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 29 Januari 2017 18:02
Pesan Damai Eks Imam Besar New York untuk Muslim RI
Resistensi terbangun antara satu kelompok dengan kelompok lainnya berujung pada intoleransi baik di Indonesia maupun Amerika.

Dream - Indonesia dan Amerika Serikat disebut sedang dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Sejumlah riak tengah muncul di kedua negara ini, yaitu resistensi yang terbangun antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.

Di Indonesia, muncul kasus pemaksaan sekelompok kecil Muslim terhadap rencana pembangunan tempat ibadah agama lain. Sementara di Amerika, Muslim dianggap sebagai kelompok yang mengancam, terutama setelah terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden.

Terkait fenomena itu, Presiden Nusantara Foundation, Ustaz Shamsi Ali, mempunyai pandangan berbeda. Sebagai pria yang merasakan hidup di Indonesia dan Amerika, Shamsi menilai dua negara ini tengah menjalani ujian naik kelas.

" Kerukunan beragama itu darah daging bangsa," kata Shamsi, dalam keterangan tertulis diterima Dream.

Resistensi berujung intoleransi terjadi baik di Indonesia maupun Amerika. Tetapi, Shamsi mengingatkan kasus-kasus tersebut jangan dianggap sebagai representasi sebuah negara dan bangsa secara menyeluruh.

" Tendensi 'generalisasi' ini yang terkadang menjadikan penilaian kita tidak adil, bahkan cenderung menzalimi pihak yang dianggap berseberangan," ucap Shamsi.

Kekhawatiran tentu merupakan hal wajar, mengingat orang memberikan perhatian dan memiliki komitmen bersama menjaga kerukunan, kedamaian, dan kebersamaan. Tetapi, hal itu tidak selayaknya hal itu menggerus optimisme bangsa ini untuk tetap bersatu.

" Satu hal yang perlu diingat bahwa setebal apapun mendung di langit, percayalah jika cahaya mentari di ufuk sana tetap eksis," kata Shamsi.

" Atau mungkin dalam bahasa yang sering saya ungkapkan, 'Di penghujung terowongan panjang itu ada sinar yang terang benderang'," tutur Shamsi.

" Saya mengajak kita semua untuk membangun optimisme dan memperkuat harapan ini. Sebab dengan penglihatan optimistis dan dengan dada yang penuh harapan kita bisa membangun pikiran dan sikap positif," ucap Shamsi.(Sah)

Beri Komentar