Tanpa Tangan, Ismail Zulfic Taklukan Kolam Renang

Reporter : Mutia Nugraheni
Rabu, 7 Desember 2016 09:29
Tanpa Tangan, Ismail Zulfic Taklukan Kolam Renang
Kolam renang berukuran standar olimpiade, mampu ditaklukannya.

Dream - Usianya baru 6 tahun. Lahir dengan cacat bawaan, tak memiliki tangan. Sifatnya juga agak pemalu. Tapi lihatlah saat dia di kolam renang, dia akan meluncur deras, mendahului siapapin yang menantangnya berenang.

Dialah Ismail Zulfic. Bocah yang mencuri perhatian dunia. Kolam renang berukuran standar olimpiade, mampu ditaklukannya. Dengan bantuan karet khusus yang diikat di tubuhnya, bocah asal Bosnia ini mampu berenang menyebrangi kolam berukuran besar.

Ia rutin berlatih, tiga kali dalam seminggu. Ismet Zulfic, sang ayah, selalu mengantarkannya dari rumah mereka di Zenica ke Sarajevo.

" Aku dan istriku sangat senang bisa melihatnya seperti ini. Sebelumnya aku tak pernah terpikir ia bisa seperti sekarang. Aku harap ia bisa memberikan warna lain pada negara ini," kata Ismet.

Ismet bercerita kalau sebelumnya Ismail merupakan anak pemalu. Bocah lucu ini tak mau berbicara dengan orang lain dan ia memang sedikit tak percaya diri dengan kekurangannya. Setelah masuk dalam klub renang Spid, kepercayaan diri Ismail perlahan tumbuh.

1 dari 1 halaman

Keajaiban di Spid

Keajaiban di Spid © Dream

Spid merupakan klub renang khusus untuk anak-anak disabilitas. Baru dibentuk pada Februari 2016, jadi satu-satunya klub renang khusus untuk anak-anak disabilitas di Bosnia.

" Kami tidak bisa membelikan barang, hanya bisa mengajarkan anak-anak ini berenang. Tapi anak-anak ini mengajarkan kami tentang makna hidup," kata Amel Kapo, pendiri klub Spid.

Kapo memutuskan untuk membentuk Spid karena ia melihat banyak anak disabilitas yang berenang tanpa pengawasan profesional. Hal ini tentu saja bisa membahayakan nyawa mereka.

Dengan bantuan teman-temannya yang merupakan perenang profesional, klub pun dibentuk. Dana bantuan juga diberikan oleh Departemen Kebudayaan Bosnia sebesar 1.000 euro. Klub sampai saat ini berjalan dengan sangat baik, yang diikuti oleh belasan anak.

" Saat ini posisi kami bukan seperti pelatih atau perenang, tapi lebih seperti membentuk keluarga baru," kata Kapo.

Sumber: AJ+

Beri Komentar