Sekolah Saat Pandemi/ Foto: Shutterstock
Dream - Pembelajaran tatap muka (PTM) baru berlangsung sekitar 2 pekan di awal Januari 2022. Kebijakan PTM saat pandemi tersebut dikeluarkan melalui SKB (Surat Keputusan Bersama) 4 Menteri, mengingat pertimbangan learning loss pada generasi bangsa selama 2 tahun terakhir.
Rupanya, setelah berlangsung selama dua minggu, terjadi kasus Covid-19 di 11 sekolah. Hingga hari ini ada 11 sekolah di DKI Jakarta yang diketahui terdapat kasus Covid-19 dan terpaksa ditutup. Berikut daftar yang sekolah yang dihentikan PTM dan kembali dilakukan sekolah online karena ditemukan kasus Covid-19:
1. SDN Ceger 02 Pagi (3 peserta didik)
2. SDN Susukan 08 Pagi (1 peserta didik)
3. SDN Jati 01 Pagi (1 peserta didik)
4. SMP Islam Andalus (1 peserta didik)
5. SMP Labschool Jakarta (1 pendidik)
6. SMPN 252 Jakarta (1 peserta didik)
7. SMAN 71 Jakarta (1 peserta didik)
8. SMA Labschool Jakarta (2 peserta didik, 1 pendidik)
9. SMAN 20 Jakarta (1 peserta didik)
10. SMKS Malaka Jakarta (1 peserta didik)
11. SMP Azhari Islamic School Rasuna (1 peserta didik)
© Dream
Sejak SKB 4 Menteri dikeluarkan beberapa waktu lalu, sejumlah pihak mengkritisi keputusan tersebut. Seperti Ketua Satgas Covid IDI, Prof. Zubairi Djoerban, dan Ketua Umum IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).
Menurut Prof. Zubairi dalam kondisi merebaknya Omicron seperti sekarang, PTM harus ditinjau ulang. Kehati-hatian sangat diperlukan dalam situasi sekarang, agar kasus tidak terus meningkat dan membuat kewalahan pelayanan kesehatan.
" Tatap muka ini karena sekarang ada perubahan yang tadinya omicronnya hanya satu, tau-tau kemarin kita sudah punya 152 kasus Omicron. Jadi menurut saya keputusan untuk tatap muka 100 persen perlu ditinjau kembali perlu disesuaikan dengan kondisi pandemi pada hari-hari terakhir ini," ujar Prof. Zubairi, dalam video yang diunggah di Instagram resminya, @profesorzubairi.
Ia juga mengingatkan agar tak boleh lengah apalagi sombong dengan situasi kasus Covid-19 di Indonesia saat ini, yang mulai mereda. Menurutnya kita harus belajar dari negara-negara lain yang kasus Omicronya meledak.
" Intinya kita wajib hati-hati. Kita perlu banget waspada namun tidak perlu panik, tidak boleh sombong. Kita juga belajar, dari negara tetangga kita," ujarnya.
© Dream
Sementara Dr. Piprim sebelumnya mengingatkan kalau hanya anak-anak yang sudah divaksin full dose saja yang boleh sekolah PTM. Saat ini anak usia SD 6-11 sebagian besar baru mendapatkan vaksin pertama, dan belum dosis penuh.
" Untuk membuka pembelajaran tatap muka 100% guru dan petugas sekolah harus sudah mendapatkan vaksin Covid-19. Anak dapat masuk sekolah adalah anak yang sudah diimunisasi Covid-19 lengkap dua kali dan tanpa komorbid," ujar Dr. Piprim, dalam video yang diunggah di Instagram resmi IDAI, @idai_ig.
Dokter Piprim juga memaparkan kondisi di negara lain di mana varian Omicron yang menular lebih cepat. Varian ini banyak menjangkiti anak-anak yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.
" Data di negara lain yaitu Amerika Serikat, Eropa, Afrika terkait peningkatan kasus Covid-19 pada anak dalam beberapa minggu terakhir dan sebagian besar kasus anak yang sakit adalah anak yang belum mendapatkan imunisasi Covid-19," ungkapnya.
Penerapan PTM di sekolah juga harus dipastikan dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Buka tutupnya sekolah akan sangat ditentukan kasus Covid-19 di area tersebut dan tentunya, kondisi sekolah.
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak


Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat
